chap 14

2.3K 163 0
                                    

Disclaimer : naruto milik masashi kishimoto
Warning : typo, gaje, bahasa gak jelas
Pair : sasusaku dan lainnya
Story by kiki-29

………

Sakura masih dikamar, menatap layar laptopnya yang menampilkan beberapa soal mata kuliah yang ia tinggalkan.

Siang ini masih pukul 10 pagi, sakura memutuskan untuk tidak masuk kuliah, ralat membolos. Karna fikiran dan hatinya yang terlalu kacau. Mengingat jika sekarang dia menjadi pelindung dari calon kehidupan baru.

Sakura meremas rambutnya, ia tak bisa konsentrasi saat fikiranya dipenuhi orang aneh, ayah dari bayinya itu.

Sakura menghela nafas kasar ia tutup laptopnya dan berbaring, menarik selimut lalu menutup mata.

.

Sizune terlihat tergesa gesa memakai dress selututnya yang menampilkan bahu putih gadis itu. Pukul 4.55, hanya kurang lima menit untuknya berdandan. Gadis itu hanya memakai riasan yang cukup tipis, hingga suara klakson mobil terdengar dari luar rumah sederhananya.

Sizune langsung keluar, tak ingin membuat bosnya itu terlalu lama menunggu.

"Kau terlambat 3 menit"

Sizune menghela
"Maafkan aku"

.

Sakura tampil dengan sempurna, wanita itu akan menghadiri acara pertunangan nii-chan sahabatnya.

"Saku, cepatlah"

"Iya"

Dengan hati hati sakura menuruni tangga dan mendapatkan ibunya menunggu di ruang tamu sembari sesekali melihat jam tangan yang melingkari tangan kirinya.

Mebuki tersenyum saat melihat putrinya semakin cantik dengan menggunakan gaun putih tulang sepanjang mata kaki, dengan rambut dikuncir atas menyisakan beberapa anak rambut dan sepatu berwarna senada dengan gaun.

"Wah kau semakin cantik, ibu rasa orang orang nanti akan salah mengira kau yang akan ditunangkan" ucap mebuki diiringi kekehan kecil

Sakura tersenyum, lalu mengikuti sang ibu memasuki mobil khusus keluarga haruno, beberapa detik berikutnya mobil itu melaju meninggalkan halaman luas mansion haruno.

.

Kediaman keluargga besar yamanaka terljhat ramai. Sakura melangkah melewati pintu utama dan sukses membuat semua pandang mata teralih kepadanya.

Sakura sesekali tersenyum dan membalas sapaan dari beberapa orang. Hingga matanya menemukan seorang laki laki bersurai pirang yang tak jauh darinya

"Dei-nii"

Deidara menoleh dan tersenyum hangat saat melihat sakura melambaikan tanganya, deidara melangkah menemui sakura hingga berada tepat dihadapan gadis itu

"Kau memanggil pria tampan ini hah?"

Sakura terkekeh kecil pasalnya kakak dari yamanaka ino ini terkadang sangat percaya diri dan selalu menganggap ia tampan.

"Haha kau masih menyimpan kepercayaan dirimu yang berlebihan itu ya? "

"Hah iya harus"

"Oh ya selamat atas pertunanganmu nii-chan"

Sakura mengulurkan tanganya lalu dijabat oleh deidara. Namun raut wajah deidara terlihat tak mengerti ucapan sakura.

"Saku"
"Hmm"
"Kurasa kau salah orang, lihat itu"

Sakura menoleh dan mendapati sebuah tulisan saiino. Dan seketika raut wajah sakura berubah drastis

"Jadi yang bertunangan bukan kau?"

Deidara tertawa pelan,
"Haha mungkin kau tak membaca isi undanganya pinky"

"Tapi ino tak bilang apapun padaku"

"Itu aku tidak tahu"

"Dimana sigendut itu sekarang?"

"Dia dikamar sedang dirias, tapi kuharap kau jangan menemuinya, acara akan dimulai"

Sakura beroh ria. Setelah deidara pergi sakura memilih duduk di barisan paling depan, disamping kirinya ada mebuki yang sedang asik berbicara dengan seorang wanita paruh baya bersurai merah darah panjang. Dan disamping kananya seorang lelaki berjas putih tulang sepertinya dan memiliki rambut dark blue.

Mata sakura menyipit
"Permisi tuan" ucapnya lirih. Pria itu menoleh dan betapa terkejutnya sakura saat melihat seorang sasuke dihadapanya

"Oh, hay anak ayah" ucap sasuke sembari menatap perut sakura

Sakura menatap tak peecaya pada sasuke

"Apa yang kau lakukan disini sasu?"
"Hnn, kau lupa, semua keluarga terhormat diundang dalam acara ini"

Sakura tersenyum ragu ragu, tanganya tak sadar memegang perut ratanya.

Sasuke mengeryit
"Ada yang sakit?"

Sakura menggeleng

"Jika sakit katakan padaku, bukan kau saja orang tua bayi itu"

Sakura mengangguk.

Acara dimulai dengan sambutan sambutan lainnya hingga acara intipun dimulai.

Terlihat ino dan seorang pria bersurai gelap tengah menautkan sebuah cincin dijari masing masing. Saat mereka berbalik badan dan menghadap para tamu undangan, mata ino sukses terkunci pada mata sakura yang mengatakan 'jelaskan' ino hanya tersenyum kikuk lalu mengangguk.

Pandangan sakura teralih dengan calon suami ino. Ia terkejut, bibir atasnya tertarik dengan memakai ekspresi tak percaya
"Astaga, ino bertunangan dengan pria mayat itu" gumamnya

Sasuke menoleh saat mendengar sakura mengatakan sesuatu.
"Kau mengatakan sesuatu nona?"

Sakura terperanjat
"Ah ti,, tidak"

Sasuke tersenyum tipis. Tiba tiba tanpa malu sedikitpun sasuke menggenggam tangan sakura dan mendapat pelototan sakura

"Biarkan seperti ini dulu. Aku ingin membagi kehangatan padamu dan calon anak kita"

Sakura tersenyum mendengar kata kata itu keluar dari mulut sasuke.

"Baiklah"

*
*
*
*
*
*
*
*
TBC

Aduh pusing pala ini. Gatau lagi mau bikin alurnya kaya apa. Maapin aja kalo banyak yang gaje di part ini.

He is Mine (End✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang