part 6

55 11 0
                                    

Pagi yang mendung disertai hujan gerimis. Derren pun pergi sekolah lebih awal karena takut hujan ini akan semakin lebat.

Sesampainya di sekolah. Derren melihat seorang gadis yang baru saja datang dan memparkirkan motornya tidak jauh dari tempat Derren memparkirkan motornya.

"Assalamu'alaikum cantik" Derren mendekati gadis itu.

"Apaan sih lo? Pagi-pagi udah gangguin orang aja!" Yang ditanya malah marah-marah.

"Lain kali kalo orang kasi salam di jawab dong" Derren tersenyum jahil. Khania membuang nafas dengan kasar "wa'alaikumsalam"

"Nah.. gitu dong. Mana senyumnya?" Derren masih menggoda Khania tentu membuat Khania semakin kesal. "Gaje!" Kemudian Khania pergi menuju kelasnya dan meninggalkan Derren.

Derren hanya tertawa melihat Khania. Kemudian dia mengejar Khania "Khania! Tunggu!" Yang dipanggil pun tidak peduli, dia tetap melanjutkan langkahnya menuju kelas.

"Khania, ke kantin yuk beli makanan?" Khania hanya menggelengkan kepalanya bertanda dia tidak mau.

"Aku teraktir deh" bujuk Derren agak Khania mau ikut ke kantin. "Gak! Makasih tawarannya!" Jawab Khania dengan judes. Kemudian Derren hanya melihat punggung Khania yang mulai menjauh dari hadapannya.

***

"Assalamu'alaikum!!" Khania memberi salam dengan nada yang kesal. "Wa'alaikumsalam. Lah lah lah? Kok lo dateng-dateng ngegas sih?" Tanya Hilya  keheranan.

"Gue kesel banget sama Derren. Bikin mood gue ancur aja" Khania langsung duduk di kursinya.

"Ngapain lagi si Derren?" Tanya Azkia

"Dia godain gue mulu! Gue gak suka tau!" Khania melipat kedua tangannya di atas perut.

"Siapa sih yang godain kamu?" Derren tiba-tiba sudah berada di belakang Khania.

"Aa!!" Dengan rekflek Khania tidak sengaja memukul badan Derren. "Hah! Astagfirullah!! Derren maafin gue" Khania kemudian meminta maaf kepada Derren yang memegangi dadanya yang tidak sengaja terpukul Khania.

"Ya Allah, Der.. maafin gue" Khania sangat merasa bersalah.

"Aaww... sakit banget" Derren mulai mencari kesempatan.

"Ya Allah.. maafin gue Der, gue bener-bener gak sengaja. Maafin gue" Khania sudah ingin menangis rasanya.

"Hmm.. aku bakal maafin kamu, asal..."

"Asal apa?" Tanya Khania dengan rasa bersalah yang masih menyelimutinya.

"Asal kamu berhenti ngomong pake gue-lo. Kamu harus pake aku-kamu dan jangan judes lagi sama aku. Bisa gak?"

Khania nampak berpikir sejenak. Dia tidak yakin.

"Kalo gak bisa, aku gak mau maafin kamu" Derren berpura-pura marah.

"Eeh.. iya iya iya, insyaAllah gue coba"

"Serius?" Derren tercengang mendengar itu.

"Iya, tapi lu maafin gue ya?" Khania masih memohon kepadan Derren.

"Eh apa perjanjiannya?"

"Iya maaf.. aku janji"

"Hehehe" Derren tersenyum puas. Akhirnya dia bisa merubah Khania untuk tidak judes lagi.

***

Malam yang tenang untuk Khania. seperti biasanya, Khanian setelah sholat magrib ia duduk di kursi meja belajarnya sambil menunggu azan isya'

Sihantupomade👻 is calling

"Kenapa sih dia nelponin mulu? Kaya gak ada kerjaan lain aja?" Omel Khania "Hallo assalamu'alaikum?" Dengan nada agak ngegas Khania.

"Wa'alaikumsalam.. eh? Lupa ya sama janji kamu tadi?" Terdengar suara Derren mulai jahil.

"Iya iya maaf. Lagian kamu ngapain sih telpon aku malem-malem? Emangnya gak ada kerjaan apa?"

"Ada kok"

"Terus ngapain kamu telponin aku? Katanya ada kerjaan" Khania kesal

"Kerjaan aku cuma bisa mikirin kamu"

***

BOOMM..

Assalamu'alaikum temen-temen...

Gimana? Lancar puasanya? InsyaAllah lancar dong yaa..

Menurut kalian si Derren gimana? Ngeselin atau Baperin?

Maaf ya kalo typonya gak terkondisikan..

Sekian Assalamu'alaikum..

Hijrah Love On (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang