Kaget?

53 11 37
                                    

"Semesta berbicara : tanpa kamu meminta kamu pasti akan mendapatkannya"

***

Alan kini terbangun dari tidurnya ia baru ingat bahwa ia ada janji makan bersama adik kelasnya itu

Alan kini merasa bersalah dan merutuki dirinya mengapa ia bisa melupakan hal itu

Ia melirik ponselnya dan melihat jam menunjukkan pukul 8 malam, kemudian dengan perasaan bersalah Alan langsung pergi menuju rumah Nayra

Sampai di depan rumah Nayra ia langsung masuk karena gerbang depan tidak dikunci dan langsung mengetok pintu

Tok

Tok

Tok

Assalamualaikum

Tak ada jawaban Alan langsung dibuat khawatir

Rumahnya sepi tapi lampunya menyala terang gerbang depan juga terbuka

Dari belakang Nayra bingung bahwa terdapat cowok di depan rumahnya ia mengernyitkan dahi, "Siapa?" batinnya.

"Atau jangan-jangan maling?" tebaknya.
Ia bersiap mencari batu di sekitar rumah jika benar itu maling maka ia akan menimpuknya dengan batu

Nayra berjalan mengendap-endap agar cowok didepannya itu tak mengetahui langkah kakinya

Sampai hanya tinggal satu jengkal jarak antara dirinya dengan cowok yang Nayra sebut maling itu

Nayra langsung saja menimpuk orang itu dengan batu sampai mengenai dahinya

Ia berbalik

Nayra kaget bukan main

Sudah terlanjur kena dahi

"Kak Alan!" ucap Nayra tak lupa dengan wajah cengonya.

"Sakit," ringis Alan.

"Maaf kak, nggak sengaja. Kirain maling. Habis gerak gerik kakak mencurigakan banget." ucap Nayra menunduk smabil merasa bersalah.

"Ngapain kak Alan malem malem ke rumah?" tanya Nayra.

"Nggak dipersilahkan masuk dulu? Sakit nih," ujar Alan.

"Eh iya masuk dulu kak," ucap Nayra jadi tidak enak.

"Kak Alan duduk di sofa depan tv dulu, gue mau ambil obat itu dahi kakak luka," ucap Nayra.

Alan duduk di sofa putih panjang depan tv ia meringis sakit

Tak habis pikir dengan adik kelasnya itu mengira dirinya maling

Nayra datang dengan membawa kotak P3K dan segelas air putih

"Sakit ya kak?" tanya Nayra menatap kakak kelasnya itu dan dijawab anggukan olehnya.

"Biar gue obatin," ucap Nayra sekali lagi kemudian mengambil perban dan obat merah.

Nayra mengobati luka kak Alan dengan telaten

Sampai Nayra berhenti sejenak menahan detak jantungnya yang tidak karuan keduanya saling tatap mata mereka bertemu

Nayra tersadar. Nayra jadi salah tingkah sendiri

"U-u-dah kak," ucap Nayra gugup.

"Makasih," ucap Alan rak lupa dengan senyum.

Senyum yang membuat jantung Nayra tak berhenti berdetak, senyumnya yang indah

"Kak Alan ada apa kesini?" ucap Nayra kembali bertanya pasalnya cowok ini tadi belum menjawab pertanyaannya.

NayaRiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang