chap 2

4.6K 276 2
                                    

Disclaimer : naruto milik masashi kishimoto
Warning : typo, gaje, bahasa gak jelas
Pair : sasusaku dan lainnya
Story by kiki-29

.......

Perlahan tapi pasti kubuka kedua mataku. Cahaya matahari sukses menusuk pengelihatanku.

Kuedarkan pandanganku, sejenak baru kusadari bahwa ini bukan kamarku. Kualihkan pandanganku pada lengan kekas yang memeluk tubuhku.

Kutolehkan kepalaku. Terlihat wajah seorang pria berambut dark blue yang tak asing bagiku.

Kusibakkan selimut yang menutupi tubuhku, setetes air mata sukses mengalir melewati pipiku. Sesuatu yang sangat berharga bagiku kini telah hilang, direnggut oleh pria dark blue itu.

Kuusap kasar air mata di pipiku lalu turun dari kasur king size ini dan berjalan tertatih memungut pakaianku yang berserakan dilantai dan memakainya.

Setelah selesai, kuputuskan untuk meninggalkan kamar ini. Sebelum membuka pintu kutatap sekilas pria dark blue itu yang masih terlelap.

"Bajingan!! "

.
.

Jalanku pelan sangat pelan, namun jalan pelanku sanggup membawa tubuhku sampai di ruangan utama bar ini.

"Permisi nona"

Kutolehkan kepalaku, gaara si bartender merah itu masih memakai seragam lengkapnya. Ia tersenyum saat melihatku menatapnya dari bawah ke atas.

"Ini tas dan kunci mobilmu, semalam kau meninggalkanya" ucapnya menyerahkan tas putih dan kunci mobilku.

"Terima kasih "

Dia tersenyum lalu berbalik badan dan pergi.

Kubuka pintu utama, dan keluar dari tempat sesat ini. Langkahku terhenti saat melihat seorang gadis berambut merah kekasih dari pria yang meniduriku.

"Dasar rubah merah!"

Rubah merah itu terlihat berbincang dengan seorang pria bersurai biru muda.

Rubah itu menataku. Sungguh ingin sekali kuceking dan kutarik rambutnya hingga botak.

Sebisa mungkin kutahan perih disekitar selangkanganku. Saat melewati rubah itu, kudengar pembicaraanya yang membuatku tambah ingin membunuhnya.
"Sudah kau pastikan dia meniduri seseorang?"
"Tenang semua beres"

Ah sungguh, jika jiwa kejamku muncul mungkin rubah merah itu langsung sekarat ditempat.

Tanpa aba aba kubanting keras pintu mobilku, membuat kedua iblis itu menoleh bersamaan.

Kuambil ponsel canggihku dalam tas.
15 pesan dari kakashi, 20 pesan dari kaa-san, 21 pesan dari nii-chan, 2 pesan dari otou-san. 78 panggilan tak terjawab.

Hah kubanting poselku ke kursi penumpang disebelah, lalu menyenderkan kepalaku pada setir mobil.
Rasa perih di area sensitifku masih sangat terasa, entah mengapa rasa sedih yang teramat sangat menghujam jantungku.

Seharusnya, yah seharusnya aku tak kabur dari rumah dan berakhir seperti ini. Apa kata orang nanti saat mereka mengetahui jika mahkotaku telah hilang. Apa aku harus kembali lagi ke korea. Ah persetan, lebih baik sekarang aku pulang, tidur dan bergarap semua ini mimpi buruk.



Sakura memasuki mansion dengan kaki yang sedikit melebar. Didepan pintu, terdapat sasori yang berdiri dengan tangan dilipat didepan dada.

Sasori menatap sakura tajam membuat gadis merah muda itu bergidik.

"Dari mana saja kau baru pulang?"

Sakura mematung setelah mendapat pertanyaan dingin kakaknya yang menusuk. Dari seluruh keluarganya hanya ayah dan kakaknya saja yang ia takuti. Mengingat sang kakak yang menghukumnya berdiri 2 jam di luar tanpa syal ataupun sweeter tebal saat musim salju.

Sakura menunduk, menahan tangis yang sebentar lagi akan pecah.

"Angkat kepalamu haruno sakura, jangan jadi gadis lemah!" maki sasori

Mendengar teriakan anak pertamanya, mebuki penasaran dengan siapa orang yang membuat amarah sasori pecah.

Mebuki berlari saat melihat sakura telah kembali, memeluknya dan menjauhkanya dari sasori

"Diam dan minggirlah haruno sasori" ucap mebuki sembari menuntun sakura menuju kamarnya.

*
*
*
*
*
*
*
*
TBC

He is Mine (End✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang