Chapter 15 "Sadis"

20.5K 949 35
                                    

"Ajun?" Lirih Natasya saat melihat Ajun datang dan berniat menolongnya.

Pria yang di sebut namanya hanya menampakan sekilas senyum tipis dan beralih menatap Kedua orang jahat di sana.

"Ajun awas!" Natasya berteriak kuat saat di lihatnya salah dari mereka membawa barang tajam dan mengarahkannya ke tubuh Ajun dengan santainya.

"Lo minggir, atau pisau ini bakalan bunuh lo sekarang!" Ancam orang itu yang membuat Ajun tertawa sinis menunjukan bahwa ia tidak takut dengan ancaman pria itu.

Natasya lekas membuka pintu itu berniat ingin membantu Ajun! Ia tidak ingin terjadi sesuatu pada pria itu. Saat Natasya ingin membuka pintu itu, dengan cepat Ajun mencegahnya.

"Jangan keluar! Pergi dari sini cepat!!"

Natasya terkejut dengan teriakan itu.

Apa pria itu gila?!

"Nggak Ajun! " Natasya menggeleng kuat dan kembali membuka pintu itu namun kembali di cegah.

"GUE BILANG CEPAT PERGI!! "

Natasya terdiam cukup lama. Ia tidak mungkin meninggalkan Ajun sendirian. Apapun resikonya! hingga kesadarannya tersadar penuh saat mendengar suara ringisan demi ringisan terdengar.

"Pergi Syaa gue mohon" Natasya menggeleng kuat dan malah menangis melihat di luar sana Ajun tengah di pukuli habis-habisan oleh kedua orang itu.

Sebenarnya Ajun bisa saja menghabisi kedua orang itu. Namun ia kalah telak saat kedua orang itu membawa barang tajam.

Natasya yang melihat itu langsung cepat-cepat mengambil ponselnya dan menelfon seseorang di sana.

"Hall-"

"Matias Tolong!! " Suara teriakan itu langsung membuat Matias tersadar dari tidurnya di dalam pesawat.

"Ada apa?? " Panik Matias yang sudah terjaga penuh dan langsung mendengarkan Natasya.

"Tolong Matias! Hiks" Tangisan Natasya membuat Matias mengeraskan rahangnya.

"Di mana posisimu Sweetie" Ujar Matias dengan srius.

Natasya langsung menghapus air matanya cepat dan mengatakan di mana jalan saat ini ia berada.

Setelah mengetahui posisi wanita itu, Matias langsung menelfon orang lain untuk datang ke sana. Tidak mungkin Matias akan kesana. Ia masih dalam perjalanan dan ia hanya bisa menyuruh seseorang.

"Tunggu saja Sweetie, mereka akan kesana!" Panik Matias.

Namun tidak ada jawaban sama sekali di sana.

Matias yang mendengar tidak ada balasan dari Natasya langsung was-was dan kembali memanggil gadis itu.

"Sweetie? " Tidak ada balasan dari sana.

Sedangkan Natasya sudah tidak memperdulikan panggilan Matias. Semua fokusnya terarah kearah Ajun yang tengah di hajar oleh mereka.

Entah mendapat keberanian dari mana, Natasya turun dari mobil dan berjalan kearah mereka dengan tangan kosong.

Dengan lutut yang sudah bergetar Natasya tetap berjalan. Ia memandang kearah sekitar. Sial! tidak ada satupun orang yang lewat di sana.

Ajun yang masih fokus dengan menghindari pukulan mereka, tiba-tiba di kejutkan oleh kehadiran Natasya di belakang orang jahat itu dengan mengendap-endap.

Wanita itu berjongkok dan mengambil beberapa batu dan diarahkannya kearah kedua orang itu.

Sebenarnya Ajun sudah mengisyaratkan Natasya agar menjauh dari sana. Namun saat melihat Natasya yang menyuruhnya untuk diam, akhirnya Ajun memilih bungkam dan malah membuat kedua orang di depannya menjadi kesal agar seluruh perhatian mereka teralihkan kepadanya.

DAMN! MY BILLIONAIRE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang