DIA??

868 44 0
                                    

typo dimana-mana. Kalau nemu typo comment aja biar bisa direvisi
***************************************
Merasa ada yang duduk disampingnya seorang gadis yang asik sendiri dengan dunianya kini mengangkat kepalanya.

Gadis itu memperhatikan setiap inci wajah seseorang disampingnya.

Disisi lain seorang cowok yang tadinya fokus kearah guru yang mengajar menoleh kesamping karena sedari tadi ia merasa diperhatikan. Cowok itu menaikkan sebelah alisnya tanda ia meminta penjelasan kepada gadis disampingnya.

Deg

'Mata itu'

Secara tidak sengaja dua insan itu membatin kata yang sama. Tiba-tiba jantung mereka berdua berdegup dengan kencang.

Dengan cepat ghebi memutuskan kontak mata dengan orang disebelahnya."eh sorry"

"Devan" seru orang sibeleah ghebi lalu mengulurkan tangannya.

"Ghebi" jawab ghebi tanpa membalas tangan devan

1
2
3

"Ghebi bisa kamu kerjakan soal diatas sebagai contoh buat teman-teman kamu?" seru guru didepan yang membuyarkan lamunan ghebi dan devan

"Eh-iya bu"

Setelah berdiri ghebi tidak melanjutkan langkahnya.

"Minggir!!" seru ghebi ketus pada devan yang posisinya duduk disamping ghebi

Mau tidak mau devan berdiri memberi jalan untuk ghebi.
Setelah berada didepan seseorang dibelakang sana bergumam sangat kecil sehingga hanya dia yang mendengarnya
'Gue harap itu lo princess'

"Minggir!! Gue mau duduk!" ketus ghebi tapi dibalas senyuman oleh devan.
'Senyum itu lagi, gue harap itu bukan lo prince' batin ghebi saat setelah mendaratkan bokongnya ketempat duduk disamping devan

Semua murid kembali memfokuskan perhatiannya kepada guru yang sedang mengajar terkecuali ghebi. Ghebi lebih memilih tidur, menurutnya sangat membosankan harus mendengar ceramah guru pelajaran tentang ini itu.

Disisi lain seorang siswa sesekali melirik gadis disampingnya entah ada angin dari mana tapi mulai detik ini ia suka melihat gadis disampingnya. Siswa yang tak lain dan tak bukan adalah devan mendapati gadis disampingnya tertidur, karena tidak tega bila gadis disampingnya kedapatan, devan menutupi gadis itu dengan menaruh buku dihadapannya. Sedangkan kedua sahabat devan melihatnya bingung karena baru kali ini devan tidak cuek kepada cewek.

Kring
Semua murid CHS bersorak gembira setelah mendengar bel istirahat menggema seantreo sekolah. Begitupun dikelas 10 ipa 2 terkecuali gadis yang masih sibuk dengan dunia mimpinya.

"Ghebi bangun" orang itu menggoyang-goyangkan lengan ghebi agar gadis itu bangun

"Ekkhhmm" erangan gadis itu khas orang bangun tidur.

"Lo gak ke kantin?" tanya orang disamping ghebi lembut

"Bukan urusan lo!" bukannya dibalas lembut tapi ghebi menjawabnya ketus. Ghebu sangat dingin dan cuek jika berurusan dengan kaum adam kecuali orang dimasa lalunya yang membuat ghebi mengunci hatinya sampai sekarang.

"Hmm gue duluan yah" sahut orang itu lembut lalu beranjak meninggalkan kelas

Ting
AmandaLP: woi kebo buruan gue sama yang laen udah lumutan entar makanan lo dingin, seperti biasa dipojok kantin

Ghebi hanya membaca pesan itu tanpa niat untuk membalasnya, entah kenapa moodnya tiba-tiba tidak bersahabat.

Disepanjang koridor banyak ocehan-ocehan yang keluar dari mulut siswa/i CHS ada yang memuja kecantikannya ada juga yang nge-judgenya. Ghebi hanya diam mendengar gosip-gosip murahan dari mereka menurut ghebi haters sama aja fans yang tertunda.

Sesampainya dikantin pandangan ghebi menyusuri seluruh isi kantin mencari ketiga sahabatnya. Tapi beda seperti biasanya, ditempat sahabatnya terdapat banyak kepala dan menurut ghebi kepala tambahan itu milik laki-laki toh gaya rambutnya gaya laki-laki.

"Eh ghebi duduk gih" ujar dhita yang membuat kelima orang disana mendongakkan kepalanya.

Ghebi kemudian duduk disamping lia, dihadapannya ada devan dan kedua sahabatnya yang ghebi tidak tau namanya siapa.

Manda yang melihat ekspresi bingung ghebi kemudian angkat bicara memperkenalkan kedua orang yang ada didekat devan.

"Ini vian sahabatnya devan yang sekaligus teman sekelas kita" ghebi yang mendengar itu hanya mengangguk paham tanpa mengubah ekspresi datarnya.

"Ini marvin kembaran gue" lanjut manda yang membuat ghebi sedikit berfikir.

"Haa apin?" itu panggilan ghebi dkk kepada marvin waktu SD tapi saat SMP marvin pindah LA dan disanalah marvin, devan, dan vian mulau kenal lalu beranjak menjadi sahabat.

"He kok lo bisa-" ucapannya terpotong karena dibawah meja kaki manda dan marvin sedang adu jotos. Setelah berhenti mengatakan sesuatu manda memberi tatapan seolah-olah ia mengatakan 'ntar gue jelasin'

"Apaan vin kalo ngomong tu jangan setengah-setengah" sahut devan yang penasaran dengan ucapan marvin

"Heheh gak kok" marvin menggaruk tenguknya yang tidak gatal sama sekali, marvin tahu akibatnya jika melawan manda yang masyaallah ganasnya.

Sedangkan devan dan vian hanya mendengus kesal karena ucapan marvin yang terpotong.

"MAKAANNNN!!" teriak manda yang membuat semua tatapan tertuju pada mereka. Ghebi dkk dan devan dkk hanya menunduk malu karena ulah dhita.

"Kalau mau makan ya makan aja gak usah teriak!!" sahut vian yang membuatnya mendapat tatapan tajam oleh manda.

"Bhaakkk kincep kan lo" ejek marvin.

"Astaga tuhan kenapa orang gesrek yang kau kirimkan padaku" sahut dhita dengan wajah yang dibuat-buat dan gaya seolah-olah meminta doa.

Devan dan ghebi yang melihat tingkah sahabat mereka hanya geleng-geleng kepala sambil terkekeh kecil.

"Napa lo ketawa" ucap manda dan vian serempak

"Woii napa lo ngikutin gue" sahut mereka lagi serempak

"Ekhhm tom and jerry lagi proses nii" ejek marvin yang mendapat tatapan tajam oleh manda dan vian.

"Bhhaakk Gantian sekarang marvin yang kincep" ejek lia yang membuat lainnya ikut tertawa.

"Kapan makannya" sahut dua insan serempak satu ketus yang satu lagi kesal. Yang lain dengan kompak menatap dua insan itu, siapa lagi kalau bukan devan dan ghebi, ghebi dan devan yang menyadarinya refleks saling menatap, satu dengan tatapan tajam satu lagi dengan tatapan biasa saja tapi disana terukir senyum tipis.

"Ekkhhm kapan makannya kalau saling natap mulu" deheman dhita membuyarkan suasana menegangkan tadi.

"Untung otak lo cair ta kalau gak tadi bisa perang dunia ketiga" gumam manda yang dapat didengar lainnya terkecuali ghebi dan devan, entah apa yang dipikirkan oleh kedua insan itu sehingga mengabaikan sekitar mereka.

Mereka bertujuh kini fokus dengan makanan dan dunia masing-masing, hanya dentingan sendok dan riuh piuk di kantin yang mengiringi makan mereka. Tidak ada salah satu dari mereka yang berniat berbicara. Suasana sangat canggung. Hingga...

"Hey ghebi, manda, lia, dhita dan??"
.
.
.
.
.
.
See you nex part readers♥

CaM/sam/Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang