duatiga

133 30 1
                                    

"bukankah kau harus mulai bekerja?"kataku
"iyaa tapi rasanya aku belum memiliki inspirasi apapun."
"kenapa?"
"entah, stuck gitu."
"hmm begitu"
.
Bel berbunyi, chanyeol membukakan pintu dan mempersilahkan tamu itu masuk.
"sayang! Kerabat ALLE datang"
"ALLE?"
"iyaa, ayo pindah ke ruang tamu"
"iyaa"
.
Tanpa banyak basa-basi mereka berbicara tentang nasib pekerjaanku.
"aku mengerti bagaimana keadaanmu sekarang, kau itu potograper yang sangat berbakat! Dan kami sempat oleng karena keadaan ini. Kami sangat ingin kau cepat kembali memotret, tapi keadaan tidak semudah itu. Kami tahu kau mengalami hilang ingatan, dan kami khawatir kau melupakan kemampuanmu juga."
"maksudmu?" kata chanyeol yang juga menyimak
"aku tahu ini mendadak, tapi sepertinya kami tidak bisa memperpanjang kontrak kerja bersamamu"
"ke..kenapa?" hatiku sakit T.T
"apa tidak bisa memberinya waktu, kemampuan tidak mungkin hilang bukan?" kata chanyeol
"yaa kami pun sempat membicarakan perihal itu, dan ada hal-hal yang kami pertimbangkan sebelum mengambil keputusan ini. jadi jika kau sembuh total, dan ingatanmu sudah kembali, tentu pintu ALLE terbuka lebar untukmu"
"a..aku mungkin memang tidak mengingat semuanya, tapi aku yakin kemampuanku tidak hilang" mencoba membela diri

aku mungkin memang tidak mengingat semuanya, tapi aku yakin kemampuanku tidak hilang" mencoba membela diri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"iya benar! Coba kau lihat, tadi pagi dia memotretku, dan hasilnya masih sangat bagus! Tunggu sebentar" chanyeol mengambil kamera itu dan menunjukkan hasil fotonya "lihat ini! Bukankah ini bagus? Padahal aku belum mandi sama sekali""tolong pertimb...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"iya benar! Coba kau lihat, tadi pagi dia memotretku, dan hasilnya masih sangat bagus! Tunggu sebentar" chanyeol mengambil kamera itu dan menunjukkan hasil fotonya "lihat ini! Bukankah ini bagus? Padahal aku belum mandi sama sekali"
"tolong pertimbangkan lagi. Aku akan berusaha sembuh lebih cepat dan kembali bekerja"
"hmm" mereka tampak mempertimbangkan ulang hal itu, mereka saling berbisik.
"bolehkah kami meminta foto ini? Kami akan mendiskusikannya lebih lanjut"
"ya tentu!" aku tersenyum lega
Aku sungguh tak bisa melepaskan posisiku itu, posisi yang pasti tidak mudah ditempati sembarang orang. Aku bahagia mereka mempertimbangkan ulang kemampuanku ini, padahal aku tak ingat kemampuan apa yang kumiliki. Haha
.
.
"terimakasih!" kataku
"buat apa?"
"aku tak terpikirkan sama sekali bagaimana caranya aku harus mempertahankan posisiku itu, kalau saja kau tidak tanggap untuk menunjukkan foto itu, mungkin sekarang aku sudah tak bekerja disana"
"aku melakukan ini karena aku tahu betul bagaimana sulitnya kau masuk kesana. Dan juga aku tahu bagaimana kemampuan memotretmu yang baik!"
"benarkah? Hehe tapi kau tahu? Sebenarnya aku tak tahu bagaimana melakukannya, aku tak ingat bahwa aku pernah memotret"
"aku tahu itu, tapi pasti sebentar lagi ingatan itu kembali!"
"aku harap juga begitu"
.
.
Dua hari berjalan sama seperti hari sebelumnya, aku mulai bisa melangkahkan kakiku seperti bayi yang baru bisa berjalan. Aku mengikuti terapi lagi, dan itu memiliki efek yang signifikan. Aku bisa berjalan tanpa bantuan lagi. Yaa sekarang aku bisa berjalan! Meski kadang kaki ini kuseret, tapi aku bisa berjalan. Hari ketiga aku bisa berjalan meski masih pincang. Hari ini aku mencoba untuk berjalan naik tangga, dan aku bisa, aku bisa berjalan menaiki tangga! Aku senang bukan main.
"wahh perkembanganmu bagus sekali!" chanyeol datang dari pintu depan
"ahh kau sudah pulang? Lihat aku tak memerlukan tongkat lagi"
"kau tampak bahagia sekali!"
"pastinya! Segera aku bisa jalan-jalan"
"syukurlah! Oh iya aku punya hadiah untuk usahamu yang luar biasa!" menyodorkan paperbag
"apa ini?" aku anatusias
"bukaa saja" senyumnya
"ahh kau tadi habis beli ini, kukira kau akan membeli makanan toben"
"aku lupa itu! Hehe toben-ahh! Maafkan ayah" toben tak menghiraukannya
"lihat, toben marah besar hahaha"
"ohiya ALLE belum mengabarimu?"
"belum" masih sibuk membuka hadiah yang dibungkus dengan cantiknya "wahh ini handphone!"
"bagaimana kau suka?"
"tentu! Terimakasih suami!" senyumku
"apa? Aku tak mendengarnya?"
"terimakasih!"
"tidak! Itu tidak lengkap!"
"terimakasiiiiiiiiih suami"
Dia tersenyum dan mencubit kedua pipiku.
"kiyowooooo"
"sakiiiit! ajari aku menggunakannya! Yayayaya!"
"otak-atik saja sesukamu, nanti kalau kau bingung, baru tanya padaku. Nomornya sama dengan nomor yang sebelumnya kau gunakan, dan disana ada foto-foto yang mungkin membantu ingatanmu"
"aiiiish baiklah"
Rasa ingin tahuu meningkat pesat, tak henti-hentinya aku mengotak-atik handphone yang diberikan chanyeol. Handphonenya sangat mirip dengan yang chanyeol punya, hanya saja beda warna. Handphone ini tipis dan enak digenggam, juga benar-benar tinggal sentuh, tak perlu sentuhan yang agak ditekan, maksudku, handphone layar sentuh jaman dulu meski sudah disentuh perlu sedikit tekanan, dan untuk bergeser lebih lama dari teknologi sekarang. Aku ingin lihat kualitas kamera depan jaman sekarang, akan kubandingkan hahaha
"waahh kenapa aku cantik sekali, padahal aku belum mandi. Hahaha chanyeol kemarilah! Ayo swafoto"
"maksudmu selfie?"
"yaa itu maksudku"
Lalu chanyeol mendekat dengan antusias, mengambil handphone nya
"sebentar"

[END] Something to Remember (You X Chanyeol X Kyungsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang