Jemari kecil Jimin mulai bergerak membuka amplop berwarna coklat itu. Gerakannya begitu lembut, takut jika tangannya akan merusak isi amplop tersebut.
Mata Jimin menatap heran sembari membaca tulisan yang tertulis di kertas putih yang ia keluarkan dari amplop tersebut.
Pergilah ke loker nomor 93 di koridor bagian selatan, di dekat gudang. Kuncinya adalah hari ulang tahunmu (dd/mm).
Ingatan Jimin berusaha mengingat letak lemari loker di koridor tersebut. Ia menyeringai tipis ketika berhasil mengingat bahwa lemari loker tersebut adalah satu-satunya loker yang tidak digunakan oleh karyawan kantor tempatnya bekerja.
Jimin mulai mengira surat itu adalah surat tipuan yang dibuat oleh salah satu karyawan di kantornya. Namun dengan cepat Jimin menggeleng, berusaha untuk berpikir positif.
Terdorong oleh rasa penasaran, Jimin bangkit dari kursinya dan mulai berjalan menuju loker tanpa pemilik itu.
Seperti biasa, koridor selatan terlihat lowong. Koridor ini memang koridor yang paling jarang dilewati oleh orang-orang di gedung tersebut. Selain karena posisinya yang terletak sedikit jauh dari pusat kerja karyawan, koridor ini juga hanya mengarah pada satu tempat yaitu gudang.
Langkah Jimin terhenti pada lemari loker usang yang mulai menunjukkan karat di beberapa sisi, menandakan loker besi itu sudah berada disana untuk waktu yang cukup lama.
Manik Jimin berlarian membaca angka di sudut pintu loker-loker itu. Ketika ia menemukan loker yang ia cari, ia langsung menekan angka disana.
"1310," gumamnya.
Bunyi 'klik' terdengar, menandakan loker telah terbuka. Jimin mulai ragu bahwa surat itu adalah surat tipuan saat matanya menemukan sebuah SD Card berwarna hitam yang terbungkus zip-wrap bening tergeletak di dalam loker. Ia mengambil benda tersebut dan menyadari ada surat tertulis di dalamnya.
Ia membuka zip pembungkus itu, mengeluarkan kertas kecil dari dalam lalu membacanya.
Mainkan video di dalam SD Card ini saat kau sudah berada di rumah. Pastikan kau sendiri dan jangan menyebarkan isinya pada orang lain.
Jimin sempat merasa ragu untuk membawa SD Card itu bersamanya. Ia takut isi dari memori tersebut ternyata sesuatu yang ilegal dan melanggar hukum. Akan tetapi, sekali lagi Jimin meyakinkan dirinya bahwa tidak akan ada masalah yang terjadi jika ia membawa SD Card itu bersamanya.
📜📜📜
Jimin berhasil sampai di rumah lebih cepat setelah ia berhasil kabur dari Taehyung yang meminta Jimin untuk menemaninya lembur.
Begitu ia memasuki kamarnya, Jimin meletakkan tas ransel hitamnya di atas meja lalu berbaring di tempat tidurnya seraya mulai membuka pakaian kerjanya. Ia pun bangkit menuju kamar mandi dan mulai membersihkan diri.
Saat Jimin selesai dan melangkah keluar dari kamar mandi, ia langsung teringat pada SD Card yang ia temukan di dalam loker nomor 93. Dengan satu tangan yang masih bergerak mengerikan rambut dengan handuk, Jimin mengaduk isi tasnya dan menarik SD Card berlapis zip-wrap dengan tangannya yang lain.
Jimin meraih laptopnya dari meja dan membawanya ke tempat tidur. Ia pun mulai berbaring telungkup dengan laptop yang menyala di hadapannya. Handuk putih tergantung pada lehernya.
Setelah Jimin memasukkan SD Card itu pada celah kecil di sisi kanan laptopnya, matanya menyipit menatap satu-satunya file video di dalam SD Card tersebut.