Skrip pulang sekolah
.Bel pulang sekolah udah bunyi lima menit sebelumnya tapi tuh guru kenapa belum juga keluar batin gue dalam hati.
" Anak-anak karena waktunya udah habis kita akhiri pelajaran ini dengan doa, oiya sebelumnya tugas kalian harus selesai minggu depan," katanya sambil memberesi buku-buku di meja.
" Nad, pulang bareng ya, gue nggak bawa mobil hari ini," ucap Nana bergelayutan dipundak gue.
" Iya-iya boleh, lo kan sahabat gue," jawab gue santai. " Oiya Na, lo sekalian main aja ke rumah gue gimana?" lanjut gue.
" Boleh tuh, ortu gue juga lagi di luar kota kan nggak enak kalo di rumah sendiri sekalian aja gue nginep di rumah lo gimana boleh kan cuma dua hari aja," kata Nana.
" Selow aja Na, boleh kok kalau mau setaun juga boleh," canda gue
" Yaudah yuk parkiran abang lo pasti udah nunggu lama," ajak Nana meninggalkan Nadia di koridor.
" Eh, bangke lo asal main tinggal orang aja nggak tau apa gue udah baik mau ngasih izin lo tinggal di rumah gue ini malah di tinggal," ucap gue nyolot yang di jawab cengiran kuda Nana.
" Udah-udah nggak usah debat sekarang pulang lanjutin nanti kalau udah sampai rumah," lerai bang Adrian
" Yaudah iya pulang nih," pasrah gue.
" Ett, tunggu. Nadia pulang sama gue aja dan lo Nana sama tiga kunyuk ini," cegat Hendri
" Yaudah deh Nad, lo sama Hendri aja lagian nih mobil kalau empat orang nggak muat. Gih sama dia aja," samber bang Revan.
" Yaudah iya gue sama Hendri. Yuk Hen kita pulang," kata gue ninggalin Hendri.
" Sialan lo Nad, lo kira gue sopir lo apa main suruh aja," ucap Hendri pura-pura ngambek.
" Hehe, lo kan emang sopir gue," jawab gue dengan tertawa kecil.
" Semerdeka lo aja deh Nad," pasrah Hendri.
" Oiya gue mau tanya sama lo Hen," ucap gue memecah keheningan.
" Mau tanya apa sih hmm," tanya Hendri sambil menautkan kedua alisnya.
" Gue penasaran deh kenapa Lo tiba-tiba pindah ke sini ehh tapi lo jangan mikir yang nggak-nggak," kata gue.
" Jujur ya, gue ke sini biar bisa deket lagi sama lo Nad, gue ngerasa sepi kalau nggak ada lo, semenjak lo pindah ke sini gue jadi pendiam. Buktinya kan waktu itu pas gue pertama masuk sekolah yang pas gue duduk sama lo gue nggak banyak bicara nggak seperti sekarang yang udah jadi ceria lagi ya kan Nad lo masih ingat kan?" jelas Hendri panjang lebar.
" Nad, gue mau tanya sama lo sekarang," tanya Hendri balik yang di jawab anggukan dari Nadia.
" Nad," panggilnya
" Hmm," jawab Nadia malas
" Gajadi deh hehe," ucap Hendri dengan cengkram khasnya
"Ck. Gaje tau nggak," jawab gue kesel.
Voment😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Nadya [ON GOING]
Teen FictionSeorang remaja yang disebut sebagai gadis desa karena tinggal di desa. Sampai akhirnya, ia di suruh orang tuanya pulang ke Jakarta. Dan bersekolah di sekolah milik ortunya. Siapa sangka ternyata ia adalah anak dari orang pengusaha terkaya nomor 1 di...