Full House [KimCop Vers.]

Bagian Terakhir

❥ Siapa yang kena tipu di chapter sebelumnya, ayo ngaku? 😆

.
.
.

Terhitung tiga bulan berlalu setelah kepergian Kimmon dari Full House. Berarti tiga bulan sudah mehilangnya Top Star Thailand yang seolah lenyap ditelan bumi.

Setelah menghilangnya Kimmon tanpa diketahui siapa pun bahkan Copter atau pihak agensi, Ice menggantikan posisi Kimmon sebagai aktor teratas di Thailand walau tidak sefavorite Kimmon dulu, namun ia mampu menyetabilkan kembali keadaan agensi yang sempat anjlok karena Kimmon. Tapi tetap saja para penggemar setia Kimmon mengharapkan come back nya Kimmon di atas panggung.

Jujur Copter kesepian awalnya, kepergian Kimmon kemudian dilanjutkan perginya anak-anak trainingnya --Pin dan Two, makin membuatnya kesepian, apalagi Ice yang hanya mengunjunginya dua minggu sekali, Ice memiliki jadwal padat akhir-akhir ini. Namun Copter menjadi pribadi yang lebih kuat akhirnya. Ia menganggap luka yang di torehkan Kimmon beberapa saat lalu hanya mimpi buruk dan berusaha menjalani hidupnya lebih baik, dan sekarang ia sudah mendapat jabatan yang bagus, Head Chef, terdengar keren kan?

Tiga bulan berlalu tak terasa, dalam tiga bulan banyak hal yang telah terjadi dan berubah, termasuk pada Copter dan lingkungannya.

Belakangan ini situasi cafee juga berubah, jadi lebih tentram tentunya walau dipenuhi tawa dua gadis kecil yang menyebalkan seolah bekerja sama dengan Neko mencoba menguji kesabaran Copter dan Tee. Para gadis itu adalah training baru setelah Pin dan Two resmi menyelesaikan masa trainingnya.

Begitu juga pimpinannya khun Tae yang belakangan ini terlihat begitu bersemangat mengejar si bongsor Tee. Tapi yang paling parah berubah itu adalah manager brengseknya, Godt. Entah kemasukan setan apa Godt malah menjadi binal pada Bas. Beberapa kali mereka tertangkap sedang bercumbu panas di loker atau di ruang penyimpanan bahan yang sempit.

Banyak hal yang berubah, perlahan membuat Copter lupa dengan kekosongan yang di tinggalkan, kembali menjadi periang seperti dirinya dulu, namun gejolak itu masih ada di dadanya. Gejolak yang membuat detak jantung berpacu lebih cepat ketika memikirkannya, kerinduan mungkin? Tapi Copter enggan mengakui. Tidak ingin sakit lagi tentunya.

-

"Kau merindukannya phi?"

Tanya Ice pada Copter memecah keheningan yang mereka ciptakan bermenit-menit semenjak mereka berada di kedai es krim.

"Si-siapa?"

"Jangan pura-pura tidak tau phi. Aku bisa melihatnya dari matamu, kau merindukan phi Kim bukan? Kau masih mencintainya kan?"

"A-aku ti-tidak!"

"Sudah lah phi. Aku sudah menyadarinya selama ini, bahkan saat kalian melakukan sandiwara itu, aku sudah menyadarinya. Hati mu hanya ada pada phi Kim, dan aku tidak akan bisa memiliki hatimu lagi. Kau hanya tidak ingin menyakiti perasaanku dengan menyembunyikan perasaanmu ini phi."