Part 10

88 3 0
                                    

   Nad, gue mau tanya sama lo sekarang," tanya Hendri balik yang di jawab anggukan dari Nadia.

" Nad," panggilnya

" Hmm," jawab Nadia malas

" Gajadi deh hehe," ucap Hendri dengan cengkram khasnya

"Ck. Gaje tau nggak," jawab gue kesel.

****************************************

" Ini beneran deh," serius Hendry menatap Nadia

" Besok gue bakal nglamar lu," sambung Hendry dengan alis naik turun.

" Jangan becanda deh. Nglamar nglamar gue gibeng tau rasa lu," tawa Nadia di sela sela pembicaraannya.

" Okee. Soal ngelamar jan di pikirin gue bakal nunggu sampe lulus baru abis itu gue bakal ngelamar lu. Yang penting sekarang kita saling percaya aja karena hubungan nggak akan mulus-mulus terus. Nanti kedepannya juga ada masalah dalam hubungan kita tergantung kita gimana ngadepinnya," jelas panjang lebar Hendry.

   " Wait,, maksud lu hubungan?? Hubungan apa yaah?"celetuk Nadia bingung.

   " Nadia,, will you be my girlfriend?" ucap Hendry tiba-tiba dengan muka sok polosnya.

   " Yes, i will," jawab Nadia yang langsung mendapatkan senyuman lebar dari Hendry.

   " Jadi mulai sekarang kita resmi jadian," kata Hendry dengan bungahnya.

   " Seneng banget kek nya," ledek Nadia.

   " Seneng dong kan baru jadian ama pujaan hati dari dulu," jawab Hendry yang diakhiri dengan tawa Nadia.

   " Kuy pulang lah udah malam ugha, besok sekolah," kata Nadia.

   " Kali-kali lah bolos sekolah. Bunek sekolah mulu pinter kagak," canda Hendry.

   " Gamau semales-malesnya gue, sekolah tetep nomor satu. Dan lu harus sekolah besok titik," komen Nadia yang kemudian masuk ke mobil Hendry. Karena jam sudah menunjukan pukul 09.00 pm, Nadia pulang sedangkan Hendry? Dia mengantarkan pacarnya ke rumah.

Skip pagi_____________________

     Jam menunjukan pukul 06.00, Nadia masih setia dengan selimut yang melekat pada tubuhnya.
  " Jam berapa sih," gumam Nadia dengan suara khas orang bangun tidur.

  " Anjir, mampus gue telat. Bodoamat lah santuy," ucap Nadia acuh.
     
     15 menit kemudian...

  " Pagi Pagi ma, pa eh Abang mana ma?" Sapa dan tanya Nadia.

  " Pagi juga honey," jawab ortu gue kompak.

  " Abang tadi udah berangkat duluan. Soalnya nunggu kamu lama banget jadi dia duluan ke sekolah," sambung mama gue malas. Hehe karena ngeliat penampilan dan sifat gue yang berbeda dari sebelumnya.

  " Yaudah aku berangkat dulu ma, pa. Assalamualaikum," pamit gue ke ortu.
  " Iya waalaikumsalam. Hati-hati bawa mobilnya Jan ngebut-ngebut," teriak mama gue karena gue ngacir lari ke parkiran.

     Jam 6.55 mobil Lamborghini keluaran terbaru memasuki area  sekolah. Ya  Nadia kini berpenampilan beda 180° dari sebelumnya.
     Nadia keluar dari mobil dan bergegas menuju kelasnya. Ketika Nadia melewati koridor, banyak sekali yang membicarakan dirinya. Anehnya mereka mereka membicarakan Nadia dengan suara keras di depan orangnya.

Itu bukannya Nadia murid baru itu yah?

Ih, sok cantik deh

Kemarin berhijab sekarang kok kek cabe. Pencitraan yah neng?

     Beberapa ocehan yang terdengar jelas di kuping Nadia. Risih, iya itu yang dirasakannya. Tapi, apa daya Nadia yang notabenya bukan siapa-siapa mereka. Toh kalaupun Nadia negur atau marah-marah juga nggak ada gunanya. Mereka masih tetep sama ngomongin kejelekan Nadia. Semua orang itu sama, sekali bacot tetep bacot gak bakalan bisa bener kalau emang dasarnya tukang bacot, gumam Nadia dalam hati.

Voment guys😊

Nadya [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang