5

1.9K 137 7
                                    

Aku terbagun sangat mendengar bunyi alarm dari ponsel ku sangat mengganggu ketenanganku, di tambah pagi hari yang lumayan gelap dan dingin

Hari ini sedang mendung.

Sebenarnya aku sangat ingin kembali tertidur dan meringkuk di balik selimut, tapi kertas-kertas di atas meja tersebut tidak mungkin berkurang jika di diamkan saja.

Dengan tidak senang hati aku bangkit dan mulai membersihkan diriku. Air nya cukup dingin omong-omong.

Setelah selesai dengan semuanya, bahkan aku sudah mengrias wajahku. Aku mulai melangkahkan kaki untuk keluar dari kamar dan turun ke bawah, ingin memasak sarapan terlebih dahulu baru setelah itu aku berangkat.

Oh ya omong-omong Yoongi dimana?, apakah dia sudah pergi?, biasanya saat aku memasak sarapan, disaat itu juga dia pasti pergi bekerja dengan lewat begitu saja di hadapan ku.

Tapi sebenarnya saat dia sudah mengenakan sepatunya di depan pintu dan siap untuk keluar dia pasti mengucapkan "Jen aku pergi"

Walau dia mengucapkan nya dengan nada yang tidak terlalu keras, setidaknya aku masih bisa mendengarnya walau hanya sayup sayup.

Aku sudah selesai memasak lalu duduk di meja makan. Setelah itu suara air yang mulai jatuh satu persatu membuat nya semakin menguyur atap rumah dengan suaranya yang lumayan bising.

Setelah selesai dengan acara sarapan sendiri. Aku mulai berjalan ke arah pintu depan tapi langsung terhenti mengingat Yoongi yang tidak memunculkan batang hidungnya dari tadi.

Jadi aku membelokkan arah jalan ku untuk kembali masuk kedalam dan naik ke lantai atas menuju kamar Yoongi yang tepat di depan kamarku.

'Tok Tok'

"Yoon" Aku memanggilnya pelan sambil tangan ku tetap mengetok pintunya.

"Yoon!" kali ini aku sedikit teriak dan tetap tidak ada jawaban dari dalam sana.

Aku mulai berfikiran yang aneh-aneh.

'Apa mungkin Yoongi pingsan?!'

Oh astaga fikiran mu itu Jen!.

Dengan keberanian yang ada aku mulai membuka pintu kamarnya yang ternyata tidak terkunci. Baguslah jika dia tidak menguncinya, jika pintu ini terkunci mungkin aku akan memanggil petugas kebakaran.

Ok itu sangat lebay.

"Yoon" Aku mulai masuk kedalam dan hanya melihat sebuah gundukan di atas tempat tidur.

'Huh dasar anak ini, ternyata dia masih tidur!'

"Yoongi!" Aku mulai menguncangkan badan Yoongi dan dia tidak bergeming sama sekali.

Lama lama aku mulai kesal

"Hei! kau tidak berkerja ya!" Aku masih mencoba membangunkan Yoongi

"Yoongi!" Aku mulai menarik selimut Yoongi dan akhirnya berhasil!. Aku dapat melihat wajah Yoongi yang mulai mengeluarkan keringat dengan banyak.

"Yoon, kau baik baik saja" Aku mulai menyentuh dahi Yoongi yang ternyata panas.

'Dia demam!'

Aku langsung melepas tas selempang ku, dan mulai menarik selimut Yoongi hingga terbuka semuanya.

Tapi Yoongi mengigil di saat badanya lumayan panas seperti. Yoongi terkena Flu.

Aku langsung turun dan mencari kotak P3K lalu mengambil air setelah itu kembali ke kamar Yoongi.

"Yoon" Aku menepuk pipi Yoongi, berusaha untuk membangunkan nya.

"Ngh... ad..a a..pa Jen"

Yoongi akhirnya terbangun

"Bangun sebentar, kau harus minum obat" 

Dengan kesadaran yang tidak sepenuhnya, Yoongi bersandar pada kepala ranjang lalu mulai meminum obat yang kusodorkan.

Setelah selesai Yoongi berbaring kembali dan kembali tertidur.

"Hah" Aku menghela napas lalu mulai mencari ponselku di dalam tas ku yang berada di atas nakas.

Menghidupkan ponselku lalu mencari nama yang ingin ku hubungi.

"Ya Nyonya Min?"

Aku mendengus saat seseorang yang ku telpon memanggil ku dengan nada jahil.

"Jangan meledek ku Wen"

"Ok baiklah maafkan aku Nyonya Kim"

"Hufft Wen aku tidak masuk hari ini tolong kau periksa beberapa dokumen yang ada di atas mejaku, dan coba hubungi Tuan Go apakah dia mempunyai waktu hari ini"

"Baiklah Nyonya. Tapi Jen kenapa kau tidak masuk?, apa mungkin kau sedang sakit?"

"Tidak Wen, Yoongi sedang sakit jadi aku akan menemaninya sebentar sampai dia agak baikan"

"Oh jadi Nyonya Min sedang merawat Tuan Min ya"

lagi lagi sekretaris ku yang bernama Wendy itu menggodaku. Wendy ini juga teman ku jadi jangan bingung mengapa omongan Wendy kadang usil.

"Diamlah kau Wen!" Setelah itu aku langsung memutus sambungan telponnya lantaran sudah kesal di goda terus oleh Wendy.

Setelah itu semuanya hening, aku hanya bisa mendengar napas Yoongi yang teratur. Sesekali aku mengusap tengkuk ku lalu mulai berjalan untuk keluar dari kamar Yoongi.

Tapi tiba-tiba tangan ku tertahan oleh sesuatu membuatku refleks langsung menoleh kebelakang. Dan aku dapat melihat jika tangan Yoongi memegang lengan ku sedangkan Yoongi sendiri sedang tidur dengan damai.

'Mungkin Yoongi mengingau' pikirku

lalu dengan perlahan aku mencoba melepaskan ngenggaman Yoongi, tapi yang terjadi malah Yoongi menarik ku dan membuat ku terjatuh di atas ranjangnya.

Dan sekarang Yoongi memelukku dari belakang karena aku jatuh memunggungi nya!

Siapa pun tolong aku sekarang!, Mengapa Yoongi bisa mengingau sampai seperti ini sih!













TBC

I Don't Care {Yoonie} ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang