"Aku akan berada di depan pintu apartemen mu bahkan sebelum kau berkedip sekarang." Ucap Pietro di sebrang sana.
Y/n hanya memutar bola matanya malas, dia menjepit ponselnya diantara bahu dan telinganya, sementara tangannya sibuk memilih gaun yang akan dikenakannya.
Pesta, ya Y/n tidak pernah melewatkannya. Terlebih malam ini dia akan hadir di pesta yang digelar Tony Stark bersama Pietro disana dia akan bertemu orang-orang hebat untuk pertama kalinya, karena ini memang kali pertamanya Pietrokan mengenalkan Y/n dengan rekan-rekannya.
"Aku tidak memiliki gaun yang cukup bagus untuk pesta kalangan atas." Keluh Y/n dia menyerah dan menghempaskan tububnya pada kasurnya.
Kamar apartemennya berantakan, gaun, sepatu dan tas tangan berserakan dimana mana dan Y/n tidak menemukan apapun yang cocok untuk digunakannya nanti malam.
"Kau tidak perlu berlebihan, Y/n." Pietro terkekeh disana.
Pria itu tidak tahu apa yang Y/n resahkan, bagaimana jika dia mempermalukan kekasihnya? Bagaimana jika mereka tidak menyukai Y/n? Terlebih Wanda, bagaimana jika semua tidak berjalan dengan baik?
"Tapi bagaimana--" Belum sempat Y/n menyelesaikan kalimatnya, suara ketukan pada pintu apartemennya mengalihkan fokusnya membuat Y/n beranjak untuk membukanya.
Pietro sudah berdiri disana dengan melipat tangannya di depan dada.
"Kau?" Ucap Y/n.
Ya kadang Y/n sendiri masih sering terkejut saat Pietro tiba-tiba berada di dekatnya atau muncul di hadapannya, kadang dia lupa kalau kekasihnya memiliki kekuatan super untuk melesat bagai cahaya.
"Kau belum siap juga?" Ucap Pietro setelah menatap Y/n dari ujung kaki hingga ujung kepala gadis itu.
Y/n masih menggunakan baju santainya walaupun dia sudah memulas wajah dan menata rambutnya.
"Aku sudah bilang aku tidak memiliki gaun untuk malam ini." Balas Y/n sembari membuka pintunya lebih lebar untuk Pietro.
Sementara Pietro agak terkejut saat melihat banyak gaun tercecer disini dan disana, bagaimana bisa Y/n bilang dia tidak memiliki gaun?
"Lalu kau sebut ini apa? Daun?" Tanya Pietro pada Y/n yang menyandarkan bahunya pada pintu kamarnya.
Y/n berdecak sebelum bergabung dengan Pietro, pria memang tidak pernah paham pikiran wanita.
"Lihatlah, semua ini tidak ada yang cukup bagus untuk dipakai di pesta Tony, apalagi dengan mu." Keluh Y/n.
"Apa maksud mu apalagi dengan ku?" Tanya Pietro.Sekali lagi Y/n mendegus karena untuknya kecepatan pikiran Pietro tidak sebaik saat pria itu berlari
"Aku datang bersama mu, bertemu dengan rekan dan saudari mu. Bagaimana jika aku tidak cukup baik?" Ucap Y/n.
Pietro dapat melihat jelas kecemasan itu di mata Y/n.
"Kali ini aku tidak setuju dengan mu, kau selalu sempurna di mata ku bagaimana bisa kau perpikir kau tidak cukup baik?" Dia menggenggam tangan Y/n agar gadis itu percaya pada ucapannya, sementara Y/n menatap mata Pietro dengan dalam memastikan kebenaran ucapan pria di depannya ini.
"Sekarang, kau harus memilih gaun untuk mu." Tambah Pietro sembari mengambil duduk di sudut ranjang Y/n.Y/n mulai memilih lagi gaunnya, dia tidak tahu apa yang harus dia pakai tapi sekarang dia menimbang antara gaun hitam dan silver miliknya keduanya cukup membuat Y/n dilema.
"Aku butuh pendapat mu." Ucap Y/n sembari menunjukan dua gaun yang dia pegang dan menempelkannya bergantian pada tubuhnya.
"Keduanya terlihat baik, tapi aku lebih menyukai yang ini." Pietro menunjuk gaun silver di tangan kanan Y/n.
"Baiklah." Ucap Y/n.
KAMU SEDANG MEMBACA
Avengers x Reader
Cerita PendekRead to find out. I'll bring you to the diff experience xoxo(Write in Bahasa)