Ayla memang benar, hidupnya selalu hampa tanpa rasa, apalagi cinta.
Ayla benci cinta, Ayla telah menghapus kata 'Cinta' dalam kamus kehidupannya, toh buat apa kata cinta tertulis dalam kamus kehidupannya? Lagipula, cinta juga yang telah membuatnya seperti ini.
Baginya, cinta hanya akan membuatnya lemah, pada awalnya seseorang yang merasakan cinta akan bahagia, namun pada akhirnya?
'The end of the love story always suffers' , begitulah pemikirannya tentang cinta.
Jika bukan cinta, lalu apa yang membuatnya bahagia?
Definisi bahagianya? 'Selalu menuliskan kata demi kata dalam Diary nya dan menjalani hidupnya tanpa ada gangguan!' itulah arti bahagia menurut Ayla.
Tak hanya kata cinta, namun kata 'Teman' juga tlah dibuang jauh- jauh dari hidupnya
Bagi Ayla teman hanya parasit, selalu merepotkan, penghambat cita- cita, dan pelengkap bumbu putus asa.
****
Hari ini. Ayla memutuskan untuk pindah sekolah, sekaligus tempat tinggal.
Jika kalian tanya pada Ayla alasan apa yang membuatnya pindah, pasti ia akan menjawab, "Rumah itu sudah seperti neraka".
Bagaimana tidak? Rumahnya itu sangat banyak kenangan. Kenangan miris lebih tepatnya! Kenangan miris yang membuatnya seperti ini. Maka dari itu, Ayla ingin melupakan masa lalu pahitnya,
Dan 'pindah' adalah awal yang baik.
****
"SMA Nusa Cendekia"
Ayla membaca tulisan besar yang terpampang jelas di depan bangunan bertingkat itu.
Ayla mendekati pintu gerbang,
Megah. Satu kata yang pantas untuk sekolah ini, halaman yang sangat luas, gedung bertingkat 5, serta lantai yang terbuat dari granit. Semua serba woww
Saat Ayla memasuki pintu gerbang utama sekolah itu, tiba-tiba,
"Bruk" Kening Ayla menabrak sesuatu, tepat didepan pintu gerbang utama. Dan Ia yakin bahwa yang ia tabrak bukanlah benda mati.
"Manusia" ucapnya ketika mendongakkan kepala keras yang barusan ditabraknya.
"Maaf," tutur Ayla singkat padat.
"Iya nyantai aja, btw gue kok nggak pernah liat lo? Lo anak baru ya?" ujar cowok yang dadanya baru saja menabrak kening Ayla.
"Bisa antar ke ruang BK?" tanya Ayla tanpa menjawab pertanyaan cowok itu.
"Jutek" batin cowok itu.
"Kenalin, gue Davin Adelio, Ketua osis baru disini" cowok itu menjulurkan tangannya.
"Ayla," singkat Ayla tanpa membalas uluran Davin.
Davinpun menurunkan tangannya, dengan menganggukan kepala layaknya mengerti jika cewek didepannya yang bernama 'Ayla' itu tak mau berjabat tangan dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Si Kumbang
Genç KurguRealitaku selalu menentang ekspetasiku. Terkadang, pikiranku tak sejalan dengan hatiku. Hidupku hambar, bagai masakan tanpa bumbu. Hanya satu pertanyaan. Pertanyaan yang selalu ada dalam benakku. Kenapa? Kenapa? Kenapa Tuhan tak adil padaku! Kenapa...