"Eonnie," panggil Jennie saat dirinya masuk ke dalam ruang kerja dimana Jisoo berada.
Jisoo yang awalnya tengah sibuk dengan layar laptopnya mendongak dengan tatapan bertanya.
"Eonnie, nanti sepulang kerja ikut aku dan Lisa ya." Jennie melanjutkan ucapannya kembali.
"Untuk?" Tanya Jisoo singkat.
"Sudah ikut saja, nanti juga eonnie akan tau. Dan satu lagi..." Jennie memberi jeda pada ucapannya membuat Jisoo mengerutkan keningnya.
"Bereskan baju-baju eonnie, jangan sampai ada yang tertinggal. Oke..." sambung Jennie kemudian ia berlalu usai mengucapkan kata-kata itu.
"Haizzz... anak itu," gerutu Jisoo seraya menyenderkan punggungnya di kursi kerja miliknya.
°
°
°Di gedung pemotretan, seorang gadis yang tak lain adalah Lalisa sedang bergaya di depan kamera sembari memegang produk kecantikan dari perusahaan milik Jennie.
"Ya... bagus... seperti itu Lalisa, tahan sebentar." Ujar fotografer yang tengah mengambil tiap gerakan yang dilakukan oleh Lisa.
Sekitar 15 menit kemudian, akhirnya sesi pemotretan telah usai. Tanpa Lisa duga, di tempat duduk yang semula ia tempati sebelumnya, disana sudah ada Jennie dengan tatapan yang tengah fokus ke layar ponsel miliknya.
Seutas senyum terukir dari bibir tebal Lisa, dengan langkah sedikit mengendap ia mendekati kekasih hatinya yang masih belum menyadari kehadiran Lalisa.
"Fyuhhh..." Lisa meniup telinga kiri Jennie saat dirinya telah berada di belakang tubuh Jennie. Dengan sedikit berjongkok ia melihat apa yang tengah di lihat oleh Jennie.
"Kau sedang melihat apa, honey?" Tanya Lisa seraya menarik kepala Jennie ke pelukannya.
Bukannya senang, Jennie justru menarik kembali dirinya dari pelukan Lisa.
"Jangan sentuh aku, kau urusi saja kekasih gelapmu itu." Ketus Jennie seraya meletakkan ponsel Lalisa sedikit kasar.
Lisa hanya memberikan tatapan bingungnya melihat Sang kekasih yang tengah merajuk.
"Kau kenapa, sayang?" Tanya Lisa lembut seraya menarik jemari Jennie.
Tapi lagi-lagi Jennie menepis sentuhan Lisa membuat Lisa sedikit kesal. Ia memejamkan matanya sejenak mencoba meredam emosi yang tiba-tiba menyerangnya.
Setelah cukup tenang, Ia kembali menatap wajah Jennie yang tengah merajuk.
"Kau kenapa, hm?" Tanya Lisa lembut seraya mengusap rambut panjang Jennie.
"Kau lihat saja chat di ponselmu itu," sungut Jennie yang lagi-lagi menolak sentuhan dari Lisa.
Lisa pun akhirnya mengikuti ucapan Jennie, diraihnya ponsel yang saat ini tergeletak di meja depan mereka. Kemudian ia membuka aplikasi chatting miliknya.
"Pfffttt..." Lisa berusaha menahan tawanya dengan cara menutup mulutnya dengan menggunakan punggung tangannya.
"Apa-apaan ekspresi itu," ketus Jennie dengan tatapan sengitnya.
"Astaga honey... jadi kau marah hanya karena ini?" Tanya Lisa memastikan.
Lisa merentangkan tangannya lebar-lebar sembari menatap Jennie yang tengah menatapnya bingung, "kemarilah honey... akan aku jelaskan jika kau mau aku peluk sekarang," lanjut Lisa.
"Jika aku tak mau?"
"Maka aku juga tak mau menjelaskannya padamu," jawab Lisa santai.
Cukup lama Lisa merentangkan kedua tangannya hingga akhirnya secara perlahan Jennie masuk ke dalam pelukan Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Make Me Crazy (Jenlisa)
FanfictionCinta memang bisa membuat orang menjadi gila. Ya gila, segila-gilanya. Rank: #1 → justforyou →11/05/20 #1 → kamuaku → 11/05/20 #1 → jeni → 11/05/20 #4 → lili → 08/06/19 #5 → lini → 20/05/19 #3 → amati...