Universitas Bina Nusantara adalah kampus yang besar. Banyak mahasiswi-mahasiswi menarik yang mondar-mandir di area kampus ini. Tapi satu pun tak ada yang bisa membuat Arsya tertarik untuk mendekati.
"Lo ini bener bener keterlaluan," ujar Kevin, mahasiswa sahabat Arsya selama kuliah di kampus ini.
Kevin adalah teman satu angkatan dan satu jurusan Arsya. Kevin seringkali gemas melihat Arsya yang betah menghabiskan waktu akhir minggunya hanya sendirian bermain game di kamarnya.
"Semua cewek yang gua kenalin ke lo, Lo tolak semua! Gua mulai meragukan kenormalan lo sebagai laki-laki," lanjut Kevin.
Ucapan Kevin itu segera memancing reaksi Arsya. Ia menoleh cepat ke arah Kevin yang wajahnya masih saja bersungut-sungut.
"Apa maksud lo ngeraguin kenormalan gua sebagai laki-laki? Gua masih laki-laki normal!" bantah Arsya dengan suara agak tinggi.
"Kalo Lo emang laki-laki normal, kenapa Lo ga tertarik sama cewek?" ledek Kevin.
Arsya hampir saja berhasil menginjak kepala Kevin kalau saja anak itu tidak segera menghindar.
"Siapa bilang gua ga tertarik sama cewek?"
"Kita udah tiga tahun kuliah di sini. Gua udah enam kali ganti pacar. Sedangkan Lo, belum pernah tuh pacaran," jawab Kevin.
"Itu emang lo yang playboy, sedangkan gua itu tipe laki-laki setia," bantah Arsya.
"Ah apanya yang setia? Lo bukan setia, Arsya! Lebih tepatnya Lo itu laki-laki bodoh," kata Kevin seraya mencibir.
"Kenapa lo suka banget ganggu gua? Urus aja urusan lo sendiri. Pilih satu cewek yang benar-benar lo cintai. Berkali-kali ganti pacar bukan sesuatu yang bisa dibanggakan. Lo tau kan Vin?" oceh Arsya.
Kevin mendengus kesal. Hal seperti ini sering sekali terjadi antara dirinya dan Arsya. Ia bermaksud memberi saran dan pelajaran tentang cinta pada Arsya, tapi akhirnya Arsya yang menasehatinya panjang lebar.
"Gua gonta-ganti pacar bukannya sengaja, Sya. Udah berapa kali gua bilang? Tapi emang karena gua belum menemukan cewek yang cocok," sanggah Kevin.
"Terus apa bedanya lo sama gua? Gua juga cuma mau menunggu cewek yang cocok buat gua," sahut Arsya tak mau kalah.
"Ya bedalah, lo mengharapkan cewek yang gak jelas keberadaannya, sementara gua mau mencoba membuka hati gua untuk cewek mana pun," sanggah Kevin lagi.
Berganti Arsya yang mencibir.
"Dengan kata lain, lo emang playboy, Vin! Jangan lagi lo pakai alasan untuk membenarkan sifat buruk Lo!"
Kali ini Kevin tak menyahut lagi. Ia menghela nafas panjang. Lagi-lagi ia kalah berdebat dengan Arsya.
***
Arsya sedang asik memainkan PUBG MOBILE di handphonenya ketika tiba-tiba Kevin sudah duduk di sampingnya dan menepuk pundaknya dengan keras. Arsya terkejut dan tidak sengaja melempar handphonenya.
"Arsya, nanti malam jam tujuh lo harus ikut gua," bisik Kevin.
"Berisik lo, liat ni jadi kalah kan"
"Bagus dong," ucap Kevin sambil tertawa keras.
Arsya mencoba untuk tak perduli.
"Sya sekarang kan malam Minggu, lo ga ada rencana ngehabisin malam Minggu lo cuma buat main PUBG doang kan? Lagian Lo itu udah gede, sya"
Arsya melirik sebal ke arah Kevin yang nyengir lebar. Tanpa mempedulikan Kevin ia bangkit berdiri lalu meninggalkan Kevin. Kevin buru-buru mengejar langkah Arsya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Berliana
Storie d'amoreKenapa hidup gue kayak gini, apa gue ga berhak untuk bahagia?Gue cape dengan kehidupan yang gue jalani sekarang -Berliana Sumpah gue penasaran banget sama cewe itu, ada apa sebenarnya sama dia?-Arsya