68🐣

54K 2.6K 63
                                    

Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.

Aku sungguh membenci
kata-kata itu.

🐥

"Cepet masuk,terus makan biar badan gak krempeng kayak lidi.Badan tuh gendutan,biar keliatan ada gizinya,"mulut Keina rasanya ingin mengumpat pada Vino saat ini juga,namun ia menahannya.

"Udah sana pergi,hushhh!!"Keina mengibas-ngibaskan tangannya mengusir Vino yang masih terdiam diatas motor.

"Yakin mau ngusir orang ganteng?"

"Gantengan laki-laki dari pada lo!!"

"Lah,gue kan laki Kei?"

"Dimata gue,lo itu banci udah sanaaa!!"Vino mencubit pipi Keina gemas,lalu melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

"Jangan ngebut-ngebut Vino!!!!!"teriak Keina,tapi itu percuma saja karena Vino sudah jauh.Keina melangkah memasuki rumahnya,ternyata dirumahnya sudah ada Yuda jadi dirinya tidak terlalu kesepian dirumah.

"Dianterin bebep cieee."

"Jomblo sih,jadi ngiri,"Keina memasuki kamarnya,tapi sebelum itu ia meleletkan lidahnya membalas tatapan tajam Yuda yang berada disofa.

Keina mengganti seragamnya dengan baju santai,ia lalu keluar dari kamar dan menduduki sofa disamping Yuda.

"Ngapain?udah sana sama bebep!!"

"Dih rumah siapa ini?"

"Tante Selli,"kini giliran Yuda yang meleletkan lidahnya kearah Keina.

"Gue terkadang kasian sama pacar lo nanti Yud."

"Kenapa?harusnya bangga dong punya pacar ganteng kayak gue!"Keina berlagak seperti orang yang ingin muntah.

"Kasian lah bego,punya pacar jelek,nyebelin,kayak gini."

"Sama Vino aja gantengan gue!"

"Dih najong!!!"

"Udah ah gue pulang,bye!!!"Keina menahan tangan Yuda agar tidak pergi.

"Gue mau pulang,awas lo!!"

"Gak,temenin gue disini Yuda,"Keina menampilkan wajah imutnya,bukannya luluh Yuda malah menutup wajah Keina dengan tangan satunya.

"Jangan pernah nampilin wajah itu lagi,jijik gue.Gue pergi ada urusan,bye adekku sayangg!!"Yuda melepaskan tangan Keina secara paksa lalu berlalu pergi,tapi sebelum itu ia mencubit kedua pipi Keina terlebih dahulu.

Keina menghela nafasnya kasar sembari merebahkan dirinya disofa,pandangannya lurus tertuju langit-langit rumah.

"Keina!Mamah kamu mana!!!"tubuh Keina terlonjak kaget saat mendengar suara yang terkesan sangat tegas.

"Papah?"

"Jangan menyebutkan nama itu,sekarang Mamah kamu mana!Dimana jalang itu!"mendengar Mamahnya disebut dengan kata jalang,Keina mendekati Arkan dengan tatapan tajamnya.

"Anda jangan seenaknya mengucapkan Mamah saya jalang!!"

"Bukankah memang begitu?"

"Dari pada anda berbicara yang tidak penting,lebih baik pergi dari sini SEKARANG!!!!"emosi Keina kini sudah meluap-luap,bagaimana mungkin seorang ayah kandung bersikap begini?

"Saya akan menunggu Selli disini!!"

"Keina Mamah pulang sayang!!!"Keina mengalihkan pandangannya pada seorang wanita paruh baya yang sedang tersenyum lebar mengangkat plastik berisi makanan.Senyum manisnya seketika luntur saat melihat Arkan.

"Akhirnya Selli kau pulang juga,"Selli mendekati Keina dan menyodorkan plastik itu.

"Mamah bawa makanan,kamu pasti laper kan?"saat Keina akan mengucapkan sesuatu,Selli sudah mendorong tubuhnya memasuki kamarnya.

"Kamu makan disini dengan tenang oke?kalau bisa kamu dengerin musik keras-keras atau pake headset kamu ya?"Selli mengelus rambut Keina lalu berlalu pergi keluar kamar Keina,tak lupa menutup pintu kamar.

Keina menyimpan makanannya diatas meja belajarnya,ia mendekat kearah pintu berharap dapat mendengar semuanya.

'Tanda tangani surat cerai ini Selli!'

'Sebelum itu,apa alasannya!?'

'Saya akan menikah dengan orang yang saya cintai!!cepatlah,saya tidak ada waktu lagi!'air mata Keina luruh begitu saja,kedua tangannya membekap mulutnya menahan isakan tangisnya.

'Bagaimana dengan Keina?'

'Itu urusanmu,bukan urusan saya.'

'Kamu tega!!!'

'Sudahlah,cepat.'

'Jadi selama ini,kamu berselingkuh dibelakang aku?'

'Prang!!'terdengar suara benda pecah,isak tangis Keina semakin menjadi.Kedua kakinya tak mampu lagi menahan beban tubuhnya sehingga dirinya luruh menyentuh lantai yang dingin.

'CEPAT KAU TANDA TANGANI ITU SELLI!!!'Keina menutup kedua telinganya rapat-rapat menggunakan kedua telapak tangannya,berharap ia tidak dapat mendengar semuanya,berharap ini hanya sekedar bunga tidur.

'AKU MASIH MEMIKIRKAN KEINA!!'

'Prang!'suara benda pecah terdengar lagi,Keina semakin mengeratkan kedua tangannya menutupi telinganya.

'CEPAT!!'

Keina merogoh ponselnya disaku celananya,ia dengan cepat menghubungi seseorang.

'Nomor yang anda tuju tidak dapat dihubungi.'

"Vino,angkat!!"kedua tangannya bergetar,tapi sebisa mungkin ia harus menghubungi seseorang.Keina kembali menghubungi nomor Vino.

'Nomor yang anda tu---'

'Nomor yang an---'percobaan yang ketiga kalinya,nomor Vino masih saja tidak bisa dihubungi sama sekali

"ARGH!!!"Keina kali ini menghubungi no Yuda.

'Nomor yang anda tu---'

Keina menyeka air matanya dengan kasar,ini no terakhir yang ia dapat hubungi.Dia adalah harapan terakhirnya,Keina menghubungi no terakhir.

'Halo,ada apa Kei?'

"Aldi....hiks.."

My Boyfriend Is Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang