chap 16

2.5K 142 3
                                    

Disclaimer : naruto milik masashi kishimoto
Warning : typo, gaje, bahasa gak jelas
Pair : sasusaku dan lainnya
Story by kiki-29

………

"JIDATTT"

Sakura yang sedang berjalan di koridor kampus memutar kedua bola matanya. S
Suara sahabat pirangnya itu memecahkan kesunyian yang ada, bahkan hingga sebaguan mahasiswa yang duduk di pinggir koridor sempat terkejut membuat mereka sedikit tersentak.

"Hey kau tuli lagi hah?"

Sakura menghela nafas saat sahabat sepanjang masanya itu merangkul bahunya.

"Apa?"
"Selesai kelas mampir butik yuk"
"Aku tak bisa"
"Kenapa, ayolah kumohon yah yah"

Ino menatap sakura dengan puppy eyes andalanya, namun sakura membalas datar tatapan sahabatnya itu.

"Piggy"
"Iya, kau mau menemaniku kan"
"Kenapa kau mengambil jurusan kedokteran bukanya designer?"
"Ehmm,, aku hanya ingin menjadi dokter, aku pikir jadi dokter itu keren"
"Serahmu lah"

Sakura berjalan cepat. Sampai di koridor lantai bawah, tiba tiba seorang pria menabraknya, untung saja ino langsung menangkap sakura, sehingga pantatnya tak jadi mencium lantai dingin dibawahnya

Sakura memegang perutnya, mengecek apakah janinya tak apa apa.

Sakura mendongak, terlihat seorang pria dengan hodie hitam, topi, juga masker. Pria itu tersenyum pada sakura, terlihat dari matanya yang menyipit

Amarah sakura meluap, ia tak peduli dengan ino dibelakangnya yang sedang mematung menatap pria itu

"HEY TUAN, KALAU JALAN MATANYA DIPAKEK DONG JANGAN MEREM AJA!!, GAK LI,,, -"

"Lama tak jumpa saku-chan, kau masih pendek ya"

Makian sakura terhenti, ia kenal betul dengam suara ini, suara cempreng yang dulu ogah ogahan sakura dengar.

"Naruto"

Pria itu tersenyum. Lalu menarik sakura menuju sedan orange milik naruto. Satu tangan sakura masih memegang tangan ino, jadi inopun juga ikut masuk dan duduk ber3 di kursi penumpang

Sakura masih terbengong begitu juga dengan ino, sedangkan naruto sedang berusaha melepas topi dan atribut samaranya.

"Hey kalian, bengong aja kesambet tau rasa"

Sakura dan ino gelagapan, namun sakura kembali fokus dan lain lagi dengan ino yang masih salah tingkah saat dirinya sadar berada di mobil milik idol terkenal seperti uzumaki naruto.

"Nar, kapan balik?"

"Tadi pagi, napa?"

Naruto menatap ino yang berada si balik sakura

"Eh ada orang toh disana, hay salam kenal aku naruto uzumaki" ucap naruto sembari memberi wink untuk ino

Mata ino terbelalak, perlahan bibirnya tertarik dan terbuka
"ASTAGA NAGAA,,, INI AKU MIMPI APA ENGGAK YA TUHAN"

Ino histeris, alhasil tangan kiri sakura digunakanya untuk menampar kedua pipinya bergantian, sedangkan naruto dia hanya nyengir kuda sambil garuk garuk tengkuk, malu malu kucing, padahal mah dia malu maluin.

"SAKURA, KEMARIN AKU MIMPI APA,, ASTAGA,, SEKARANG MIMPI GAK SIH,, "

Ino semakin menjadi, sedangkan sakura hanya menatap malas ino yang sudah persis anjing mau kawin.

Tangan kanan sakura terulur menuju paha ino dan mencubit gemas paha putih itu.

"HEY, kok dicubit sih, sakit tau! "

Sakura memutar kedua bola matanya
"Lo gak lagi mimpi kan,"

"Emang gue gak mimpi, ngapain tadi cubit cubit segala!"

Perempatan siku siku mulai muncul di dahi sakura
"Tadi kan nyuruh nyadarin!"

Ino cengengesan sembari kasih mengelus elus pahanya.

Balik ke naruto. Dia hanya bengong lihat pertengkaran kecil dua orang gadis dihadapanya.

"Ehmm,, saku-chan kamu masih sendiri kan?" naruto natap sakura dengan tatapan memuja

Sakura kikuk bukan karna ia salah tingkah namun ia merasa eneg melihat tatapan naruto

"Eh,, siapa bilang"

"HAH, jadi kamu udah punya pacar dong, yah aku telat, padahal aku pengenya pulang dari kemarin kemarin, tapi mama tetep kukuh sama keputusanya, sebenernya aku kesini itu diam diam, lebih tepatnya kabur, jadinya kan sekarang kamu ud,,,,,-"

Ucapan panjang natuto terhenti saat melihat mata sakura yang menatap tajam padanya

"Masih mau bicara?"

Naruto mengeleng cepat, ia tak ingin kena amuk sakura karna kecerewetanya. Ia masih ingat saat sakura menjambak rambut pirang kekuninganya sampai banyak yang rontok hanya karna naruto yang bertanya terlalu panjang.

"Hah, maaf naruto aku tak bisa menerimamu, kau tau kan aku tak pernah menganggapmu lebih dari saudara"

"Iya"

"Sekali lagi maaf"

"Hmm,, aku ngerti"

Jadi di dalam mobil ini hanya ino dan supir yang menjadi penonton drama sabun itu.
Ekspresi ino bengong dengan mulut yang terbuka (sangat tak meyakinkan) sedangkan pak sopir sibuk mengelap air matanya yang sudah seperti sungai ciliwung

"Pak supir, kenapa nangis?" ino mulai bertanya saat menyadari adanya pak supir

"Anu neng, bapak terharu sekaligus kasian sama den naruto" ucapnya sembari membuang tisu yang telah basah dan mengambil tisu baru lagi.

Ino pindah duduk di depan, disamping pak supir, ia mengelus pelan pundak pak supir mencoba menenangkanya.

"Tenang ya pak"

"Iya neng"

"Ngomong ngomong nama bapak siapa?"

"Nama saya kabuto neng"

"Oh pak kabuto, punya anak berapa pak?"

"Masih satu neng, baru setahun nikah"

"Oh,,kok baru setahun sih, emangnya kenpa gak dari dulu aja pak"

Pak kabuto mulai menangis lagi kali ini sembari sesenggukan

"Hiks,,,,den naruto,,, cuma bayar saya nipis hikk neng"

Sakura dan ino menatap naruto dengan tatapan membunuh, sedangkan yang ditatap hanya nunduk dan nyengir nyengir gak jelas

"Sabar ya pak"

Pak kabuto mengangguk. Tiba tiba kaca disebelas naruto diketuk, dan mengakibatkan tangisan pak kabuto berhenti

"Iya, ada yang bisa saya bantu?" tanya naruto

Sakura sedikit melirik orang tersebut, dan

HAP

Mata mereka melebar kecuali naruto, ino, dan pak kabuto

"Sas,,, sasuke"

*
*
*
*
*
*
*
*
*
TBC

Wah aku kasian sama si pak kabuto, tega amat si naruto (mentang mentang di sini aku buat dia jadi artis -_-!).

Ngomong ngomong masih ada yang setia gak sih baca cerita ini?. Ngarep aja ya, padahal cerita ini konyol, gaje tingkat dewa. Hohoho

Jangan lupa voment nya loh babay

He is Mine (End✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang