"Kimmon?! Kau mendengarku? Apa kau akan mendiami ku selamanya?" Seru Copter pada Kimmon dihadapannya. Mereka berada di meja makan untuk sarapan.
Tidak ada jawaban dari Kimmon.
"Apa kau masih marah padaku karena membuatmu menunggu di depan studio? Bukankah aku sudah meminta maaf?! Apa itu kurang? Apa lagi yang kau mau?" Copter mulai menaikan nada suaranya, ia dibuat kesal jika begini terus.
Kimmon masih terdiam, ia mengacuhkan Copter dan melahap sarapanya dengan diam.
"Lagi pula kau tidak menungguku semalaman bukan? Bahkan kau membuatku menunggu sendirian di studio itu dan pergi bersama wanita cantik meninggalkan aku yang kelaparan di studio. Apa kau pikir kau saja yang marah?" Copter mengeluarkan semua uneg-unegnya. Kapan ia bisa hidup damai dengan makhluk dihadapannya ini?
"Oke! Jika kau masih tidak mau bicara padaku, seperti itulah selamanya! Jangan pernah berbicara padaku lagi!" Bentak Copter membanting sendok makannya di meja dan pergi dari meja makan, ia punya shift pagi hari ini.
-
Hari ini formasi shift pagi benar-benar memperburuk suasana hati Copter.
Orang paling ribut nomor satu dan nomor dua, Bas dan Two shift pagi hari ini, di tambah keberadaan manager baru yang menyebalkan itu, Godt yang keluar masuk dapur, dan tanpa adanya Tee hari ini, benar-benar formasi pembunuh akal sehat Copter, seolah tidak ada tempat yang tenang untuknya.
Ia hanya bisa pasrah dan menghembuskan nafasnya berkali-kali, ia berusaha pura-pura tidak peduli dan menjalaninya saja.
"Terr~~" suara parau itu terdengar dari kamar mandi pegawai. Copter sudah tau itu suara siapa, orang yang sama yang menangis kencang dalam kamar mandi beberapa saat lalu. Makanya ia malas memutar tubuhnya untuk melihat sang pemilik suara itu.
"Apa semua orang membenciku sekarang?! Hssk hisk.. Ter?! Oiii~~" Ia menarik-narik lengan chef jacket yang dipakai Copter.
Malas di ganggu akhirnya Copter melihat pria mungil disebelahnya, siapa lagi jika bukan orang paling ribut nomor satu, Bas. Wajahnya sembab dengan air mata yang masih membasahi wajahnya ditambah cairan bening yang meluber dari hidungnya, kelihatan seperti anak-anak yang menangis kehilangan mainannya.
Copter menghela nafasnya.
"Kau menangis lagi?"
Bas mengangguk, ia menarik apron yang melekat di tubuh Copter untuk menyeka air matanya. Astaga, apron bekas apa saja coba?
"Karena P'Godt lagi?"
Bas mengangguk lagi.
"Kesalahan apa lagi yang kau lakukan?"
Bas mulai memilin apron Copter dan menjawabnya dengan sesegukan.
"A-aku ti-tidak-- hssk-- melakukan sesuatu yang salah. Aku melakukan hal yang biasa ku lakukan. Tapi dia selalu saja mencari-cari kesalahanku. Hissk hiskk--"
Copter berdecak dan menarik apronnya lagi. Bocah itu mulai mengigit ujung apron Copter sambil berbicara.
"Kata-katanya itu benar-benar membuatku kesal! Aku tidak tau kenapa dia begitu membenciku!! Huuu hsk hsk.. aku ingin dia pergi saja dari sini!!"
Copter menghela nafasnya untuk kesekian kalinya.
Baru saja ia berhasil membuat Pin dan Two berhenti mengganggunya, sekarang malah orang paling ribut nomor satu ini yang mengganggu Copter.
Manager itu juga menyebalkan. Kenapa ia mau saja berurusan dengan manusia hyper-aktif ini.
"Biasanya aku selalu menyukai pria-pria tampan. Tapi untuk pria tampan tipe seperti P'Godt aku sungguh teramat sangat-sangat membencinya!" Seru Bas mengutarakan kebenciannya pada Godt.
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House [KimCop Vers.]
FanfictionKontrak rumah sialan dengan aturan tak masuk akal dan sandiwara bodoh yang dibuat aktor bernama Varodom Kheemonta menyeret Copter dalam banyak masalah. Padahal Copter hanya ingin mempertahankan miliknya. 🔘 KimCop Fanfic. 🔘 Romance, Drama. ℹ Area F...