sembilanbelas

144 28 4
                                    

6 hari ini aku banyak melamun, mencoba mencerna apa yang sama sekali aku tak mengerti. Aku tak merasa bersalah mengabaikan bahkan menolak semua bantuan yang chanyeol berikan.
Ini hariku memulai terapi berjalan, hari ini aku belum bisa berdiri dokter bilang target hari ini adalah berdiri. Saat aku jatuh lagi, dan seperti biasa Chanyeol menangkap tubuhku, kali ini aku tak bisa mengabaikannya dan mengucapkan terimakasih dengan sedikit rasa gengsi.

Setelah terapi berjalan aku dibawa keluar dengan kursi roda, agar ku mendapat sinar matahari yang cukup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah terapi berjalan aku dibawa keluar dengan kursi roda, agar ku mendapat sinar matahari yang cukup. Ditaman itu, pohon mengugurkan daun-daunnya, membuat hariku berjalan sedikit lebih cepat. Apa yang terjadi? Kenapa bisa? Aku sungguh kesal tak menemukan alasan itu. Hingga kepalaku sakit sekali
"aaaakk!"
"jangan memaksakan diri" bisiknya sambil mendorong kursi roda
"tidak! aku masih ingin diluar"
"tidak, ingat ! eomma dan appa sudah pulang karena harus kembali bekerja. Aku harus menjagamu dengan baik kali ini" tak berhenti mendorong
"aku sesak di dalam"
Ia pindah ke hadapanku, berlutut, lalu menyelimuti kakiku
"baiklah istriku, mari jalan-jalan sebentar lagi" tersenyum dan kembali mendorong

 Aku harus menjagamu dengan baik kali ini" tak berhenti mendorong "aku sesak di dalam"Ia pindah ke hadapanku, berlutut, lalu menyelimuti kakiku"baiklah istriku, mari jalan-jalan sebentar lagi" tersenyum dan kembali mendorong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibawah pohon dengan daun yang berguguran, hatiku merasa lebih tenang, udaranya yang segar masuk ke paru-paruku.
"aku tak mengerti" kata ku perlahan
"apa yang tak kau mengerti?"
"kenapa ini terjadi padaku? Kau tau? Aku kebingungan bukan main, ini membuatku gila" air mata mengalir lagi.
"aku tahu, ini berat untukmu, juga untukku, mulai sekarang jika terasa berat bernapaslah sedalam yg kau bisa lepaskanlah maka kau akan bebas!"
"terimakasih..."
"heem"
" yang kutahu saat ini, kau mengabaikanku sangat lama, dan kemarin adalah hari jadi kami yang ke seratus. Kami akan makan ayam bersama, aku naik bus itu dan sekarang semuanya sangat berbeda"
"hmm, sebahagia itu kau bersama sunbae?"
"iya, dan tiba-tiba sekarang umurku hampir 26, dan statusku adalah istrimu. Aku sungguh bingung situasi apa ini?"
"hmm"
"aku semakin bingung saat aku mencari tahu apa alasan aku dan sunbae berakhir? Bagaimana bisa kita bersama? Apa alasanku menikahimu? Apa aku cinta padamu?"
"mulai sekarang bertanyalah padaku sesukamu, aku akan menjawab saat ku bisa menjawab. Dan dari pertanyaanmu itu, aku hanya bisa menjawab, kau selalu bilang kalau kau mencintaiku"
"jikapun aku mencintaimu, aku ingin tahu bagaimana jalanku mencintaimu, chan!"
"benarkah kau penasaran tentang itu?"
" tentu saja! Kau pikir menikah itu keputusan yang mudah?"
"pastinya tidak hehe"
"Ahh iya, kalau begitu apa alasan kau menikahiku?"
"aku tergila-gila padamu" tawanya
Aku Sedikit tertawa "jawaban macam apa itu?"
"sudah mari masuk lagi, disini dingin"
"iya ayo masuk"
.
Kami masuk kamar rawatku, jerapah pergi ke toilet, perawat datang dan mengganti infusku.
"kalian sudah berbaikan rupanya. Kau tau nona? Suamimu tak membiarkan perawat lain menyentuh tubuhmu, maksudku selain untuk pengobatan. Saat kau belum siuman, ia merawatmu dengan sangat telaten. Kau sangat beruntung mempunyai suami yang sempurna" senyumnya
"terimakasih" jawabku singkat
.
.
Aku melihat keluar jendela.
"jerapah, kenapa kau mengabaikanku begitu lama?"
"aku? Hmm karena kau sudah punya sunbae saat itu"
"tapi aku rasa karena duel itu"
"tidak, dia sangat fair dalam bermain. Dan kau tau apa yang kami pertaruhkan?"
"kenapa tak mengatakannya dari awal? Apa itu?"
"aku bilang, jika aku yang menang dia harus pergi dari hidupmu karena aku tahu sesuatu tentangnya. Tapi sunbae malah bilang jika dia memenangkan duel ini, dia ingin aku buat kamu bahagia apapun bentuknya"
"maksudmu?"
"saat di taksi, saat kau tertidur, dengan jelas kau bersandar pada sunbae bukan? tapi kau mengigau namaku dan berpindah sandaran padaku. sunbae bilang padaku bahwa kau membutuhkanku juga dan melarangku untuk menjauhimu. Tapi hatiku saat itu terlalu berapi-api melihat senyummu pada sunbae, melihat kau bergandengan atau makan bersama maka itu aku lebih baik menjauh"
"sunbae sudah melarangmu pergi, tapi kau tetap pergi"
"kau tidak mengerti? Aku saja yang bukan pacarmu terbakar cemburu saat kau tertawa pada laki-laki lain, apalagi sunbae yang jelas-jelas pacarmu."
"aku tak berpikir sejauh itu" aku menunduk
"lagi pula aku pergi tidak begitu saja! Aku memberimu hadiah, apa kau tak merasakannya?"
"hadiah apa?"
"aku tak percaya akan mengatakan ini dua kali, tapi intinya akulah orang yang membuat semua orang tidak membicarakanmu, tidak bergosip di depanmu"
"ii..itu kamu? Bagaimana bisa?"
"karena mereka semua mendengarkanku"
.
.
Ini sangat berat bagiku, bangun ditubuhku yang 5 tahun lebih tua. Tak bisa kuabaikan rasa penasaran pada hubunganku dengan sunbae, rasanya masih jelas kami merayakan ulang tahun sunbae, morning call di hari jadi kami yang ke seratus, dan ayam itu! Pasti enak sekali T.T

[END] Something to Remember (You X Chanyeol X Kyungsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang