••
••
••
MR.author
lalisa terdiam kaku setelah mendengar perkataan jennie, jelas ia kaget bukan main mendengar itu.
"kau sedang tidak bercanda bukan?." tanyanya berbalik menatap lekat kepada sang istri yang menangis menunduk dengan kedua tangan yang menangkup wajahnya sendiri.
jennie yang mendengar itu lantas mendongak dengan kedua mata memerah yang sedikit bengkak, mengusap air matanya kasar lantas menatap tajam si setengah wanita yang masih betah berdiri mematung dihadapannya.
"kau meragukan aku lalisa?" tanya jennie memandang tak percaya kearah suami bodohnya itu.
"bukan.. begitu..aku." dipandangi seperti itu membuat lalisa sedikit merasa bersalah,
bukan maksudnya untuk tak mempercayai segala ucapan jennie barusan.
tapi, bukankah kehamilan adalah sesuatu yang sangat mustahil untuk mereka sedari dulu?
terhitung bagaimana dulu, mereka berusaha mati-matian melakukan banyak usaha untuk mendapatkan momongan.
lalisa hanya merasa, jika semua itu hanya kepura-puraan jennie semata sekedar untuk membuatnya tak pergi dan menemaninya berlibur ditempat ini.
"hanya saja.. ini terlalu cepat sayang." ucapnya lagi dan kini mulai berjalan menghampiri jennie.
lantas mendongak, jennie melengos tertawa hambar mendengar apa yang keluar dari mulut lalisa sekarang.
"oke.. stop" jennie menganggukan kepala, " kita pulang besok. kau pergilah." jennie bangkit dari duduknya.
menatap jengah pada lalisa yang dengan gampangnya mengatakan hal seperti itu, seakan sekarang ia tengah berbohong.
"bukan.. begitu sayang." berusaha menggapai pergelangan tangan sang istri, lalisa menelan ludahnya gugup saat jennie menepis genggamannya secara kasar.
dia marah.. dasar bodoh!
"memang, aku terlalu egois. " jennie menghela nafas." lebih baik jangan membuang-buang waktumu dengan manusia egois sepertiku." ucap jennie, lantas berlalu masuk kedalam meninggalkan lalisa seorang diri.
"jen.."
"kau tahu harus tidur dimana malam ini bukan? aku tidak ingin berdebat lagi."
•••
3 jam perjalanan menuju seoul, lalisa menghembuskan nafas kasar memandangi sang istri yang memilih memejamkan mata dengan ella yang tertidur diatas pangkuannya.
mereka sedang berada didalam mobil sekarang, selama diperjalanan jennie sama sekali tak mau berbicara.
wanita itu lebih memilih berbicara dengan putri kecil mereka, mengajaknya bermain lalu menyusui sang anak hingga tertidur kembali.
saat ia bertanya apa perlu singgah untuk makan dahulu, jennie mengatakan bahwa ia tidak lapar.
lalu saat lalisa mencoba mengajak jennie berbicara, jennie sama sekali tak mau membuka suara dan memilih menatap keluar jendela.
oke.
lalisa tak menyukai suasana seperti ini, diacuhkan oleh jennie jelas membuat hatinya sakit.
untuk pertamakalinya segala tingkah konyol yang sengaja ia tunjukan tak sama sekali mempan pada wanita itu.
bahkan, ketika ia mencoba memasang tampang memelas jennie sama sekali tak perduli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Your Body 2 (JENLISA)COMPLETE
Romansa[R] Mature 18+ Yuri Area, Futanari(G!P) Jennie Kim, menjadi seorang ibu mendapat julukan sebagai "Mama muda" yang cantik, sexy, dan tentu memiliki segala hal yang tidak dimiliki wanita lain. Terlebih, Lalisa Manoban sang pelengkap hidup yang selalu...
