6🐣

130K 7.1K 455
                                    

Lagi-lagi diriku gatal untuk tidak up chap ini😂😂😂

Sorry for typo,karena gak sempet revisi lagi.

Happy reading😘🎊

Vote and comment sebanyak-banyaknya!!!!!

____________________________

Gue kalau matre pilih-pilih kali.

🐥

"Kekei!!main yuk!!"teriak Vino dari luar kamar Keina yang masih tertutup rapat.

"Pergi!!"

"Kekei ayolah,nanti gue beliin apa aja deh,"pintu dihadapannya terbuka begitu saja saat Vino mengucapkan kata itu.Vino menegak ludahnya karena salah berbicara.

Mampos duit gue abis.

"Apa aja?Ayo pergi!!!!"Keina menarik tangan Vino semangat,sedangkan Vino hanya menghela nafasnya pasrah.

"Kekei jangan yang mahal-mahal yak."

"Bodo ,pokoknya lo harus tebus kesalahan lo!"

"Tapi gue lagi boke sayang,"Vino menatap Keina dengan tatapan memohon.

"Diem!!"Keina tetap menarik tangan Vino keluar dari perkarangan rumahnyaa melewati motor Vino.

"Lo gak jadi bego kan Kei?Motor gue ketinggalan bego!!"

"Diem aja bisa?Mulut cewek dasar."

Ternyata Keina membawa Vino ketempat pecel lele disekitaran komplek dekat rumah Keina.

"Pokoknya lo harus traktir gue sepuasnya disini!"Keina memasuki warung pecel lele,sedangkan Vino melongo tidak percaya.

"Vino buruan!!!!"mendengar itu,Vino langsung memasuki warung pece lele.

"Gue kira lo bakalan minta tas limited edition,jam tangan,baju berjuta-juta,starbuck,pizza,dan teman-temannya,"Keina menjitak jidat Vino kesal.

"Sakit Kekei,"Vino mengusap-usap jidatnya yang menjadi korban Keina.

"Lo kira gue sematre itu?Gue kalau matre pilih-pilih kali."

"Apa Kei?"

"Matre ke lo gak ada faedahnya.Mending matre ke yang  ganteng,mapan ,dokter misalnya?"

"Apalah daya gue yang cuman punya wajah ganteng,tapi motor matic.Gak kaya yang di novel-novel motor gede,ninja,mahal.Abang mana punya duit neng?"Vino menyenderkan kepalanya dibahu Keina.Namun,dengan sadisnya Keina menghempaskan kepala Vino dengan kasar.

"Main kasar ya sekarang."

"Berisik!gue laper."

"Pms ya lu?"

"Ga."

"Ya terus?"

"Neng sama Aa nya mau pesen apa?"ucap seorang pedagang pecel lele.

"2 ya A."

"3 aja A!"Vino menatap Keina tidak percaya.

"Siapa yang mau ngabisin?"

"Gue."

"Siapa yang bayar?"

"Lo lah."Vino mencebik kesal.

"Jadi 3?"Keina mengangguk dengan mantap.Pedagang itu sudah berlalu pergi membuatkan pesanan Keina dan Vino.

"Dasar perut karet."

"Bodo amat,"Keina menyibukkan dirinya dengan bermain ponsel.

"Pacar lo itu disebelah lo,bukan di depan."

"Oh."

"Jangan main hp mulu!"Vino mengambil ponsel Keina lalumemasukkannya kesaku hoodienya.

"Balikin!"

"Cemburu gue."

"Alay deh lo!balikkin Ino!!"

"Jangan manggil gue Ino!"

"Kalau lo kagak balikin hp gue?gue bakal manggil gitu terus di sekolah!"dengan terpaksa Vino mengembalikkan ponsel Keina kepemiliknya,sedangkan Keina tersenyum kemenangan.

"Pentingan hp lo dari pada gue?"Keina mengangguk sontak kembuat Vino menatap Keina tajam.

"Jadi gitu?"

"Heem."

"Pasti lo selingkuh kan?"Vino menatap Keina dengan tatapan curiga.

"Lo juga selingkuh kan?Gue juga bisa!"

"Cukup gue!lo jangan."

"Egois."

"Kekei,"geram Vino,terlihat ia sedang menahan emosi saat ini.

"Berisik!gue mau makan!"Keina langsung mengambil makanannya yang baru saja diantar ke mejanya.

"Kei!lo kenapa sih hari ini?"tidak ada sahutan sama sekali dari Keina yang sedang asik makan.

"Apa karena lo tau gue jalan sama Natasya kemarin?"

"Dan lo tau gue bohong?"Keina menghentikan makannya lalu menatap Vino malas.

"Berisik,gue lagi makan."

"Kei,dengerin gue."

"Hm."

"Gue sayang sam----"ucapan Vino terhenti disaat segumpal nasi mendarat dimulutnya.

"Bullshit."

"Kei."

"Makan,atau gue gak akan ngomong sama lo lagi?"Vino harus menuruti ucapan Keina kali ini,karena ia lebih suka Keija yang cerewet ketimbang Keina yang pendiam.

Keina dan Vino memakan makanannya dengan tenang.Tidak ada satu pun yang mengeluarkak suaranya,hanya suara keramaian orang-orang dan motor melintas.

"Hahh kenyang banget,"Keina sedikit mendorong piringnya,dan tangannya mengusap-usap perutnya yang terasa penuh.

"Lo hamil ya Kei?Diusap-usap gitu,"celetuk Vino sekenanya.

"Apa lo bilang?"Keina menatap Vino dengan tatapan tajamnya.

"Kekeinya Vino cantik deh,"Vino
menyengir terpaksa.

"Udah sana lo bayar."

"Baru aja gue selesai makan pea!"

"Buruan gue mau pulang,"Vino mendengus kesal lalu mendekati pedagangnya.Namun,tak lama dari itu Vino kembali lagi.

"Udah?"

"Mmm Kei?"Vino menggaruk kepala belakangnya.

"Apaan?udahkan bayarnya?ayok pulang,"Keina bangkir dari kursinya lalu menarik tangan Vino.Namun,Vino menahannya.

"Apa?"

"Uang gue cuman 20rb,"ucap Vino hati-hati.

"Ya terus?"

"Lo bawa uang gak?minjem dulu ya?50rb aja.Nanti bulan depan diganti."

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang