Seperti hari-hari lainnya, apa yang ku makan akan berakhir "terbuang" di wastafel. Entahlah akhir-akhir ini aku merasa tidak sehat, di tambah dengan aku yang lebih emosional.
"Kau baik-baik saja (y/n)?"
Aku menatap cermin yang ada di depan ku, aku tersenyum tipis sembari mengangguk. Bucky berdiri di belakang ku, mungkin wajahnya tampak datar tapi nada suaranya tidak bisa dihindarkan jika dia mengkhawatirkan ku.
"Kau ingin aku membuatkan sesuatu?"
Dia memeluk pinggang ku sebelum menempatkan dagunya pada bahu ku.
"Jika tidak merepotkan mu."
Aku tersenyum dan Bucky tersenyum sebelum mengecup bibir ku singkat.
"Apa pun untuk mu (y/n)."
Aku terkekeh sembari mendorongnya agar keluar dari kamar mandi.
"Apa?" Tanya ku saat Bucky menatap ku dengan alisnya yang menukik.
"Tidak ada, berendamlah mungkin akan membuat mu merasa lebih baik."Aku mengangguk dan menutup pintu ku. Aku membuka lemari obat yang ada di sudut kamar mandi ku. Aku meraih test pack yang sengaja aku sembunyikan di sudut lemari. Kau fikir apa? Tujuh hari bersahabat dengan morning sick dan emosi ku yang membuat diri ku sendiri kesal.
Aku menyimpannya pada saku piyama ku setelah menggunakannya, dan melanjutkannya dengan berendam air hangat yang sedikit menenangkan.
Setelah menyelesaikan mandi pagi ku, aku duduk di meja bar sembari menatap Bucky yang sibuk dengan penggorengannya.
Enam bulan sejak kami menikah, dan menjadi istri seorang Winter Soldier adalah hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelum Bucky melamar ku. Dia adalah orang yang manis walaupun wajahnya lebih sering datar sedatar dinding rumah kami.
"Terlihat lezat." Puji ku saat Bucky mendorong piring berisi hasil masakannya.
"Benarkah? Makanlah, aku tidak ingin kau sakit." Bucky duduk disamping ku sembari mengusap rambut (h/c) ku.Masakannya terlihat lezat, tapi saat aku mencium aromanya aku merasa perut ku kembali bergejolak dan cepat-cepat aku menutup mulut ku dengan tangan ku.
"Kau tidak ingin ke dokter (y/n)? Aku tidak ingin terjadi apa-apa pada mu."
Aku menggeleng sebelum memakan sarapan ku yang tertunda. Aku selalu senang saat Bucky duduk di samping ku sembari mengusap rambut ku, dan menatap ku dengan mata tajamnya.
Aku tidak menghabiskan makanan ku karena jika aku memaksakan untuk menghabiskannya aku akan memutahkannya kembali.
"Aku akan menemani mu hari ini, kemari (y/n)."
Bucky melingkarkan tangannya pada pinggang ku dan membawa ku duduk di pangkuannya.
"Buck, apa aku cantik? Maksud ku-- aku pasti terlihat sangat buruk saat aku sakit."
Bucky tersenyum sembari mengusap pipi ku, dan mengecup bibir ku singkat.
"Kau selalu cantik (y/n) dan saat kau sakit itu tidak mempengaruhi apapun dari mu."
Dan aku selalu suka saat tangannya menyusuri wajah ku, dan berhenti saat dia menyingkirkan rambut yang menutupi pelipis ku.
Bucky menatap ku penuh selidik sembari menautkan alisnya.
"Apa aku menyakiti mu lagi (y/n)? Kenapa kau menyembunyikan ini?"
Aku tertawa sembari melingkarkan lengan ku di lehernya dan mengecup rahangnya.
"Tidak, ini salah ku. Aku yang selalu tidur di sisi kiri mu."
Aku menyembunyikan wajah ku di lehernya sembari menertawakan kebodohan ku sendiri. Sudah ku bilang kalau menjadi istrinya bukan hal mudah, saat malam dan aku tidur di sampingnya tak jarang aku membuat kepala ku sendiri menghantam lengan metal-nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers x Reader
Historia CortaRead to find out. I'll bring you to the diff experience xoxo(Write in Bahasa)