typo dimana-mana. Kalau nemu typo comment aja biar bisa direvisi
***************************************
"Lo gak pulang?" Ghebi nengenal suara itu."Kesambet baru tau rasa lo" lanjut suara itu. Tapi ghebi masih enggan dengan posisinya yang menatap keluar jendela dengan earphone di telinganya, volumenya cukup kecil.
"WOI GAK PULANG LO?" Teriak orang itu tepat di telinga ghebi, untuk saat ini gelar ice harus terganti dengan mulut emak emak.
Pletak
Tanpa ba bi bu tiba tiba aaja ghebi menjitak kepala orang disampingnya yang membuat orang itu meringis kesakitan.Devan.
"Gak usah nge gas monyet! Gue denger!" Omel ghebi
"Yaudah kalau denger gak usah ngasih plus" gumam devan diiringi langkah ingin meninggalkan kelas. Tapi tidak dengan tangannya, entah angin dari mana devan menarik tangan ghebi.
Mata ghebi terbelalak melihat pemandangan didepannya. Tangan devan menyentuh tangannya.
Hentikan gheb, lawan! Kenapa lo pasrah aja sih! Batin ghebi berlawanan arah dengan tingkah ghebi.Ghebi masih saja diam hingga akhirnya gadis itu bertubrukan dengan punggung didepannya.
"Kalau berhenti ya berhenti aja, pelan pelan kek, gak usah dadakan gitu. Mau nyaingin tahu dadakan kali. Ini jidat gue sakit kampret, mau tanggung jawab lo kalau gue sampe geger otak. Dasar, nyebelin!" Cerocos ghebi
"Udah?"
"Iya" jawab ghebi ketus
"Gak papakan? Gak geger otakkan? Yaudah yuk pulang" seru devan.kemudian membukakan pintu untuk ghebi.
Ghebi baru sadar kalau sekarang mereka sudah ada diparkiran. S e p I. Seperti hatinya.Baru saja ghebi ingin masuk ke mobil devan tiba-tiba teriakan menghentikann pergerakana gadis itu.
"GHEBI!!!" Teriak seseorang dari arah gerbang sekolah. Pria itu mendekat ke arah mereka. Tinggi, putih, tampan. Wajah blasteran. Bak titipan dewa yunani 11 12 dengan devan.
Kening devan berkerut melihat siapa yang memanggil gadis disampingnya.
"A-" belum sempat melanjutkan pembicaraannya tiba-tiba tangan ghebi ditarik oleh pria didepannya.
"Pulang! Gak usah banyak bacot! Gue lumutan nungguin lo!" Omel pria itu. Sedangkan devan hanya bisa pasrah toh dia bukan siapa siapa yang bisa menahan ghebi.
"DEV GUE DULUAN YAH" teriak ghebi sebelum tubuhnya benar benar hilang dari pandangan devan.
...
Diperjalanan pulang ghebi masih saja diam. Tidak ada niat menanggapi pertanyaan orang yang bersamanya sekarang.
"WOII!" Teriak orang itu jengah karena sedari tadi dirinya bermonolog.
"Rumah!" Seru ghebi ketus
"Dasar cewek aneh tapi ali sayang" gumam pria itu
Alis ghebi berkerut,, gadis itu sedikit bingung. Tapi tak ambil pusing, dia lebih memilih diam hingga akhirnya kedua insan itu sudah berada di pekarangan sebuah taman.
Danau, pohon lumayan besar, rumah pohon, ayunan pohon. Semuanya sudah terlihat agak kusam tak terawat tapi masih kuat. Alis ghebi kembali berkerut, entah berapa kali ghebi mengerutkan alisnya hari ini.
Pletak
Tiba tiba saja sebuah tangan melayang indah di jidat ghebi."Sarap lo!" Ketus ghebi
"Salah sendiri, siapa yang nyuruh lo lupa tempat ini, baru gue tinggal 3 tahun udah kayak nenek-nenek pikun" jawab orang itu
"Ih ali ihh kalau marah gemesin" ghebi mencubit pipi orang itu hingga membuatnya meringis kesakitan.
"Dasar cewek aneh,, tadi juga marah-marah sekarang berubah drastis" sahut orang yang ghebi sebut dengan nama ali. Ali beranjak dari tempatnya, meninggalkan ghebi yang masih diam di motor milik ali.
Alif wahyu ramadhan, atau biasa dipanggil alif tapi tidak untuk ghebi,, gadis itu lebih suka memanggil sahabatnya itu ali. Mereka juga selalu bersama hingga waktu kelas 7 smp ali menghilang.
"ALII" teriak ghebi menghampiri sebuah pohon besar.
"ALI DI ATAS, EBI LANGSUNG NAIK AJA" teriak ali
Ghebi mencoba memutari rumah pohon itu untuk mencari tangga.
"ALI TANGGANYA GAK ADA BEGE" teriak ghebi kesal karena sudah 5 kali gadis itu berputar
Alif mengeluarkan kepalanya di lubang tempat tangga kemudian mengeluarkan cengirannya. "Oh iya lupa,, tangganya ali tarik"
"ALI BODO BODO BODO, BEGE KOK DIPELIHARA IHH ALI GUE BUANG LO DI DANAU" omel ghebi saat setelah berada didalam rumah pohon.
Ghebi sedikit takjun, didalam sana semuanya masih tersusun rapi, foto-foto mereka, mainan mereka. Tapi sayang kini semuanya dipenuhi debu.
Tina tiba saja alif bersuara membuat lamunan ghebi buyar."Jangan marah atuh beb, kan abang ali lupa beb" alif mencoba membuat suaranya seimut mungkin.
"Bab beb bab beb, lo kira gue sodaranya ituk sama angsa" sahut ghebi
"Tuh kan beb marah lagi"
"Iya iya gak marah ni, berhenti manggil gue beb"
"Jangan gitu dong beb"
"Arrghh serah lo lah, mau di apain juga tetep aja lo kekeuh"
"Nah gitu dong beb"
Ghebi tidak lagi menjawab ocehan alif, gadis itu fokus membersihkan barang-barang di rumah pohon mereka. Ghebi berencana besok-besok gadis itu akan memanggil sahabatnya untuk mengingat kembali masa kecil mereka.
"Ali"
"Iya beb"
"Ihh ebi serius"
"Iya iya apa"
"3 tahun lalu lo kemana"
Pertanyaan ghebi membuat aktivitas alif terhenti. Alif sedikit prihatin, ia tahu kalau gadis ini sangat kesepian. Alif merasa bersalah karena pergi diwaktu yang tidak tepat."Ali ke..."
.
.
.
.
.
.
.
Hayy readers,, nunggak banget yah? Sorry deh.. Sekali lgi author minta maaf.. Sibuk soalnya ngurus pendaftaran SMA jaman now yang rada ribet 😂
Oiya, author harap semuanya gak bosan yahh. Kembali lagi dong baca cerita author. Doain aja biar makin hari gak makin gaje 😂See you next part

KAMU SEDANG MEMBACA
CaM/sam/
Teen Fictionhey readers, ini cerita aku yang kedua. Semoga kalian betah. Mohon bantuannya yah? jangan lupa vote dan koment♥ >>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> kisah seorang gadis malang yang dikucilkan oleh keluarganya karena kejadian beberapa...