2

2.3K 135 10
                                    

Aku melangkah kan kaki ku dengan sangat tidak bersemangat sangat malas untuk bertemu dengan 'calon suami' ku itu bersama dengan kedua orang tua nya dan juga pasti ada kedua orang tua ku.

Jangan tanya bagaimana aku bisa menerima perjodohan ini, ini semua karena perbuatan appa ku yg sangat bersikeras untuk bisa membuat ku menerima perjodohan ini

Dia berkata ini adalah rekan kerja nya yg sangat setia kepadanya yg membantu nya dulu memberikan dana untuk mengelola perusahaan nya yang masih sangat kecil dulu hingga sekarang sudah membesar dan menjadi perusahaan dengan penghasilan terbanyak no.2 di korea selatan yg sekarang sudah beralih tangan kepadaku.

Ingin tau siapa no.1 nya? Dia adalah perusahaan yg sekarang tengah di pegang oleh 'calon suami' ku, kalian mengerti kan kenapa perjodohan ini dilaksanakan? Bayangkan jika si no1 dan si no2 disatukan dalam suatu ikatan pasti akan membuat kedua nya menjadi sangat kokoh

Pasti itu yang mereka -tuan Kim dan tuan Min- rencanakan sekarang. Dan pada akhirnya aku menyerah dan menerima nya dengan sangat tidak ikhlas.

Aku sudah sampai di sebuah restoran yg menjadi pertemuan kami sekarang, aku berjalan masuk mencari ruang VIP. Setelah dapat ku buka pintu tersebut dan disana sudah ada semuanya.

Appa, Eomma, Tuan Min, Nyonya Min dan Min yoongi 'calon suami ku'

Tampan itu yang pertama kali terlintas di benak ku, dan aku langsung mengumpati diriku sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tampan itu yang pertama kali terlintas di benak ku, dan aku langsung mengumpati diriku sendiri.

"Selamat siang tuan dan nyonya Min" ucap ku sambil membungkuk hormat

"Maaf aku sedikit terlambat"

"kami memaklumi nya Jen, pasti kau banyak pekerjaan ya?" tanya nyonya Min

Aku pun hanya mengangguk dan tersenyum tipis.

Dan sedari tadi aku blm ada melihat ke arah Yoongi, saat aku melihat nya kami langsung eye contact dan aku refleks memalingkan wajah lalu ikut duduk di samping eomma.

Sedari tadi aku dan Yoongi hanya diam mendengarkan semua ocehan eomma dan nyonya Min, sampai nyonya min berucap

"Pernikahan kalian akan dilaksanakan dua minggu lagi"

Aku langsung membulatkan mataku dan berucap

"Kenapa cepat sekali?"

Sepertinya bukan hanya aku yg berucap begitu karna Yoongi juga berucap demikian

Semua yg didalam ruangan pun tertawa, kecuali aku dan Yoongi pastinya

"Kalian ini belum menikah saja sudah sangat kompak" ucap eomma

"Kami sudah menyiapkan ini dari jauh jauh hari tapi kami baru memberi tahu kalian sekarang" jawab nyonya Min

Dan aku hanya bisa diam tidak menanggapi, toh kalau aku menolak pun tidak akan ada hasilnya

"Jadi kalian menerima nya kan?" tanya eomma

Aku hanya mengangguk dan lagi lagi Yoongi melakukannya juga membuat mereka lagi lagi tertawa geli

"Bolehkan aku berbicara sebentar dengan Jennie?"

Ucapan Yoongi membuat ku menoleh dan dapat ku lihat kedua orang tua kami menyetujuinya

Tanpa berucap padaku hanya diam gerakan matanya aku tau maksud Yoongi yg menyuruh ku untuk mengikutinya

Dan yg terlintas dipikiran ku lagi adalah dia irit bicara.

~~~~~~~

"Jadi kau ingin bicara apa?" tanya ku membuka pembicaraan

"Aku langsung saja ke inti pembicaraan. Kita lakukan saja pernikahan ini tapi hanya sebatas di atas kertas"

Aku menggerutkan dahi menatap Yoongi binggung.

"Hanya ingin membuat kedua orang tua kita puas, setelah kita menikah kita mungkin akan tinggal satu atap tapi anggap saja kita tidak pernah menjadi 'KITA' "

"Baiklah aku setuju, lagi pula aku tidak ingin menjadi terkekang karena masalah ini. Ini adil karena kita sama-sama bebaskan?" Aku menatap Yoongi dengan datar lalu dia mengganguk sebagai balasan.

"Baiklah pembicaraan selesai" selesai Yoongi berucap demikian, dia pergi meninggalkan ku kembali masuk kedalam restoran.

"Oh Jen kau darimana saja? Kenapa kalian tidak balik berbarengan" eomma bertanya sambil menatap ku dan Yoongi secara bergantian

"Aku dari toilet"

"Dia dari toilet"

Aku mendegus saat kami lagi-lagi berucap bersamaan.

Oh Ya tuhan takdir apa ini

"Maaf aku harus kembali ke kantor karena ada urusan mendadak"

"Tapi Jen kau bahkan belum makan apapun" eomma menatap ku dengan tatapan nya yg mematikan seolah-olah sedang memperingatiku

"Ini darurat eomma" ucapku dengan nada memelas

"Baiklah tidak apa-apa asalkan izin kan Yoongi mengantarmu, sekalian  kalian bisa mengenal lebih jauh lagi" Nyonya Min berucap menatap ku dengan hangat, begitu juga dengan eomma yang menatap ku penuh harap.

Aku pun hanya bisa menghembuskan napas lirih "Baiklah".

Yoongi tidak mengatakan apapun langsung berdiri dan mengbungkuk hormat kepada kedua orang tua ku lalu berjalan duluan ke luar ruangan.

"Dasar anak itu! maaf ya Jen, Yoongi memang sedikit irit bicara". Baiklah aku setuju dengan ucapan Nyonya Min tapi setidaknya itu mengguntungkan.

Aku hanya mengulas senyum tipis lalu berpamitan dan membungkuk hormat.

Setelah aku berada di depan restoran aku dapat melihat Yoongi yang sedang berdiri sambil menyandarkan tubuhnya ke pintu mobil dengan tangan yang menggengam ponselnya

Oh God! lengan kemeja nya juga dia gulung sebatas siku!!

Oh shit Jen kendalikan pikiran mu!!

Aku berucap saat sudah berada di depan Yoongi "Kau tidak perlu mengantarku, karena aku ingin bertemu Taehyung"

Yoongi menatap ku dengan menaikan salah satu alisnya

"Dia kekasih ku"

Yoongi kembali menatap ku datar lalu dia berjalan mengelilingi mobil lalu masuk kedalam dan pergi meninggalkan ku.

Dasar menyebalkan!!









TBC

 












I Don't Care {Yoonie} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang