Four

5.7K 380 2
                                    

Akhirnya hari yang dinanti pun tiba.
Lisa kini tengah berada di loby kantor Kim. Ia tengah menunggu kedatangan manajer Kim untuk membahas tentang kerjasama mereka.

"Jam berapa ini, mengapa dia belum datang juga," gerutu Lisa sambil sesekali melihat jam tangannya.

Lisa pun menggoyang-goyangkan kakinya karena bosan. Sesekali ia juga mengetuk-ngetuk meja yang ada di depannya agar bosannya teralihkan.

"Maaf saya baru datang, apakah Anda Lalisa Manoban?"

Lisa pun mendongak dan melihat ke sumber suara. Seketika jantungnya berdetak kencang saat matanya melihat pemilik mata kucing di depannya.

"A ... Ah ya, saya Lalisa Manoban," ucap Lisa sambil mengulurkan tangannya.

"Apa ini? Mengapa dia sangat cantik, ya Tuhan ... Apakah dia malaikat yang kau kirim untukku?" ucap Lisa dalam hati.

"Halo, mari kita ke ruangan saya," ucap Jennie sambil melambaikan tangannya di depan wajah Lisa karena Lisa tak kunjung menjawab pertanyaannya.

"Ah ya, mari Bu," ucap Lisa gugup.

Sesampainya di ruangan Jennie, Lisa langsung diburu beberapa pertanyaan.

"Baiklah, jadi sesuai kesepakatan yang telah kita buat kemarin kau akan menjadi bintang iklan di salah satu produk kecantikan perusahaan kami. Apa kau setuju?" tanya Jennie.

"Bagaimana dengan jadwal ku yang lain? Maksudku, apakah selama aku bekerja sebagai bintang iklan di perusahaanmu aku masih bisa menerima tawaran dari perusahaan lain atau tetap menjalani aktivitasku sebagai dancer?" tanya Lisa.

"Untuk itu kau tenang saja, kau masih bisa menjalani aktivitasmu sebagai dancer. Karena kebetulan di perusahaanku yang lainnya juga ada tempat yang khusus untuk mengurus di bidang entertainment. Kau bisa bekerja disana juga jika kau mau. Tapi untuk menerima pekerjaan lain selain perusahaan ini kau tidak bisa selama kau masih terikat kontrak dengan kami," terang Jennie.

"Baiklah kalau begitu aku akan mencobanya," ucap Lisa.

"Kalau begitu silahkan kau tanda tangani kontrak kerja kita," ucap Jennie sambil menyodorkan map ke Lisa.

"Baca terlebih dahulu, jika ada yang tak paham tanyakan sebelum kau menyesal di kemudian hari," lanjut Jennie.

Lisa pun membaca isi surat perjanjian itu sambil sesekali melirik ke arah Jennie yang berada di depannya.

"Tak usah memandangiku seperti itu, fokus saja pada berkas yang ada di depanmu itu," ucap Jennie yang tengah fokus mengecek ponselnya tanpa melihat Lisa.

Lisa pun hanya tersenyum canggung tanpa berniat untuk menyanggah ucapan Jennie.

"Bagaimana bisa dia tau kalau aku sedang memperhatikannya sedangkan dia tengah fokus pada ponselnya? Apa mungkin dia itu cenayang?" ucap Lisa dalam hati.

Lisa akhirnya telah selesai menandatangani surat perjanjiannya dengan perusahaan Kim.

"Ini," ucap Lisa sambil menyodorkan map ke Jennie.

Jennie pun menyudahi bermain ponsel dan melirik ke arah Lisa.

"Sudah?" tanya Jennie memastikan, ia pun menaruh ponselnya ke dalam tas.

"Sudah,"

"Apa sudah jelas tentang isi dari kontrak kerja itu? Tak ada yang ingin kau tanyakan?" ucap Jennie.

"Tidak, semua yang tertera di dalam kontrak kerja itu kurasa cukup adil untuk kedua belah pihak," jawab Lisa.

"Baiklah, kalau kau sudah jelas. Selamat bergabung. Kau akan mulai kerja besok nona Lalisa," ucap Jennie sambil mengulurkan tangannya.

Lisa pun menjabat tangan Jennie dan tersenyum manis.

"Senyumnya manis juga," ucap Jennie dalam hati.

"Terima kasih, panggil saja aku Lisa ibu Kim," ucap Lisa.

"Baiklah, panggilah aku Jennie tak perlu pakai " Bu" karena umur kita tak terpaut jauh," jelas Jennie.

"Baiklah Bu, eh Jennie," ucap Lisa.

Usai pertemuan itu Lisa langsung menuju rumah sakit dimana Sorn dirawat untuk menengok nya.

"Bagaimana kabarmu Nona?" ledek Lisa yang kini tengah berjalan menghampiri ranjang Sorn.

"Aku baik-baik saja Bung," ucap Sorn.

"Baik-baik saja darimananya? Bahkan kau harus istirahat selama empat bulan bodoh," ucap Lisa kesal.

"Aku memang baik-baik saja, mereka saja yang terlalu berlebihan sepertimu. Aku bahkan masih bernapas bukan?" ucap Sorn enteng.

"Ish, kau ini!" ucap Lisa kesal sambil melayangkan tangannya ke udara pura-pura akan memukul Sorn.

Sorn yang mendapati kelakuan Lisa hanya cekikikan tak jelas.

"Kau ini, sok-sokan ingin memukulku padahal di dalam hatimu kau sangat khawatir padaku bukan?" goda Sorn sambil menaik turunkan alisnya.

"Ish," Lisa pun mengalihkan pandangannya ke arah lain enggan untuk menanggapi Sorn.

"Ngomong-ngomong kau darimana? Bukankah hari ini tak ada jadwal tampil?" tanya Sorn menyelidik.

"Aku dapat tawaran menjadi bintang iklan," ucap Lisa datar.

"Wah ... Daebak ... Anak ayamku sudah besar rupanya," Sorn pun bertepuk tangan karena kagum pada sahabatnya itu.

"Apa kau akan membenciku?" tanya Lisa serius sambil menatap manik mata Sorn.

"Kenapa aku harus membencimu?" ucap Sorn bingung.

"Karena aku menerima pekerjaan itu tanpa kau," ucap Lisa dengan nada menyesal ia pun menundukkan kepalanya.

"Hei, tatap aku," pinta Sorn sambil menarik dagu Lisa.

"Bagaimana bisa aku membencimu? Sedangkan kau adalah sahabat terbaikku Lisa," ucap Sorn jujur.

Lisa pun menatap mata Sorn mencari kebohongan disana tapi tak ia temukan.

"Apa kau percaya padaku?" tanya Lisa.

"Tentu,"

"Kalau begitu, bagaimana kalau kita pacaran saja Sorn," ucap Lisa santai.

"Ish, dasar kau ini. Aku ini sahabatmu bodoh," ucap Sorn sambil menjitak dahi Lisa.

"Argh ... Sakit Sorn, astaga," gerutu Lisa sambil mengelus dahinya yang sedikit memerah.

"Makanya kalau ngomong disaring dulu, kau itu bukan tipeku anak ayam," ucap Sorn sambil menepuk dahi Lisa.

"Astaga, dahi keramatku. Tega sekali kau menyiksanya Sorn," ucap Lisa dengan nada yang dibuat sesedih mungkin.

"Sudahlah lama-lama aku pusing mendengar ocehanmu itu Lis, lebih baik kau diamlah," perintah Sorn.

"Ish, dasar kau ini. Tak punya hati," ucap Lisa pura-pura sedih sambil memegang dadanya.

"Dasar tukang drama," ucap Sorn lalu melempar bantal tepat mengenai muka Lisa.

Lisa hanya bisa mendengus sebal mendapat perlakuan dari sahabatnya itu.

"Untung temen lo," batin Lisa.

To be continue...

Vote+comment yep :)

You Make Me Crazy (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang