Perfect Rival (Doctor Strange x Reader)

3.8K 362 28
                                    

Y/n adalah ahli bedah profesional di rumah sakit ini selain Stephen Strange. Setelah rekannya itu pergi ke Tibet pasca kecelakaannya dan setahunya entahlah dia jadi penyihir? Tunggu apa Y/n bilang Stephen adalah rekannya? Baiklah ayo kita koreksi Y/n dan Stephen adalah musuh besar mereka tidak akan bisa akur karena mereka sama-sama berkepala batu, dan memang mereka seperti air dan minyak.

Mereka tidak pernah lagi berada di satu operasi besar karena terakhir kali mereka terlibat dalam satu operasi yang sama mereka banyak beradu argumen.

Tapi setelah Stephen kecelakaan dan tidak lagi bekerja, hidupnya sedikit tenang tanpa harus bersitegang tiap kali bertemu pria itu, tapi Y/n juga kadang merindukan Stephen yang selalu mengacaukan harinya.

Flashback

Y/n mengusap wajahnya, sebentar lagi fajar dan artinya dia bisa pulang ke rumah dan mengakhiri jaga malamnya. Y/n memutuskan membuat kopi yang entah sudah yang keberapa dia minum malam ini.

Saat dia berbalik tiba-tiba Stephen sudah berada di belakangnya dan membuat Y/n menumpahkan kopinya ke bajunya.

"Sial." Umpat Y/n.
"Bisakah kau tidak mengangu ku satu hari saja?" Tambah Y/n.

Stephen menaikan satu alisnya dia menunduk menatap gadis yang menatapnya dengan tatapan tajam meskipun matanya sayu karena kantuk yang dia tahan semalaman.

"Siapa yang mengaggu mu bodoh? Jangan terlalu percaya diri." Ucap Stephen.

Dia menggeser bahu Y/n agar menyingkir dari hadapanya dan dia membuat kopi untuknya. Y/n langsung mengambil gelas kertas itu dari tangan Stephen dan melenggang pergi menghiraukan Stephen yang menatapnya dengan tatapan tajam.

"Itu milik ku, gadis aneh."

Y/n berhenti dan berbalik menatap Stephen.

"Siapa yang kau sebut gadis aneh?" Tanya Y/n.
"Kau." Jawab Stephen dengan enteng.
"Aku tidak aneh." Y/n mengambil beberapa langkah maju dengan tatapan menyalangnya.
"Tidak hanya aneh kau juga bodoh." Stephen mendorong dahi Y/n membuat Y/n semakin marah.
"Kau yang bodoh pak tua." Balas Y/n.
"Siapa yang kau sebut pak tua?"

Y/n memekik girang dalam hati, dia tahu bagaimana membalas Stephen. Memang usianya dibawah Stephen sebenarnya tak terlalu jauh tapi ya Stephen selalu marah saat Y/n menyebutnya pak tua.

"Kau, dasar tak tahu diri." Y/n memutar bola matanya jenuh, ini membuat Stephen semakin kesal padanya.

Stephen mengambil langkah mendekat pada Y/n menghilangkan jarak antara keduanya. Y/n menadahkan kepalanya untuk menatap pria di depannya yang lebih tinggi darinya.

"Dengar Y/n aku sudah cukup sabar dengan mu dan tingkah kekanak-kanakan mu." Ucap Stephen dengan nada yang mengintinidasi, benar ini membuat Y/n menelan ludahnya ini kali pertamanya melihat Stephen benar-benar marah.

"Kau tahu aku bukan lagi dokter junior yang baru lulus beberapa tahun dan menantang senior ku." Tambah Stephen. Benar dia menyindir gadis di depannya ini, Y/n masih tergolong dokter baru dibanding Stephen yang sudah bisa dianggap senior dan kerjanya yang profesional dan banyak diakui kualitasnya.

"Jika aku jadi kau, aku tidak akan melakukan hal bodoh ini, yang membuat mu beresiko kehilangan pekerjaan mu." Stephen masih menatap Y/n dengan tajam, dia berusaha memanipulasi pikiran gadis ini agar bisa bersikap lebih baik dengannya.

Y/n kembali menaikan satu alisnya, dia cukup terkesan dengan ancaman Stephen tapi ya itu bukan apa-apa untuknya.

"Dengar, ancaman mu itu bagus. Tapi ingat Tuan Strange kau tidak bisa membuat aku keluar dari sini karena kau bukan pemilik rumah sakit ini kau tidak bisa memecat ku, dan aku bekerja profesional untuk pasien ku." Y/n melenggang pergi begitu saja dan menyambar tas dan jasnya sebelum pulang.

Avengers x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang