Cerita ini tidak bermaksud untuk membuktikan sejarah manapun. Nama, tempat dan isi cerita, baik tradisi, peraturan, tingkatan kedudukan dsb dalam cerita ini real hasil pemikiran penulis.
Jangan Lupa Vote + Coment dan Follow untuk mensupport lapak ini.
______________
Bulan, bintang dan matahari selalu di kaitkan dengan keluarga istana berikut dengan para pejabat dan abdinya. Matahari di ibaratkan sebagai kaisar dengan cahayanya yang selalu menerangi dinasti. Bulan di ibaratkan sebagai permaisuri dengan tiga cahayanya, putih, biru dan merah. Masing-masing cahaya memiliki arti simbolnya sendiri. Putih artinya kebaikan, biru artinya keadilan dan merah artinya pembalasan. Sedangkan bintang diartikan sebagai para pejabat dan wanita-wanita istana. Bintang dengan sinar yang lebih terang dari bintang lainnya artinya memiliki kedudukan yang lebih tinggi. Salah satunya adalah selir tingkat satu. Selir yang memiliki pangeran.
Istana bersuka cita menyambut kelahiran putra mahkota. Permaisuri Xia-Xia baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan. Kaisar Liu Xian memberinya nama Liu Xiandi, sedikit mirip dengan namanya. Setelah beberapa saat kelahiran putra mahkota, kaisar memerintahkan kasimnya untuk membawa peramal Ja untuk melihat masa depan putera mahkota saat memimpin kekaisaran nanti.
Peramal Ja menyentuh telapak tangan putra mahkota dan mengikuti setiap garis yang terlipat pada telapak tangan putera mahkota. Setelah itu peramal Ja menghadap kaisar dengan kepala tertunduk.
"Ampun yang mulia, putera mahkota memiliki cahaya matahari yang kuat. Suatu saat putera mahkota akan menerangi kekaisaran dengan segala sepak terjangnya dalam memimpin kekaisaran. Tapi ...""Tapi apa?!" tanya permaisuri tidak sabaran.
"Katakan!" kata kaisar Xian meninggikan suaranya.
"Akan ada banyak wanita yang akan mengisi hatinya. Tetapi yang saya heran adalah, semuanya memiliki aura bulan. Gadis pertama memiliki aura bulan merah, gadis kedua memiliki aura bulan biru dan gadis yang terakhir memiliki aura bulan putih. Semua gadis itu berdiri di samping putera mahkota, yang mulia. Saya bingung apa maksud dari semua ini."
Kaisar dan permaisuri tampak berpikir.
"Apa mungkin Permaisuri Xiandi kelak tidak hanya satu. Akan tetapi posisi permaisuri hanya boleh di duduki oleh satu wanita.""Jangan berpikiran seperti itu yang mulia," sela permaisuri Xia-Xia.
"Ini hanya ramalan yang belum tentu terjadi. Yang terpenting, masa depan kekaisaran akan tetap cerah di tangan putera mahkota Xiandi." Setelah berucap begitu, Xia-Xia mencium puncak kepala Xiandi. Kaisar mendekat dan ikut memeluk dua hartanya yang paling berharga.Peramal Ja tampak merenung dan hanyut dalam lamunannya sendiri, "akan tetapi, semalam aku bermimpi bulan terbelah menjadi dua. Apakah mungkin artinya akan ada dua permaisuri? Tetapi mengapa aku melihat ada tiga cahaya bulan yang berbeda dan berdiri bersamaan? Apa maksud dari takdirmu putera mahkota?" Saman Ja memandang putra mahkota yang tampak tersenyum melihat pantulan cahaya bulan yang menerpa wajahnya melalui celah-celah jendela.
____________________
"Yang mulia, yang mulia putera mahkota. Yang mulia, anda di mana?" teriak para dayang putera mahkota yang kehilangan jejak junjungannya. Pagi ini telah ada keributan di istana dan seperti biasanya, putra mahkotalah pelakunya. Putra mahkota kerap hilang entah kemana, dan hal itu sudah menjadi biasa.
Para dayang di buat keteteran oleh putra mahkota yang saat ini berusia dua puluh tahun. Putra mahkota selalu pergi tanpa memikirkan para bawahannya yang mungkin akan mendapat sedikit hukuman. Atau jika beruntung, maka akan di bebaskan.
____
"Yang mulia, bagaimana jika kita di cari dan tertangkap basah berada di luar istana? Kita bisa di hukum." Kasim Lim, kasim setia putra mahkota tampak khawatir dan selalu celingukan kalau-kalau ada yang mengenali mereka. Sebab saat ini mereka berdua dan tanpa pengawalan sedang berkeliaran di pasar ibu kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Main Empress
Historical FictionKematian tragis yang menimpa sang kakak membuatnya menjadi keras dan berambisi. Apapun yang terjadi posisi permaisuri harus tetap di pertahankan. Karena dengan posisi itu, maka seluruh kekuatan ada di tangannya. "Bulan hanya ada satu, dan itu adalah...