-Jovaleri-

495 25 7
                                    

typo dimana-mana. Kalau nemu typo comment aja biar bisa direvisi
***************************************

Setelah ghebi merasa segar, gadis itu kembali ke kelasnya. Menyusul sahabatnya yang dia tinggalkan tadi. Ghebi sudah bisa menebak pasti mereka mengira ghebi marah pada mereka. Sebenarnya tidak, ghebi hanya kebelet.
Saat memasuki kelasnya, gadis itu mengedarkan pandangannya. Para sahabatnya sudah membentuk konvrensi meja bunda di tempat devan, lebih tepatnya tempat lama ghebi.

"Eh ghebii,, sini-sini" panggil manda saat melihat ghebi memasuki kelas.

Tapi ghebi tidak menggubris panggilan manda, gadis itu hanya melihatnya sekilas. Bukannya marah, tapi ghebi masih malu berada di dekat devan. Biarlah batin ghebi. Ghebi membenarkan sedikit pakaiannyad dan poni tipisnya saat akan menempelkan bokongnya dengan surga dunia di dalam kelas. Kursi. Katakan alay, tapi memang benar, siapa yang tidak suka dengan kursi bila berada didalam kelas.

Suasana kelas ghebi sudah seperti pasar malam, karena guru yang mengajar tidak sempat masuk. Ada banyak kegiatan disana, ada yang diam, ada yang membuat band, ada yang bergosip, ada yang bermain game, dan ada yang membuat konvrensi meja bundar. Tapi ghebi tetaplah ghebi, gadis malang dengan kesendirian yang selalu menghantuinya.

Ghebi mencoba menyetel lagu dari handphonenya dan memasang earphone di telinganya.

***

"Hikkss hikss,, tolongin vale" seorang gadis kecil terisak dibalik semak-semak.
"Vale takut bun" wajah gadis kecil itu semakin pucat.
"Ayaaah vale takut, tolongin vale"

"Bisa diem gak sih lo anak kecil, argh berisik banget sihh,, andai bukan karena uang, mana mau gue sembunyiin lo" ujar salah satu dari pria berbadan kekar di depan gadis itu. Pria itu mengeluarkan sebuah pistol dari saku jaketnya dan manaruhnya dihadapan gadis kecil itu. Maksudnya agar gadis itu diam.

Tapi vale tetaplah vale, gadis kecil sikeras kepala.
"TOLONGINN VALEE-"

Ghebi terbangun dari tidurnya sambil memijat kepalanya yang pening. Shit umpatan ghebi dalam hati. mimpi itu selalu saja menghantui ghebi.

"Udah bangun yaah" tanya seseorang yang ghebi tau pemilik suara itu. Ghebi masih setia memejamkan matanya dan memijit pelipisnya. Saat sudah mendingan ghebi mencoba membuka mata. Pertama kali yang ghebi lihat adalah..

"HEEEYY POCONG LO" umpat ghebi ketika melihat wajah seseorang tepat didepan matanya, sangat dekat membuat ghebi terkejut.

Orang itu memundurkan kepalanya perlahan tapi pasti.

"Mau lo apa sih sempak badak" tirta ghebi setelah posisi ghebi sudah benar dan wajah orang itupun sudah menjauh.

"Lo tau gak-"

"Yaa enggak lah, lo belum bilang" potong ghebi, sengaja katanya.

"Denger dulu gery salut"
"Lo tau gak berapa lama lo disinid dengan mimpi lo yang buat lo itu seakan akan gila" tanya orang itu kemudian melirik arloji di pergelangan tangannya.

Ghebi ikut melirik handphonenya, 14.10, gadis itu sudah berkelana ke alam mimpi selama kurang lebih 3 jam. Dan pulang sekolah sudah lewat 1 jam yang lalu.
"EH GILA LO DEV GAK ADA YANG BANGUNIN GUE PULANG" teriakan ghebi lagi-lagi menggelegar didalam kelas.
Jika bisa, mungkin devan yang seorang diri menemaninya, ingin pulang saja sebelum budeg permanen. Tapi devan tidak sekeji itu diberi amanah terus diingkari.
Yaah tadi sahabatnya ghebi memberi amanah agar devan menemani ghebi sampai bangun.

"Elo sihh kayak kebo tau gak" balas devan tapi tatapannaa terfokus pada sosial media instagram miliknya.
"Buruan beresin terus pulang" lanjut devan.

CaM/sam/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang