Part 38

1.6K 65 15
                                    

Suho pov on.

Kandungan ku sudah menginjak usia 5 bulan, entah apa yang kini mengganggu pikiran ku, semua tampak menyedihkann.

Aku menghirup udara malam sambil memejamkan mata, setetes air mata jatuh tepat di pipi ku, tangan hangat yang tiba tiba memeluk pinggul ku dari belakang.

Sehun.

Benar, dia adalah sehun pria yang kini hampir menjadi seorang ayah dari bayi ku.

"xiumin hyung akan kembali dua tahun lagi, tolong jangan bersedih".  kata nya lirih mengeratkan pelukan ku.

Aku hanya bisa menangis, menahan semua isakan entah apa yang kini aku rasakan semua begitu sangat buruk.

"benar".  balas ku lirih.

"tapi aku merindukan masa masa kita di satu panggung yang sama".  lanjut ku.

Dia bergumam, aku merasakan setitik air mata hangat yang jatuh di belakang pakaian ku, semakin lama semakin deras.

Aku melihat kearah nya, benar saja dugaan ku dia sedang menangis seperti bayi, aku merasakan bagaimana rasanya di tinggal seorang kaka tertua di anggota kami.

"aku pun sangat sedih hun, benar semua ini terlalu berat untuk awal nya, tapi 2 tahun itu pasti akan bisa kita lewati bersama".  Ucap ku membalas pelukan nya.

Pembicaraan di antara kami menjadi hening sejenak, hingga ku rasa bibir nya tiba tiba menempel di leher ku.

"unghhh".  eluh ku menahan kesesatan ini.

"jangan hentikan permainan ku".  pinta nyaa.

Aku hanya mengangguk dan menatap nya sebentar, persetanan ini kesedihan ini, aku lepaskan sejenak pikiran itu.

Ia membawa ku ke kasur dengan menggendung ku ala koala.

Tapi tidak kali ini, aku menolak nyaa.
isakan dari ku menghentikan semua nyaa, pikiran ku jauh dari tempat ku, bagaimana tidak? Aku sangat memikirkan kesedihan semua orang terutama exol.

Kami tidak bergeming, bahkan sehun masi dengan posisi menatap ku dengan tatapan iba, sesekali ia menatap jabang bayi yang ada di perut ku.

"apa kau tega membiarkan anak kita ikut bersedih?".  Tanya nya.

"tentu tidak".  jawab ku pelan.

Tapi mau bagaimana lagi, sangat sulit menahan air mata ini, tepat hari ini aku akan mengantar xiumin hyung untuk pergi wajib militer.

Aku hanya menatap sendu pintu kamar yang kini terbuka lebar.

"aku akan kerumah xiumin hyung".  kata ku melirik sehun yang masi menatap ku iba.

"aku ikut".  Balas nya.

Aku hanya mengangguk pelan, kini semua member sudah tidak tinggal bersama lagi, kami tinggal masing masing, aku dan sehun 2 bulan lalu baru saja membeli rumah yang aku idamkan.

Aku merasa bahagia karna kami akan resmi menjadi sepasang kekasih hidup dan mati.

-

Sehun membukakan pintu mobil nya, perlahan aku masuk, aku menghurup nafas panjang, isakan itu terdengar lagi, walaupun sudah aku tahan berulang kali.

Kami akhirnya berangkat, tidak ada pembicaraan di dalam mobil hanya keheningan yang ada.

Sampai akhirnya ia membuka suara nya.

"sudah lah baby, jangan terlalu bersedih, memang berat awal nya, hanya perlu kesabaran untuk menjalani ini".  kata nya mengusap surai rambut ku.

"benar, tapi di pernikahan kita? Bagaimana bisa tanpa xiumin hyung".  lanjut ku.

HUNHO STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang