04. LYBS2--???

24.5K 1.5K 180
                                    




÷




÷



MR.author.









ella balita berumur satu tahun itu sudah terlelap didalam dekapan sang ibu,
balita itu mungkin sudah terlalu lelah karna hampir satu harian ini ia dibawa pergi oleh kedua orang tuanya yang sekarang tengah tak saling berbicara,

lebih tepatnya sang ibu, yang memang sudah dalam mode cemburu buta level maksimal itu beranjak lebih dulu masuk kedalam rumah.
meninggalkan lalisa, yang hanya bisa menghela nafas sabar sepanjang perjalanan mereka pulang dari mall membawa semua belanjaan sang istri lantas mengekori jennie yang lebih dulu masuk kedalam kamar.




BRAKK!



terperanjat kaget, lalisa mensyukuri jika hidung nya selamat beberapa detik lalu.
karna jennie, wanita bermata kucing itu membanting cukup keras pintu kamar
moodnya sedang tidak baik, mungkin memang hanya karna hal sepele.

mendapati suami mu tengah bercengkrama dengan wanita lain yang katanya-adalah partner kerja di perusahaan milikmu sendiri yang dimana jennie sama sekali tak mengenal siapa wanita bernama niky itu?.

ada apa dengan senyuman mengerikan lalisa saat wanita itu menyapa nya disana tadi?

lalu, bagaimana bisa si bodoh itu menghiraukannya disana tadi?


arghh..

jennie kesal sendiri, perlahan ia menidurkan ella diatas kasur.
mengusap perlahan pucuk kepala sang anak sebelum akhirnya mengecup lembut kedua belah pipi putri kecilnya itu.

lalu, ia berjalan keluar dari dalam kamar.
bukan hal yang mengejutkan ketika mendapati lalisa, si wanita mesum itu tengah berdiri diambang pintu.

dengan wajah memelas, sedih lebih tepatnya.


cih....


"honey". cicit lalisa pelan,


ada tiga cara yang harus ia lakukan saat jennie dalam mode berapi seperti ini,


satu; bersikap selembut mungkin, berbicara dengan wanita bertubuh mungil yang sekarang tengah menatap kearahnya dengan tatapan jengah tidak akan mudah.
jennie memutar kedua bola matanya dengan malas,
sesekali mendecih pelan karna merasa sudah tahu apa yang akan dikatakan lalisa setelah ini.

"mianhae..sungguh wanita itu hanya partner kerjaku honey..". dan terdengar basi,

" oh" balas jennie kemudian, lalu menepis lengan lalisa " aku mau ke dapur menyiapkan makanan". wajah yang tertekuk masam itu jelas membuat lalisa menggelengkan kepala.

mendorong tubuh jennie untuk masuk kedalam kamar,
lalu membanting pintu kamar dengan sedikit kasar.


"yak! ella sedang tidur!!" bentak jennie kesal,
namun lalisa jelas tak perduli.



oke~ di acuhkan jennie selama mereka berada di mall tadi cukup membuat lalisa tak tahan karna sikap istrinya yang terlalu pencemburuan.

bukan, bukan ia ingin menyalahkan bahwa jennie terlalu berlebihan.
hanya saja, ia perlu menjelaskan jennie tak perlu khawatir akan itu bukan?

"cukup, jangan bertingkah seperti ini jen. ayolah, kita sudah cukup dewasa untuk menanggapi hal seperti itu.
kau terlalu berlebihan, sudah kukatakan wanita itu hanya partner kerjaku.
haruskah kau menghiraukan ku seperti ini? " .


Love Your Body 2 (JENLISA)COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang