3

2K 133 3
                                    

Bagi pasangan yg saling mencintai mungkin hari ini adalah hari yg sangat bersejarah bagi mereka. Hanya akan sekali seumur hidup -mungkin-
tapi bagi ku hari ini adalah hari yg sangat tidak ku nanti.

Ini adalah hari pernikahan ku.

Aku sudah siap sekarang gaun pengantin berwarna putih sudah terpasang di badan ku makeup yg tidak terlalu menor sudah menghiasi wajah ku.

Dan aku sedari tadi hanya menunggu untuk di panggil ke altar

"Kau sudah siap Jen?"

Itu ayah ku yg sudah datang mungkin untuk menjemput ku

"Sudah" jawab ku singkat

Aku pun mulai bangkit dan berjalan mendekati appa ku dan menggandeng lengannya.

Saat pintu itu terbuka lebar aku dapat melihat Yoongi yang sudah berdiri di altar dan para kerabat kami yang melihat ke arah ku dengan pandangan penuh haru.

Berjalan dengan menggandeng lengan appa ku membuat ku berpikir semua keinginan ku disaat menikah seperti ini.

Aku memimpikan akan menikah dengan hati yang sangat berdengub kencang sampai serasanya akan melompat ingin keluar, dengan sejuta kupu-kupu yang mengelitik perutku, dengan senyuman di wajah yang tidak pernah pudar.

Tapi sepertinya itu tidak akan terjadi, karena aku tidak merasakan apapun sekarang ini sangat hampa.

"Walaupun kalian di jodohkan, tapi tetap lah menjaga satu sama lain"

Lamunan ku buyar saat mendengar ucapan appa. Bagus sekali Jen kau melamun saat berjalan ke arah altar.

Aku dan Yoongi hanya menggangguk lalu tangan ku pindah menggandeng lengan Yoongi, lalu kami berputar menghadap ke arah pendeta.

Seluruh janji berucap lancar keluar dari mulut Yoongi, sedangkan aku hanya dengan perasaan yang bercampur aduk agak tidak rela berjanji seperti ini.

"Kau sudah bisa mencium istrimu"

Ucapan pendeta membuat ku kalang kabut saat melihat Yoongi mulai mendekat dan aku langsung menutup mata saat dia lebih dekat lagi dan aku merasakan benda kenyal dan hangat itu menyentuh dahiku. Aku hanya bisa tersentak dan tersenyum tipis.

~~~~~~

Aku sungguh kelelahan sekarang karena acara repsesi ini sangat besar dengan di datangi para pebisnis lainnya.

Kaki ku sudah sangat sakit menggunakan hak tinggi dan sedari tadi tamu belum juga selesai-selesai untuk memberikan salam kepada kami.

"Hah...." Aku menghela nafas kasar saat sudah duduk kembali di pelaminan

"Kau lelah?" Aku mengalihkan kepala ku menatap Yoongi saat dia bertanya

"Ya begitulah" Jawab ku seadanya

"Aku hanya meminjamkan pundak ku sebentar!"

Aku hanya mendengus saat mendengar nada Yoongi yang sedikit membentak. Padahal aku tidak meminta pundaknya itu

"Tidak mau?! Yasudah terserah!"

"Ckck dasar kau ini!"

Aku pun dengan cepat menyandarkan kepalaku ke pundak Yoongi, lalu menutup mata sebentar untuk menghilangkan penatku.

Dan kurasa ini tidak terlalu buruk setidaknya Yoongi lumayan peka walau sedikit menyebalkan.

~~~~~~

"Kau mandi lah terlebih dahulu aku ingin membersihkan wajah dulu" Ucap ku kepada Yoongi lalu mulai duduk di meja rias.

Setelah ku dengar pintu kamar mandi tertutup kedua tangan ku mulai bergerak untuk menjalankan rutinitas malam ku seperti biasanya.

Dan setelah selesai aku mulai berpikir jika orang tua kami sungguh menyiapkan perjodohan ini dengan matang terbukti dari pernikahan kami yang sungguh mewah, gaun pengantin yang pastinya di rancang oleh desainer ternama bahkan jas Yoongi juga di buat sangat bagus dan pas di tubuhnya, cincin pernikahan yang harga nya tidak tanggung-tanggung bahkan ada ukiran nama kami di cincin nya bertuliskan 'Yoonie' itu adalah nama Yoongi dan juga Jennie ketiga di gabung, dan juga sampai rumah yang akan kami tempati setelah menikah juga telah tersedia ralat bahkan sudah kami tempati sekarang. Rumah ini benar-benar sudah disiapkan untuk langsung di tempati ketika kami sudah selesai dengan acara resepsi.

"Aku sudah selesai"

Suara Yoongi membuat ku tersadar dari lamunan lalu langsung mengambil handuk dan pakaian ganti. Saat aku sudah akan masuk kedalam kamar mandi aku langsung teringat sesuatu dan mundur satu langkah dari pintu kamar mandi.

"Yoon bantu aku untuk menurunkan resleting" Ucapku tanpa beban sedikit pun karena itu hanya hal kecil.

Tanpa menjawab perkataan ku Yoongi langsung berjalan ke arah ku dan menurunkan resletingnya dalam sekali tarikan. Setelah selesai dia langsung pergi dan aku masuk kedalam kamar mandi dan mulai membersihkan tubuhku.

Sekitar 20 menit aku sudah selesai dengan kegiatanku lalu keluar dan langsung melihat Yoongi yang sudah memegang satu bantal dan selimut.

Mengerti maksud pandangan ku membuat Yoongi langsung berucap "Aku akan tidur di kamar tamu". setelah itu dia langsung pergi meninggalkan ku tanpa menunggu apakah aku menolak atau tidak.

Tunggu. Lagipun kenapa aku harus menolak?? biarkan saja dia ingin tidur dimana pun itu bukan urusanku dan aku tidak peduli.

Baiklah Jen ternyata malam pertama mu setelah menikah adalah malam mu seperti biasanya. Tidak ada yang berubah.










TBC

I Don't Care {Yoonie} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang