Pergi lagi?

451 28 2
                                    

typo dimana-mana. Kalau nemu typo comment aja biar bisa direvisi
***************************************

"baru kemarin lo disini
Baru kemarin lo ketawa sama gue
Baru kemarin gue merasa ada yang peduli sama gue
Lo pergi lagi
Lo jahat, tega ninggalin gue
Lo jahat, tega biarin gue kayak babu
Emngnya lo gak sayang sama gue?
Lo gak peduli sama gue?"

Seorang gadis yang bermonolog dibalkon kamarnya. Pandangannya yang tertuju pada langit tanpa bintang satupun.

Hampa-

Seperti suasana hatinya saat ini.

Gadis itu lagi. Yang setiap malamnya mengkhayalkan kebahagiaan bersama langit malam.

"Chi lo jahat, lo gak sayang gue, lo ninggalin gue" ucapnya sekali lagi.

Sebelum gadis itu beranjak dari sana, karena waktu tidur sudah memanggilnya.

Kini gadis itu sendiri lagi.

Beberapa hari setelah kejadian dimana ali menghilang, dan devan benar-benat membuatnya malu, kejadian yang tidak diinginkan lagi-lagi menimpa gadis malang itu.

Ditinggalkan oleh saudara kembarnya.

Gadis itu tidak tahu ada apa dengan saudaranya itu. Yang iya tau hanya dia sendiri yang akan berjuang untuk kebahagiaannya mulai saat itu.

***

Hari-hari berlalu seperti biasanya. Seperti sebelum hadirnya chici, baik itu di rumah maupun di sekolah.

Setiap harinya ghebi terus-terusan dicaci maki oleh temannya.

Tak pantas untuk ghebi sebut teman. Teman apaan yang menghina temannya sendiri.

Kecuali sahabat-sahabat ghebi.

Kini seperti biasa, saat jam istirahat seluruh siswa akan mengisi perutnya yang kosong akibat belajar terus menerus.

Dikantin CHS oksigen terasa akan habis akibat lautan manusia yang ingin memenuhi kebutuhan manusiawinya.

Ghebi dkk yg kini sudah mendapat tempat duduk menatap kian banyaknya orang yang berlalu lalang dihadapan mereka sembari membawa nampan berisi makanan.

Mata ghebi tertuju pada devan dkk yabg kebingungan mencari tempat duduk.

Karena masih malu dengan kejadian beberapa minggu lalu, akhirnya ghebi menghindari kontak mata dengan devan. Tapi dewi fortuna tidak berpihak padanya.

"Eh bang sini" panggil manda setengah berteriak memanggil kembarannya dkk.

Sungguh malang nasibmu bi, kau bertemu dengan pencabut nyawamu
Pikir ghebi dalam hati

Ghebi mulai tidak tenang, gadis itu sangat berusaha agar tidak terjadi kontak mata dengan devan, nihil.

Saat akan mengambil sambal di atas meja, tangan kedua remaja itu bertabrakan, ingin mengambil ebnda yang sama.

Kau benar-benar sial ghebi

Buru-buru ghebi menarik tangannya dan menundukkan kepala. Tapi ghebi bisa merasakan ada sesuatu di depan mangkoknya.

Sambal?

"Girls first" ucap devan pelan.

Devan paham apa yang membuat ghebi menjauhinya saat ini. Bahkan dikelas ghebi pindah duduk di sebelah marvin.

Malu malu mau, ghebi tetap mengambil sambal itu.

Saat sedang akan menghabiskan makanannya, tiba-tiba ponsel milik ghebi berdering tanda sebuah pesan.

Ghebi mengeluarkan handphone keluaran termahal dari saku roknya.

Tingkat sirik cewek-cewek alay dikantin itu kumat saat melihat apa yang digenggam ghebi.

Ghebi lupa kalau dia sekarang berada di sekolah. Tapi sudah terlanjur, ia akan tetap melihat apa pesan itu.

-KingG-
Baby jov, jam 11 di tempat biasa

Oke siapkan seperti biasa

Siaap putri kecil
<read>

"Hmm, asik banget lo bii" ditha mencoba menarik perhatian ghebi yang sedari tadi fokus dengan handphonenya.

"Haa?" Ghebi bingung, ada apa ini.

"Gak ghebi bolot" jawab manda diiringi tawanya

"Apaansih" ghebi kemudian berdiri, meninggalkan sahabatnya disana.

"Yaaah gak asik, ghebi ngambekan, lo sii man" marvin mencoba memperkeruh keadaan, tapi gagal.

"Yee gak usah sok tau de piin" ditha nyolot karena tahu maksud marvin mengatakan itu.

Manda dan ditha mencoba berdialog melalui ekspresi muka. Baru kali ini ghebi sangat perasa seperti itu. Mereka juga bingung.

Kalau ada yang bertanya sekarang lia kemana?

Gadis itu mengikuti orang tuanya keluar kota, tepat dimana hari perginya chici.

Ghebi sebetulnya tidak merajuk. Tapi gadis itu dikejar setan toilet, dia kebelet buang air kecil.

Setelah melakukan keinginannya. Kini gadis itu berdiri di depan wastafel. Menatap dirinya sipantulan cermin.

Wajahnya sangat berantakan. Wajha disana tidak sesuai dengan ghebi yang aslinya.

Kacamata yang masih bertengger di hidungnya. Tapi tidak mengurangi kadar kecantikan ghebi. Itulah mengapa banyak yang sirik dengan gadis itu. Karena sudah nerd tapi masih cantik.

Tampilan nerd ghebi tidak seperti nerd pada umumnya. Memang ebnar kacamata bertengger tapi rambutnya tetap dibiarkan teruari. Lengkap dengan tahi lalat kecil diatas bibirnya, dan poni tipis.

Sebelum membasuh wajahnya, gadis itu membuka tahi lalatnya dulu.

Gadis itu kembali teringat dengan pesan yang diterimanya tadi.

"Apa iya gue harus kembali?" Ghebi bertanya pada pantulan dirinya.

Ghebi menggeleng kepalanya, iya tidak ingin kesana lagi. Tapi kalau tidak, mau bagaimana lagi.
Mau tidak mau harus tetap mau.

.
.
.
.
.
.
Haaayy readers. Author datang lagi niii,, jangan bosan yaaaa.. author usahaain biar cerita ini lanjut terooosss dongggg.

Sebelumnya, makasih yaahh motivasinya😭😭😭 jadi terhuraaa😭

Makasih juga like&komentnya.

Jangan berhenti sampai part sebelumnya. Tetap like&koment yaaa

Ummuaaachh😗

CaM/sam/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang