14.LYB2--You and Me

14K 1.1K 61
                                    








MR.Author


Bunyi telepon berdering berungkali terasa menganggu, pukul 11 siang dua manusia yang masih betah bergelung dalam selimut hangat saling memeluk satu sama lain itu akhirnya terbangun.

Jennie tergerak menyibak selimut, menarik sebagian kain untuk menutupi setengah tubuhnya yang polos.
Malam kemarin Ia tak memiliki cara lain untuk mengembalikan mood si mesum yang tengah menahan rasa cemburu, cara terbaik untuk membuat Lalisa berhenti merajuk adalah dengan bercinta semalam suntuk hingga menjelang pagi.

Sebenarnya Jennie tak ingin menuruti itu, jika bukan karena Lalisa bersikap aneh dan dingin kemarin malam Jennie pastinya tak akan mau menuruti napsu setengah wanita itu.

Heol.. tubuhnya mendadak meriang, pegal, dan Lalisa itu gila!
Entah kenapa semakin hari setengah wanita itu semakin kuat saja, dan sialnya Jennie tak pernah bisa menolak.

karena Jennie juga menyukainya..


"Hallo Jennie, astaga kau kemana saja hah?"

Baru saja Jennie meletakan ponselnya ditelinga, dahi wanita itu mengkerit mendengar suara teriakan Irene di ujung sana.
Aigo.. wanita itu apa yang ada di fikirannya pagi-pagi begini? apa niatnya ingin membuat Jennie tuli seketika karena suara cempreng 5 oktaf nya?

"Aku baru bangun tidur unnie, kau kira jam berapa sekarang di hawaii?" Sahut Jennie malas.
Pergerakan kecil disebelahnya membuat Jennie menoleh sebentar hanya sekedar untuk tersenyum kepada Lalisa yang juga ikut terbangun.

Mungkin karena mendengar suara teriakan Irene dibalik telepon, Lalisa mengerjapkan matanya beberapa kali memandangi Jennie dengan wajah bingung dan polos layaknya anak kecil yang baru tersadar, Ia segera memeluk perut Jennie dengan manja.

"Morning Baby.." kecupan-kecupan ringan terasa menggelitik kulit perutnya, sapaan pagi untuk anak kedua mereka didalam sana.
Lalisa memang selalu bisa membuat Jennie merona malu, ah~ia sangat mencintai si mesum ini.

"Yah!Bisakah kalian berhenti barang sebentar? Aku tahu kalian sedang bulan madu sekarang, tapi ada hal mendesak disini dan kalian harus pulang Jennie.."

Beberapa detik Jennie terdiam, satu tangannya menghentikan pergerakan bibir Lalisa dibawah sana yang sudah mulai nakal menggerayangi area dadanya.

Jennie menggelengkan kepala kecil, memberi tanda kepada Lalisa untuk diam barang sebentar sembari mengusap pucuk kepala si mesum yang memandanginya dengan tatapan penuh tanda tanya.

Lihatlah, ekspresi wajah menggemaskan si menyebalkan itu malah membuat Jennie mengurung niatnya untuk marah karena hey..jangan bilang Lalisa ingin melanjutkan Ronde kelimanya lagi.

Karena jemari nakal yang tak sedikitpun mau berhenti mengelus dadanya yang polos tanpa sehelai benang  pun itu jelas sudah mewakili.

"Ada apa Unnie? Ella baik-baik saja kan?" Spontan Lalisa mengambil duduk tepat disebelah Jennie, Ada apa dengan anak kita? Bisiknya tanpa suara.

"Bukan, Ella sudah dibawa Jisoo dan Rose lebih dulu..."

"Maksudmu unnie? Ella dibawa kemana? Jisoo dan Rose?"

Lalisa sudah hampir ingin merebut ponsel ditangan Jennie jika saja wanita itu tidak menepis tangannya lebih dulu dengan kuat.
Keduanya saling memandang satu sama lain, tatapan tajam yang Jennie berikan membuat Lalisa menyengir lebar sembari mempoutkan bibir.

Love Your Body 2 (JENLISA)COMPLETETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang