dua satu

132 25 1
                                    

Aku mulai menerima kehadiran chanyeol dalam hidupku, maksudku sebagai suamiku.
"kau sungguh sudah sehat? Kau baru istirahat semalam!" kataku
"iya, aku sudah baik-baik saja!" ia turun dari kasurnya itu.
ia mencopot infus yang menempel, lalu membereskan kasurnya.
"kau bisa tidur? Kasur itu kurang panjang bukan?"
" hehehe kau tahu itu ternyata. Tidurku kurang nyenyak, yaa benar kasur itu terlalu kecil untukku"
"sudah kuduga. Hmm kapan aku bisa pulang? Nampaknya aku mulai membaik, aku sudah bisa duduk"
"kalau tidak salah hari ini terapi berjalanmu yang terakhir sebelum kau boleh pulang"
"benarkah? Kau tidak berbohong kan?"
"iya istriku!"
"asiiik, btw ini rumah sakit seoul kan? Berarti kita tinggal di seoul? Bukan di bussan?"
"iyaa, kau tau itu?"
"aku diam di rumah sakit ini, hampir satu bulan, dan tidak mungkin aku tak membaca nama rumah sakit dan alamat yang menyertainya"
"kau ini kadang berbicara hal yang tak penting"
"yaa kau tau pada dasarnya aku ini cerewet"
"aku tahu betul itu"
.
Terapi itu sudah kujalani, eomma dan appa datang untuk membantu kami kembali kerumah. Akhirnya kami akan pulang.
"kau sudah tidak memerlukan kursi roda, lengan kirimu sudah sembuh dan kuat, kau dapat menggunakan tongkat. Dan kau harus sering berjemur, agar tulangmu cepat membaik. Jangan lupa jaga asupan makananmu dan suamimu, kalian harus saling menjaga kesehatan" kata-kata terakhir dari dokter
"iya dokter" kataku dan chanyeol
"terimakasih banyak dokter, kami pergi sekarang" eomma appa
kami diantar hingga lobby rumah sakit oleh beberapa dokter dan beberapa perawat yang merawat kami selama ini, aku tak menyangka mereka begitu baik dan mengatakan bahwa kami pasien yang paling tidak rewel, aku hanya tertawa mendengar itu.
.
Appa membawa mobilnya kali ini dan membiarkan kami berdua duduk di belakang, appa khawatir karena tahu bahwa kemarin chanyeol sakit.
"nak bagaimana persaanmu? Sudah lebih baik?" kata appa
"iyaa aku sudah lebih baik, appa. Aku juga sudah mulai bisa berdiri sambil berpegangan tangan pada sesuatu"
"benar appa, dia sembuh dengan sangat cepat" kata chanyeol
"syukurlah, kalau masalah ingatanmu bagaimana? Apa ingatanmu sudah bermunculan?"
"sayang! Kenapa bertanya itu?" eomma menepuk bahu appa
"tidak apa eomma! appa berhak tau. Belum ada appa, aku sudah berusaha, tapi semakin ku coba, kepalaku semakin sakit"
"ahh begitu rupanya, kalau begitu jangan paksakan ingatanmu kembali, biarakan ingatan itu kembali dengan alami" kata appa
"iyaa nak! Seberapapun kau penasaran, jangan paksakan dirimu"
"ne eomma appa"
"menantu ku kenapa tak bersuara?"
"eomma, appa, dia tertidur"
Sambil kutunjukkan chanyeol yang tidur bersandar pada bahu kananku.
"hahahaaha sudah kami duga, chanyeol pasti kelelahan menjaga putri kami"
"iyaa"
.
.
"nak! Bangun! Nak! Bangun!" berkali-kali diucapkan barulah aku sadar bahwa aku juga ketiduran
Aku bangun dari sandaran chanyeol yang bersandar padaku. Ternyata kami sama-sama tertidur dimobil.
"aigooo kedua anakku baru bangun!"
"ahh eomma appa maaf kami tertidur"
Aku melirik chanyeol dan melotot padanya sambil berbisik
"kenapa kau ketiduran?!"
"kau juga ketiduran!"
"kau kan laki-laki"
"gatau ah!"
"aiiisshh"
"aigoo kalian mulai bertengkar lagi" kata eomma
"tidak eomma!"
Tentu aku tak turun sendiri, kali ini aku membiarkan chanyeol membopongku.
"tidak apa-apa aku membopongmu?" bisiknya
"tentu saja" senyumku
Ini canggung sekali, sungguh! Pipi ku memerah, aku takut eomma melihat pipiku ini dan bertanya macam-macam, maka kuputuskan membenamkan wajahku di pundak chanyeol.

"tidak apa-apa aku membopongmu?" bisiknya"tentu saja" senyumkuIni canggung sekali, sungguh! Pipi ku memerah, aku takut eomma melihat pipiku ini dan bertanya macam-macam, maka kuputuskan membenamkan wajahku di pundak chanyeol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] Something to Remember (You X Chanyeol X Kyungsoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang