19🐣

79.2K 4.6K 158
                                    



Lo milik gue!selamanya akan begitu.

🐥

Hari senin adalah hari yang dibenci oleh para pelajar.Dimana mereka harus berpanas-panasan di lapangan dan mendengarkan pidato yang sangat panjang.

Seperti hari ini,bulir-bulir keringat Keina mulai bermunculan di dahinya,walaupun terlindungi oleh topi tetap saja dirinya merasakan panas.

Kepala sekolah masih berpidato didepan sana,sedangkan Keina sudah gelisah kepanasan.

Tiba-tiba saja matahari tidak menyorot padanya lagi,karena tertutup oleh seseorang.

Keina mendongakkan kepalanya menatap wajah disampingnya yang sudah mebolong dirinya dari sinar matahari menyengat.

"Aldi?"Aldi tersenyum memamerkan deretan gigi rapihnya.

"Ko lo bisa ada di barisan kelas gue?"ucap Keina dengan nada pelan,takut ketahuan oleh kepala sekolah.Aldi menaruh jari terlunjuk dibibirnya.

"Sstt,intinya lo gak akan kepanasan lagi,"Keina mengangguk pelan mengiyakan,lalu kembali menatap kedepan.

"Thanks Di,"ucap Keina tanpa menatap kearah Aldi.

"Iya."

Hal yang paling ditunggu-tunggu oleh para murid adalah saat kepala sekolah menutup pidatonya,dan berarti upacara sebentar lagi akan selesai.

Semua murid mendesah lega saat upacara selesai,akhirnya kereka bisa memasuki kelas yang sejuk.

"Gilak!!kepala sekolahnya lama banget pidatonya,untung gue gak pingsan,"Lolita membuka topinya dengan raut wajah lelah.

"Panas cuy!!"

"Lo mah enak,ada pelindung.Lah gue?kepanasan!!"Keina terkekeh pelan mendengar itu.

"Tau gak sih ,gue berasa mau pingsan tau gak?"

"Nggak,"Lolita memutar bola matanya malas.

"Bodo!!!!"

"WOY WOYYYYYY!!!"teriak sang ketua kelas dari depan kelas.

"GUE PUNYA INFO!!!"semua orang menatap ketua kelas itu penuh harap.

"Guru sekarangpada rapat sampai waktu istirahat,YANG ARTINYAAAAA??"

"FREE!!!YEEEEEE!!"teriak seisi kelas dengan bahagianya.

Mana ada yang tidak menyukai jamkos?semua pelajar pasti menyukai kata itu.

"Akhirnya ada jamkos juga!!"sahut Lolita heboh.

"Ayo kantin!!!"Keina menggeleng kepalanya menolak ajakan Lolita.

"Kenapa?"

"Gue pengen ke taman belakang sekolah."

"Kalau gitu,gue kekantin beli makanan.Nanti gue nyusul lo ke taman gimana?"Keina menganggukan kepalanya lalu mengambil novel dilokernya.

"Ayok!"Lolita dan Keina melangkah keluar kelas ,namun disaat belokan mereka berdua berpisah.

"Makanan yang enak yak Lolita!!"

"Sippp!!"Keina berjalan seorang diri dikoridor sembari memeluk novelnya erat.

'Aku sayang Kak Vino,'langkah Keina terhenti disaat sebuah suara terdenngar ditelinganya.Suara itu berasal dari belokan dihadapannya.Keina penasaran,saat mendengar nama yang sangat familiar baginya.Ia lantas mendekat kearah suara dengan mengendap-endap.

'Aku juga sayang kamu.'

'Tapi kan kamu udah punya Kak Keina,'Keina mengerutkan dahinya saat namanya dibawa-bawa.

'Keina?gapapa ko.'

'Eh beneran?Kak Keina baik,jadi aku gak enak,'Keina mendecih mendengar itu.

'Kamu jangan pikirin dia sayang,pikirin aja kita berdua.'

'Tapi Kak,aku gak mau nusuk dia dari belakang.'

'Alisya?kamu sayang aku kan?'Keina merasa muak mendengarnya.

'Iya Kak.'

'Jadilah selingkuhanku,kita tidak akan ketahuan Keina.'

'Iya deh Kak,aku mau,' cukup sudah kesabaran Keina kali ini,dia berpura-pura menelepon seseorang dan menempelkan ponselnya ditelinganya.

Keina berjalan dengan angkuhnya kearah pasangan 'Selingkuhan' tersebut.Dengan sengaja,ia mendupak tubuh adek kelasnya itu sehingga terjatuh.

"Aduh sorry,gue gak liat,"Keina nampak mengeluarkan ekpresi menyesal,sedangkan Vino masih diam bergeming ditempat.

"Iya ko ka,gapapa,"perempuan bernama Alisya itu bangkit,ia menatap Keina dengan senyuman.

Bagi Keina itu adalah senyuman Devil.

"Halo iya sayang?duh maaf tadi aku gak sengaja nabrak orang,"Vino membelalakan matanya mendengar ucapan Keina ditelepon.

"Kei!!"Keina menatap Vino dengan tatapan datarnya.

"Sorry ganggu acara selingkuhan kalian,"senyuman sinis tercetak diwajah cantik Keina.

"Iya sayang,aku kesana bentar lagi."

"Aduh,maaf banget yak.Silahkan lanjutin acara romantis kalian,"Keina hendak pergi,namun tangannya ditahan oleh seseorang.

"Itu siapa!?!"nada suara Vino menaik seiring cengkraman pada Keina semakin kuat,kuku-kukunya juga menancap dikulit putih Keina.

Keina meringis,saat merasakan kuku Vino menancap dikulitnya.Perih,ia rasakan saat ini.

"Sakit Vino!!"

"Gue gak akan lepas,sebelum lo bilang yang lo telepon siapa!"

"Gak!!"

"Inget Kei,lo milik gue.Selamanya akan begitu!!Jangan ada siapapun yang berani nyentuh lo kecuali gue,"kilatan amarah terpampang dikedua mata Vino.Keina dapat bernafas lega,saat Vino melepaskan cengkramannya.

"Jangan dengerin dia Kei,ayo pergi,"seseorang menarik tangan Keina lalu berlalu pergi meninggalkan Vino yang menahan amarahnya.

"Bangsat!!!!!"

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang