Seminggu setelah kejadian di UKS waktu itu. Selama itu juga Angkasa frustasi melihat ke samping tempat duduknya yang biasa selalu berisik dipenuhi suara mengeluh dari gadis bertopeng kebahagiaan, namun sekarang sepi. Sudah seminggu Rea absen dari kelas. Keterangannya pun hanya izin, Angkasa terus mencoba menghubungi ponsel gadis itu dan hasilnya pun tidak ada jawaban. Ke mana perginya gadis itu? Mengapa Angkasa tidak bisa tenang sebelum mendengar kabar darinya? Apakah Angkasa sudah melewati batas dari perasaannya sendiri? Ataukah ini cuma perasaan bersalah? Angkasa mengacak rambutnya. Jujur saja, Angkasa bingung harus bagaimana.
"Damai?"
"Hm." Damai terlihat cuek ketika mendengar namanya dipanggil dari belakang.
"Kasih tahu gue Rea ke mana selama seminggu ini?"Damaiyanti menoleh dengan tatapan tajam. "Lo pikir Rea bakalan tenang berada di dalam kelas ini dan satu meja sama cowok yang sudah buat hatinya terluka? Haha... Mimpi!"
"Gue mohon, gue khawatir sama dia."
"Apa? Khawatir? Lo nggak mikir sebelumnya, sikap lo selama ini yang sok peduli tapi malah bikin dia kayak gini? Mikir!"
"Lo salah paham, Mai. Gue beneran tulus sama dia. Oke, gue salah karena nggak jujur sama status hubungan gue, tapi untuk kebahagiaan, suka, rasa nyaman itu beneran ada, Mai.""Omongan lo sudah basi."
Nti kembali menghadap ke depan. Emosinya tersulut mendengar semua ucapan cowok buaya di belakangnya ini. Nti pikir, Angkasa yang mampu membuat hidup sahabatnya kembali seperti dulu. Tapi nyatanya, Angkasa malah membuatnya semakin ruyam.
Angkasa mengingat satu nama yang sangat dekat dengan Rea. Awan, iya cowok itu pasti tahu Rea di mana. Angkasa bangkit dari tempat duduknya, kalau dia hanya diam saja, dia tidak akan bisa tahu ke mana perginya Rea.
Tepat di depan kelas XII IPA, Angkasa menyapu pandangannya mencari sosok Awan. Sudut matanya menangkap sosok Awan yang tengah duduk dengan buku-buku pelajarannya. Angkasa melangkah masuk tanpa permisi."Lo Awan, kan?"
Awan mengadahkan kepalanya. "Hm. Kenapa?"
"Gue mau bicara sebentar, bisa?"
Awan bangkit lalu mendahului Angkasa yang berjalan di belakangnya. Terlihat koridor yang sedikit sunyi. Awan berhenti, lalu menatap dingin cowok yang ada di depannya.
"Apa?"
"Lo pasti tahu Rea di mana, kan?"
"Lalu?"
"Kasih tahu gue, gue khawatir."
"Untuk?"
"Gue mau lihat wajahnya, lihat keadaannya. Terakhir kali, gue berantem sama dia. Setelah itu dia absen dari sekolah, sudah seminggu."
"Kenapa lo begitu khawatir? Bukannya lo sudah punya pacar?"
"Iya, gue emang sudah punya pacar. Tapi gue beneran nyaman sama Rea. Entah kenapa, setelah kejadian itu gue nggak bisa sedetik pun nggak mikirin dia.""Rea baik-baik saja, kalau itu yang mau lo tahu."
"Dia di mana? Gue mau ketemu."
"Dia lagi di tempat seharusnya dia di sana. Biarin dia sendiri, dia butuh waktu untuk sendiri. Buat lo, lo itu cowok jadi harus tegas dalam bersikap. Disisi lain lo sudah punya pacar, tapi disatu sisinya lo beri harapan sama cewek yang lo sendiri tahu dia lemah kalau menyangkut perasaan."Awan pergi setelah mengatakan semua itu, meninggalkan Angkasa yang tertunduk lesu. Angkasa sungguh bingung harus berbuat apa. Awan benar, seharusnya dia tidak bersikap seperti ini. Dia hanya manusia biasa bukan Tuhan yang bisa memberikan kebahagiaan untuk dua orang sekaligus. Angkasa bukan hanya menyakiti hati Rea, tapi juga hati kekasihnya. Angkasa yang salah, Angkasa yang egois.
-RMW-
Awan memasuki ruangan yang cukup sunyi. Terlihat seperti tidak ada kehidupan di dalamnya. Mata cowok itu tidak lepas dari seseorang yang sangat ia kenal, cewek yang selalu menebarkan kebahagiaan tapi lupa membahagiakan dirinya sendiri. Awan melemparkan tasnya ke sofa yang berada di samping kiri. Langkashnya terus berjalan menuju tempat tidur yang hanya cukup satu orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Dalam Senja (Proses Penerbitan)
Novela JuvenilReanya Jingga Larasati, memiliki kenangan pahit bersama nama tengahnya membuat Rea membenci setiap kali orang-orang memanggilnya Jingga. Merasakan cinta pertama sekaligus luka pertama membuat Rea berubah 180 derajat. Gadis pendiam yang kini menjelma...