Bagian 7

1.5K 169 26
                                    

Kali ini jangan salahkan Copter yang bangun kesiangan, salahkan saja artis tampan kita Kimmon yang membuatnya ingin selalu mengutuk dan mengupat sepanjang malam. Beruntung hari ini jadwalnya day off (libur), jadi bangun siang bukan masalah.

Sunyi.

Bukankah ia tinggal bersama aktor tampan milik sejuta umat itu? Dimana kiranya aktor menyebalkan itu apa masih hidup?

Masa bodo dengan itu, Copter menuju ke dapur untuk minum air yang menjadi kebiasaannya setiap bangun pagi. Bukankah lebih lega jika hidup sendiri seperti ini, tanpa pengganggu dan akan lebih bagus jika tidak memiliki hutang sana-sini, begitu pikir Copter sambil meneguk air minetalnya.

"Hei Pendek! Siapkan sarapan untuk ku!"

Copter hampir menyemburkan air di mulutnya namun ia tahan sehingga tersedak seperti ini karena nada tinggi yang diciptakan Kimmon yang datang tiba-tiba di belakang punggung Copter.

Dari pakaian dan keringatnya sepertinya Kimmon baru saja berolah raga. Pikir Copter. Tapi kenapa ia harus peduli?

"Yak! Pelankan suaramu?! Apa kau tidak diajarkan cara bicara sopan oleh orang tuamu?!" Dengkik Copter juga dengan nada tingginya setelah mampu mengontrol diri dari acara tersedaknya.

"Mereka mengajariku dengan sangat baik, tapi tidak tepat bicara sopan dengan orang bermulut kasar seperti mu!"

"Heii--"

"Cepat buatkan sarapan untuk ku!!"

"Siapa yang kau suruh? Buat saja sendiri!!"

"Ketentuan kontrak nomor tiga; kau akan menjadi asistentku dan menuruti semua perintahku. Bukankan kau telah menyetujuinya.. atau kau boleh pergi dari rumah ini jika kau membantah perintahku."

Kimmon mendekatkan wajahnya ke telinga Copter, dan berbisik sedikit sensual.
"Kita sudah terikat dengan kontrak. Jangan lupa~"

Copter merasakan tubuhnya meremang, segera mendorong Kimmon menjauh.

Copter mengepal erat tangannya sambil menatap tajam lebih tepatnya mendelik pada Kimmon --seseorang yang selalu merusak paginya.

"Apa kau tidak mau? Ya sudah.. silakan pergi dari rumahku." Ucap Kimmon enteng.

"Yak! You're jerk!! Kau-- aishh!!!"

Ingin rasanya mencincang tubuh pria dihadapnya, tapi Copter tak berdaya jika Kimmon membawa-bawa atas nama kepemilikan rumah.

Copter akhirnya mendengus dan menuju ke belakang counter untuk membuat sarapan. Kimmon tersenyum dengan bangganya menunjukan atas kekuasaannya.

"Keras kepala!" Gumam Kimmon mendudukan dirinya di meja makan.
.
.

"Ini sarapanmu!" Copter meletakan beberapa potong roti isi dan segelas orange juice di hadapan Kimmon.

"Apakah ini bisa dimakan?" Celetuk Kimmon dengan senyum jahilnya.

"Apa kau meragukan kemampuanku sebagai chef hah?"

"Aku tau kau seorang chef di cafee yang mirip restaurant terkenal milik Khun Tae yang tenar itu dan aku tidak meragukan itu. Tapi.. aku hanya meragukan kau telah memasukan sesuatu dalam makanan ku."

Kimmon mengerling dan  menyodorkan sepotong roti isinya pada Copter.

"Kau makan duluan, jika memang roti ini tidak ada apa-apanya."

"Walaupun aku membencimu tapi aku tidak berminat meracunimu! Akan lebih seru jika aku mencincang mu saja dengan pisau daging, Ai'Jerk!" Copter memutar matanya.

"Ehh.. Kau bilang aku apa??!"

Tak mau dipusingkan, Copter meraih roti isi itu dan memakannya, lagi pula dia belum sarapan juga kan.

"Lihat sudah ku makan. Tidak ada apa-apanya bukan! Sekarang kau makan ini dan jangan banyak bicara!!"

Kimmon ingin membalas ucapan Copter lagi tapi tidak jadi karena Copter berlalu menuju belakang counter, Kimmon melahap roti isi buatan Copter dengan tatapan jengkel awalnya, namun seketika ekspresinya berubah ketika ia menelan roti buatan Copter.

"Ehmm.. roti buatanmu ini sangat enak, apa yang kau masukan sebagai isiannya?" Tanya Kimmon disela kunyahannya menatap takjub roti isi buatan Copter.

"Bangkai tikus!!" Jawab ketus Copter tanpa menatap wajah Kimmon. Yang benar saja mana berani Copter menyentuh hewan pengerak itu apalagi dijadikan bahan isian roti.

"SIAL?! Apa kau ingin membunuhku?!"

Copter hanya mendengus tanpa mempedulikan suara Kimmon yang keterlaluan dan fokus membersihkan alat masak yang ia gunakan tadi di belakang counter sambil mengerutu.

Sehari saja tinggal bersama makhluk tampan ini benar-benar menyebalkan, lalu bagaimana selama enam bulan kedepannya?

"Ai'Pendek! Aku ingin kau membersihkan seluruh rumah ini terutama kamar ku aku tidak suka rumah yang kotor dan bawa keluar semua barang-barang mu dari sana! Kamar itu sudah menjadi kamar ku sekarang! Ahh iya.. dan siapkan kamar di sebelah kamarku sebagai ruang pakaianku!"

"Kenapa aku harus melakukannya hah?" Kini Copter mengangkat wajahnya dan menatap Kimmon jengah.

"Karena kau asistenku bukan? Jadi kau lakukan semua perintahku! Harusnya kau membaca isi kontrak lebih seksama, Pendek!"

"Asisten? Oh astaga, aku sudah bagai pembatu disini!!"

"Jangan mengeluh, kau juga akan mendapat bayaran untuk itu! 200 bath per hari. Bukankah kau memerlukan uang? Setidaknya kau bisa mengembalikan uangku lebih cepat."

"Ai'Jerk! Mulutmu sangat pandai berkata-kata rupanya!!"

-

Kimmon tersenyum mengejek sambil melipat tangannya di dada, ia berdiri di depan pintu kamar yang telah diklaim menjadi miliknya, ia sedang menatap bagaimana Copter membereskan barang-barangnya untuk dipindahkan. Kimmon merasa menjadi penguasa kali ini.

Pria jangkun itu melangkahkan kakinya dan duduk di tepian ranjang sementara Copter sedang mempacking barang-barangnya ke dalam box di lantai.

Tangan panjang itu meraih sebuah bingkai dari dalam box itu, keningnya seketika mengernyit geli melihat foto lama di bingkai itu.

"Apa ini kau dan ayah mu?"  Ucap Kimmon berhasil membuat Copter tersentak dan segera tangannya berusaha meraih bingkai di tangan Kimmon, itu aib, bung! Tapi Kimmon malah mengangkat bingkai itu tinggi-tinggi.

"Bukan urusanmu!! Berikan padaku!! Cepat berikan!"

"Yak. Manusia barbar seperti mu ternyata pernah imu-- upss maksudku gendut!" Kimmon terkekeh pelan.

"Brengsek! Cepat berikan padaku atau aku akan membunuhmu!" Copter berdiri karena tak berhasil meraih bingkai itu dalam posisi duduk. Kimmon juga ikut berdiri.

Kimmon menaikan tangannya tinggi-tinggi dan Copter berjinjit masih berjuang meraih bingkai itu.

"Ohoo.. manusia barbar ini mulai marah! Aku takut sekali. Kkk~" setelah terkekeh sejenak, Kimmon menjengit. "Tapi, manusia barbar ini sangat pendek, ya?"

Copter menggeram murka, ia benar-benar berada diluar batas kesabarannya, ia mulai melompat-lompat.

"Hei setan!"

"Berikan atau aku akan membunuhmu saat ini juga! Ooiii berikan!!"

"Berikan pad--"

"Aaakhh kakiku!"

Bruk!

Acara lompat-lompat itu berhenti karena Copter tanpa sengaja menginjak kaki Kimmon dan berakhir keduanya tersungkur ke ranjang, ya ke ranjang, untung tidak ke lantai, syukur Kimmon dalam hati, tapi orang di atas tubuhnya sudah mengumpat seratus kali pada posisi tak mengenakan mereka. Copter jatuh menindih Kimmon di ranjang, jangan tanya lagi bagaimana warna wajah Copter, merah!!

--Tbc

Full House [KimCop Vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang