"Kau diantar phi Kimmon lagi, huh?" Bas sengaja menyenggol lengan Copter yang sedang menghias cheese cake orderan pelanggan.
"Berisik ah!" Copter mengacuhkan Bas memfokuskan diri pada cheese cakenya, Bas merenggut tidak terima.
"Jelas-jelas aku melihatmu turun dari mobil Phi Kimmon tadi!"
"Ini pesanan meja delapan, bawa ke depan sebelum ada pelanggan komplin tentang mu lagi!"
"Ais! Copgie, kau benar-benar jahat!"
"Sekali lagi kau memanggilku begitu, akan ku cekik dirimu!"
Bas mengerucutkan bibirnya, ia mulai merajuk, awas saja jika Bas tidak mau berbicara pada Copter lagi.
Tapi bukan kah itu bagus? Tidak akan ada keributan lagi kan?
"Tuan Suradet! Kenapa kamu malah mengobrol disana?!" Seorang pria setinggi galah muncul dari balik pintu bagian depan cafee, wajahnya asing bagi Copter.
"Apa makanan itu bisa datang pada pelanggan dengan sendirinya? Cepat antarkan pesanan itu!" Titahnya lagi terdengar mengintimidasi.
"Euh! Baiklah!"
Bas berdecak kesal, ia menautkan alisnya kemudian berjalan penuh hentakan menuju bagian depan cafee dengan mulut yang mengumam atau mungkin mengutuk.
"Sstt.. Tee! Siapa pria tadi?" Copter menggeser tubuhnya ke sebelah Tee yang sedang membuat pie apel di counter sebelahnya.
"Kau belum mengenalnya? Ah iya, kau ada di dry-store saat P'Tae datang dan mengenalkannya."
Copter hanya mangguk-mangguk.
"Dia Godt, manager baru disini. Dia menggantikan posisi P'Rome yang pindah tugas ke Phuket. Manusia galah itu adalah kebalikannya P'Rome, pagi-pagi dia telah membuat Bas menangis di kamar mandi. Apa kau melihatnya?"
"Astaga, aku melewatkan adegan langka itu. Seharusnya aku melihat Bas menangis!"
"Godt seperti seorang yang ramah dan tegas, tapi entah karena apa dia seperti memiliki dendam tersendiri pada Bas."
Tee berjengit geli dan Copter terkekeh menggelengkan kepalanya mendengarkan penuturan Tee. Manager barunya ini terdengar menyebalkan ya?
-
Jika bukan karena Kimmon yang berjanji menjemputnya, mungkin Copter telah sampai di rumah sekarang. Jam tanganya menunjukan angka dimana seharusnya ia sudah bersantai di rumah. Namun pria berhidung sempurna itu tak kunjung menunjukan diri.
"Aish! Dasar bajingan itu!"
Copter sudah mulai bosan. Ia juga lelah, lelah berdiri di depan cafee, dan paling parah ia lelah menunggu. Copter meraih ponselnya dari tas dan mendial panggilan bertuliskan nama kontak 'bajingan kasar' di ponselnya.
Namun pada akhirnya hanya operator yang menjawab panggilan Copter. Copter berdecak gusar.
Beberapa kali teman kerjanya menawarkan tumpangan padanya, namun ia tolak, entah dorongan apa dalam dirinya sehingga ia begitu setia menunggu Kimmon.
"Awas saja bajingan itu muncul. Aku akan menendang bokong nya!"
Copter terus menggumam dan mengeluh pada dirinya sendiri. Terhitung hampir satu jam ia menunggu Kimmon. Akhirnya Copter memutuskan pulang sendiri dengan angkutan umum.
Copter benar-benar kesal!
Pesan dari Kimmon baru ia terima ketika sampai di rumah, pesan itu mengatakan bahwa Kimmon tak bisa menjemput Copter karena photoshoot album terbarunya berlangsung lebih lama. Bayangkan saja jika Copter masih menunggu selama itu di depan cafee?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Full House [KimCop Vers.]
FanfictionKontrak rumah sialan dengan aturan tak masuk akal dan sandiwara bodoh yang dibuat aktor bernama Varodom Kheemonta menyeret Copter dalam banyak masalah. Padahal Copter hanya ingin mempertahankan miliknya. 🔘 KimCop Fanfic. 🔘 Romance, Drama. ℹ Area F...