part 10

31 6 0
                                    

Rasya POV

"Bunda, ayah, bang Raka.. Rasya berangkat ke sekolah dulu ya?" Aku mencium tangan orang tua dan abang ku satu-satunya.

"Rasya.. kamu gak sarapan dulu nak?" Teriak bunda.

"RASYA UDAH TELAT BUN, JADI RASYA SARAPANNYA DI SEKOLAH AJA. RASYA BERANGKAT SEKOLAH DULU YA? ASSALAMU'ALAIKUM SEMUANYA!" aku pun langsung berlari ke garasi untuk mengambil motorku. Setelah itu aku langsung gas pergi ke sekolah.

❤❤❤

Gerbang sekolah sudah hampir ditutup.  Aku dan Zafran bertemu dari arah yang berlawanan. Dan Alhamdulillah banget aku masih bisa masuk ke dalam sekolah.

Kemudian aku memparkirkan motorku dan jaraknya tidak jauh dari motor Zafran. Aku melihat Zafran dia berdiam diri di motornya sambil melihat ke arahku.

"Eh? Lu ngapain disitu Zaf? Udah kayak tukang parkir aja" tanyaku sambil sedikit mengejek.

"Aku nungguin kamu Rasya" jawabnya dengan santai.

Aku hanya terdiam dan mungkin pipiku sudah terlihat merah seperti udang rebus.

"Lah kok malah diam sih? Ayo!!" Zafran menarik tanganku dan mengajak aku berlari.

Setibanya di kelas. Aku udah ngos-ngosan berlari dari parkiran sampai ke kelas yang jaraknya lumayan jauh. Untungnya guru belum ada yang masuk ke kelas.

"Lu dari mana aja sih Sya? Udah bel kok baru dateng?" Yap.. aku disambut dengan omelan oleh sahabat + teman sebangku-ku semenjak kelas 10.

"Gua tadi bangunnya kesiangan Khan" aku menjawab dengan terpatah patah karena masih ngos-ngosan.

"Astagfirullah al'adzim. Lu sholat subuh gak?"

Aku hanya menggelengkan kepala ku.

"Sya, sholat subuh itu hukumnya wajib kita kerjain. Dan lu pasti taukan hukumannya kalo kita gak laksanain perintah-Nya?"

Aku terdiam mendengar perkataan Khania. Aku menjadi merasa bersalah karena telah melanggar perintah Allah Swt. "Iya Khan, gue minta maaf dan gue janji gak bakal tinggalin sholat lagi"

"Jangan minta maaf sama gue Sya, minta maaf langsung sama Allah dan sampaikan janji-janji lo itu sama Allah jangan sama gue. Gue cuman ngingetin lo supaya di Jannah-Nya kita tetap bersama. Ini alasan gue ngajakin lo berHijrah. Karena gue sayang sama sahabat gue. Gue gak mau hanya memiliki sahabat di dunia. Tapi gue juga mau sahabat gue yang di dunia juga bakal menjadi sahabat di Jannah"

Ya Allah.. betapa bersyukurnya aku bisa memiliki sahabat seperti ini. Maafkan hamba-Mu ini ya Allah yang masih suka meninggalkan kewajiban-Mu.

❤❤❤

Author POV

Kring... kring... kring...

Bel istirahat pertama berbunyi. Murid-murid semuanya berhamburan keluar dari kelas mereka masing-masing.

Seperti biasa Khania dan Rasya menuju  mushola untuk sholat dhuha. Dan di belakangnya diikuti Derren dan Zafran. 

"Khania, setelah sholat enaknya kita jajan apa ya di kantin?"

"Bakpao aja yuk?" Khania menjawab dengan semangat.

"Jangan makan bakpao banyak-banyak, bahaya. Apalagi untuk kamu Khani" Derren menyeletuk omongan dua gadis itu.

"Lah? Emangnya kenapa?" Tanya Khania dan Rasya serempak.

"Nanti Khani makin chubby loh, liat tu pipinya. Udah kaya bakpao" Derren dan Zafran terkekeh.

Khania menghembuskan nafasnya dengan kasar "arrghh" Khania pun berjalan dengan cepat.

Ketiga temannya itu hanya tertawa melihat tingkah Khania.

Rasya dan Khania telah selesai melaksanakan sholat sunnah. Dan mereka pun sedang duduk di teras mushola untuk memasang sepatu mereka.

"Sya? Kenapa dari tadi gue heran ya sama Zafran?"

"Heran kenapa?" Rasya sambil memainkan hpnya.

"Iya? Gue liatin dia senyum-senyum sendiri liatin lo. Gak berkedip lagi. Apa jangan-jangan dia suka sama lo?"

Rasya pun menghentikan main hpnya. "Gak mungkin lah Khan dia suka sama gue. Mungkin cuma perasaan lo aja kali" Rasya berusaha tenang dan santai.

"Gue bener Sya.." omongan Khania terputus karena Derren memanggilnya dan Rasya.

Kantin sudah mulai sepi. Rasya, Khania, Derren dan Zafran baru saja datang ke kantin. Khania mencari bakpao kesukaannya itu. Dia sangat beruntung karena bakpaonya masih tersisa.

"Kak, bakpaonya tinggal ini aja?"

"Iya dek"

"Yaa.. ya udah deh Ini kak uangnya, makasih" Khania pun langsung membuka bungkus bakpaonya dan mulai memakan bakpaonya itu.

Ketika ia berbalik badan. Hanya ada Derren di belakangnya.

"Hm? Rasya ama Zafran mana?" Tanya Khania sambil mengunyah bakpao.

"Abisin dulu makanannya yang di mulut"

"Iya" tiba-tiba Khania tersedak.

Derren mulai panik. Derren pun langsung membeli minuman untuk Khania. Setelah itu dia memberikan pada Khania. "Ini minum dulu" Derren memberikan air botol itu.

"Hah.. Makasih Derren"

Derren tertawa melihat Khania "makanya lain kali kalo makan jangan sambil ngomong" Khania hanya menunduk malu membuat Derren semakin gemas melihatnya.

❤❤❤

Rasya dan Zafran pergi bersama untuk membeli bakso goreng di kantin paling ujung. Mereka berjalan beriringin dengan jarak yang tidak terlalu dekat. Mereka berdua saling diam.

Ketika telah sampai di kantin tujuan mereka, mereka pun memesan makanan yang mereka inginkan

"Bu, bakso gorengnya beli 5 ribu ya" ucap mereka dengan serempak.

❤❤❤

Assalamu'alaikum sahabat..

Maaf ya kalo typonya gak terkondisikan..😓

Jangan lupa vote dan comment cerita ini ya..

Wassalamu'alaikum sahabat..

Syukron Khatsiran

Hijrah Love On (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang