Bagian 16

1.3K 158 43
                                    

"Hi phi. Bisakah aku menemui Two trainee kitchen??"

Seorang pemuda tidak terlalu tinggi dengan hoodie dengan masker hitam dan kaca mata yang menutupi wajahnya itu bertanya pada Bas di depan counter pemesanan.

"Huh? Maaf anda ada keperluan dengan nong Two?" Respon Bas pelan.

"Krub. Bisa tolong panggilkan Two?"

"Baiklah. Tunggu sebentar." Jawab Bas. Kemudian ia meninggalkan pemuda itu ke dapur cafee.

"Nong Two! Seseorang mencarimu di depan. Sana!" Jerit Bas di dapur Cafee

"Aku?" Two menunjuk dirinya tidak percaya.

Hari ini Two shift pagi bersama Copter dan Neko, sedikit rusuh sih, tapi Neko selalu saja melerai keduanya.

"Iya kau! Memang siapa lagi yang bernama Two di dapur ini?" Bas memutar matanya malas.

"Cepatlah. Orang itu menunggumu!" Lanjut Bas kemudian kembali menuju bagian depan Cafee.

Two melepas apronya, ia sangat ingin tau siapa yang mencarinya begini, tidak mungkin ayahnya dari Bangkok ke Chiang Mai hanya untuk menemuinya kan?

"Itu dia sendirian di pojokan, di meja dua belas!"

Two mengernyitkan dahinya saat Bas menunjuk pria misterius itu.

Rasanya kepo nya kian bertambah saat mendapati pria berkaca mata hitam dengan masker dan hoodie itu menunggunya di meja pelanggan sendirian.

"Permisi. Anda mencari saya?"

"Duduk lah."

Two ketakutan sekarang. Pria misterius ini lebih seperti pria mesum, dan ia juga memilih berada di tempat sepi pelanggan seperti pojokan cafee ini, akan diapakan Two yang malang ini?

Pria di hadapan Two melepas kaca mata dan maskernya saat Two telah mengambil posisi duduk, dan menampakan wajah yang familiar bagi Two.

"Shiyaa! Wish!!" Pekik Two, pemuda bernama Wish itu segera membekap mulut Two.

"Sssstt.. pelankan suaramu!"

"Apa yang kau lakukan disini?" Lirih Two setelah Wish memberikannya akses untuk bicara.

"Untuk mencarimu! Kamu tidak membalas pesan dariku, kamu juga tidak menjawab teleponku. Aku punya banyak yang harus ku ceritakan."

"Kau pikir menjadi anak kost di Chiang Mai itu mudah? Aku tidak punya kuota, Wish. Sekalipun ada kuota sinyal di sini putus nyambung tau! Lagipula jika kau ingin curhat lagi kau tinggal kirimkan tempat untuk pertemuan kita. Kau tidak perlu mencariku ke sini, bagaimana jika ada yang melihat kita?" Pekik tertahan Two dengan alis yang tertaut.

Begitulah mereka yang akhir-akhir ini dekat. Wish yang sakit hati kebetulan bertemu Two yang mau mendengar semua keluh kesahnya dan akhirnya menjadi teman curhat.

"Tapi sangat lama menunggu untuk itu, jadi aku datang ke sini!" Wish berjengit dengan smile eyes nya.

"Kita bicara setelah aku pulang saja, na? Kau pergilah ke tempat lain dulu!"

"Tidak. Aku akan menunggumu disini saja. Jadi cepatlah selesai!"

Two berdiri.

"Aish kau ini! Awas saja jika ada yang mengenali mu!" Ucap Wish, kemudian berlalu begitu saja meninggalkan Wish di meja itu.

-

Bas datang dari bagian depan cafee dengan setumpuk piring kotor, ia meletakkannya di bagian tukang cuci, kemudian merangkul Tee dan Copter yang berdiri saling berdekatan, saat ini Tee shift sore.

Full House [KimCop Vers.]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang