Bagaimana ya keadaan Yoongi dan Jennie sekarang? Sebenarnya tidak ada yang berubah total. Dengan masih memiliki luka di hati masing masing membuat fokus mereka terpecah belah.
Tidak memikirkan seperti apa hubungan mereka kedepannya. Hanya fokus kepada kehidupan masing-masing, pekerjaan masing-masing dan masalah masing-masing.
Memang nya setelah kejadian beberapa malam kemarin bisa ya membuat pribadi Jennie dan Yoongi menjadi lebih dekat? Malahan mereka sepakat jika kejadian itu hanya emosi dan luka yang mereka coba salurkan. Ya secara bersama sama contohnya seperti saat ini.
"Janganhh mempermainkan... Akuhhh sialan kau Yoonhh!" Jennie masih meracau sekitar lima menit tanpa henti akibat ulah Yoongi pada dirinya sekarang.
"Memang nya apa.. yanghh.. kulakukan hah?" Yoongi kembali bekerja di bawah sana yang mampu membuat Jennie menggila sekarang.
"Itu hanya setengahhh.. Yoonhh."
"Oh benarkahh?"
"Ukhhh sialan kau yoonh." Jennie memekik terkejut saat Yoongi tiba tiba mendorong miliknya sepenuhnya, sedalam mungkin. Di tambah Jennie memeluk pinggang Yoongi dengan apik menggunakan kakinya, membuat seluruh atensinya buyar. Tidak memikirkan masalah pekerjaan maupun luka di hatinya.
Disaat seperti ini memang adalah waktu bagi mereka berdua menumpahkan segala emosi yang terpendam.
"Hah...."
"Shitthh Jen."
Yoongi membiarkan seluruh pelepasannya masuk ke dalam rahim Jennie, tanpa khawatir sama sekali. Lagipun Jennie ini istrinya, catat itu.
"Tidak ingin melepaskan nya Jen?" Yoongi bertanya dengan posisi yang masih sama, napas yang memburu dan menatap Jennie yang masih memejamkan matanya.
"Hah.. apanya?" Jennie bertanya tanpa membuka matanya. Dadanya masih naik turun mencoba menetralkan napasnya.
"Kakimu masih memelukku."
Dengan refleks Jennie langsung membuka matanya dan melepaskan pelukan dari kakinya di pinggang Yoongi.
"Maaf." cicitnya pelan lalu membiarkan tubuh Yoongi jatuh di sebelahnya, mengangkat selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.
"Ku pikir kau ingin menambah satu ronde lagi kekeke." Yoongi berucap dengan nada menggoda nya kepada Jennie, membuat Jennie refleks memukul lengan Yoongi pelan, "Diam kau!"
Setelah mereka berdiam diri sebentar Yoongi kemudian berucap,
"Jen ada yang ini kubicarakan."
"Benarkah? Aku juga-" Jennie menahan ucapannya saat mencari posisi yang nyaman dengan menyangga kepalanya menggunakan bantal "Kita seperti pasangan sungguhan sekarang, sedang melakukan pillow talk." Dengan sedikit kekehan di akhir kalimat, Jennie mengalihkan atensinya ke Yoongi.
"Baiklah Ladies first." Ucap Yoongi, kemudian ikut menyesuaikan posisi seperti Jennie.
"Bagaimana jika kita akhiri saja semua ini?"
Itu tidak terduga. Sungguh, Yoongi bahkan sampai gelagapan lalu bersuara,
"Ap-a?"
"Ya kau pasti mengerti, walaupun ini pasti akan melukai keluarga kita tapi aku tidak bisa terus seperti ini. Mungkin yang kau tahu itu aku adalah Jennie yang tangguh, keras kepala, hati yang seperti baja. Tapi aku mempunyai titik lemah ." Dengan pandangan yang sudah menunduk Jennie mencoba menumpah segala isi dihatinya kepada Yoongi. Jennie mempercayai nya.
"Aku tidak akan langsung memutuskan ini sepihak. Hanya menyampaikan apa yang aku pikirkan akhir akhir ini." Jelasnya kembali. Lalu seketika hening kembali menerpa. Yoongi masih memproses setiap kata yang di lontarkan oleh Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Care {Yoonie} ✓
Fanfiction{COMPLETED} [M] Ini lah hasil perjodohan kami berdua. Saling tidak peduli satu sama lain