Hari hari berlalu di SMA Gemilang Hari ini adalah hari demos ekstra semua ekstra yang ada di SMA Gemilang menunjukkan keunggulannya masing masing
Semua siswa antusias melihat pertunjukkan itu
Tibalah saat pengisian formulir ekstra
"Mau masuk ekstra apa nih?" tanya Siska.
"Nggak tau, masih bingung juga nih," ujar Tasya.
"Gue nggak ikut ekstra ah, mau ikut osis aja," jawab Nayra.
"Beneran Nay?!" tanya Siska.
Yang ditanya hanya mengangguk
"Gue juga deh," ucap Tasya.
"Kalo lo berdua sama, ya gue juga sama," ucap Siska.
Percakapan antara mereka terhenti karena bel pulang sudah berbunyi
"Btw, nanti habis ini ada waktu nggak?" tanya Siska.
"Emangnya mau ngapain?" tanya Nayra.
"Mumpung ini pulang cepet, pergi jalan-jalan dong pleass," ucap Siska.
"Mmm gimana ya? Enaknya kemana ya?" ucap Nayra.
"Ke mall aja lah, yang deket sekalian nonton, gue denger ada film baru yang bagus," usul Tasya.
"Boleh deh," Nayra meng-iyakan.
"Oke, nanti gue jemput ke rumah lo Nay," Tasya.
"Ada apa nih? Serius banget kayaknya, ikutan dong," ucap Doni entah sejak kapan ia disitu,
"Apaan si lu Don, ikut ikut aja." ucap Siska sambil menahan tawa.
"Udah deh, jangan ribut, gini nih, nanti habis pulsek mau ke mall sekalian nontkn mau ikut?" tanya Nayra.
"Boleh ntar gue ajak juga Nando," ucap Doni antusias.
"Btw si Nando mana si? Kok nggak keliatan wujudnya?" tanya Tasya sambil mengoreksi sekitar dan tidak menemukan Nando.
"Nggak tau tuh anak sukanya ngilang gajelas," ucap Doni asal.
"Ada apa pada nyariin gue?" ucap Nando sambil menepuk bagian belakang bahu Doni.
"Sakit anjir," umpat Doni.
***
Nayra berdiri didekat gerbang sekolah
Sekolah sudah kosong karena semua sudah pulang ke rumah masing-masing
Nayra yang menunggu jemputan Dafi---kakaknya sesekali mengecek ponsel menghubungi kakaknya itu, semalam kakaknya janji untuk menjemputnya di depan gerbang
Nayra juga memerhatikan sekitar menoleh ke kanan dan kiri tapi nihil kakaknya memang kebiasaan suka terlambat untuk menjemput
"Pasti kak Dafi lupa nih buat jemput," Nayra menghembuskan nafas pelan.
Seseorang mengampiri Nayra yang tengah mengecek ponsel beberapa kali yang tampak kebingungan
"Mau bareng nggak?" seseorang menawarkan menggunakan helm full face-nya.
Nayra mendongak "Siapa?"tanya Nayra memastikan.
Nayra memerhatikan ternyata cowok ini memang memakai seragam sama seperti dirinya,
"Mau bareng nggak, sebelum gue berubah pikiran!" tawarnya lagi.
Nayra berpikir sejenak, "Ya udah deh, daripada nungguin bus lama,"
"Cepet naik! Terus ini cepet pake!" ucapnya sambil memberikan helm untuk Nayra kenakan.
"Satu lagi!"
"Apaan?" jawab Nayra malas.
"Jangan pegang-pegang!" ucapnya.
"Iya! Siapa juga yang mau peganga lo!" ucap Nayra tak kalah ketus.
Ghifari melesat menancap gas dengan kecepatan diatas rata-rata membuat Nayra sedikit ketakutan dan spontan tak sengaja Nayra memegang pundak cowok itu
Ghifari dengan jelas melihat ekspresi wajah cewek yang diboncengnya dari balik kaca spion, ekspresi cewek yang sedang ketakutan
"Gila!" gumam Nayra pelan namun masih bisa didengar oleh Ghifari.
"Hah, apa?" ucap Ghifari
"Eh i-tu e-nggak," ucap Nayra jadi terbata bata.
Tak sadar sudah lama menjalankan motornya Ghifari lupa untuk menanyakan alamat rumah cewek yang diboncengnya sekarang
Ghifari menghentikan motornya sebentar di tepi jalan
"Kok berhenti? Kan belum sampai?" tanya Nayra.
"Rumah lo dimana?" ucapnya.
Nayra terkekeh, ia juga lupa mengatakan hal itu "Oh iya gue lupa ngasih tau, lo juga sih! Nggak tanya, itu rumah gue nggak jauh dari sini lurus terus belok kanan ada rumah yang cetnya abu-abu," ujar Nayra menjelaskan.
"Udah sampe! Turun!" perintahnya.
"Makasih," ucap Nayra ramah dengan senyum manisnya.
"Siapa?" ucapnya.
"Apa?"
"Nggak jadi." ucapnya kemudian langsung menancap gas pergi meninggalkan Nayra yang menatapnya bingung.
"Astaga! Sampe lupa nanyain namanya!" gumam Nayra.
***
Tungguin terus part selanjutnya:)
Jangan lupa Vote dan Comment
Follow Ig @sekaar.ar15
Whattpad _saias
KAMU SEDANG MEMBACA
NayaRi
Teen FictionDimulai dari kejadian tak disengaja yang dialami oleh NAYRA NISA ALANZA dengan seorang cowok menyebalkan di kantin sekolah Nayra yang berjalan gontai dan sangat terburu buru membuat dirinya terlibat masalah besar, meski sepele hanya tak sengaja menu...