Chapter 20 "Rindu untuknya"

18.6K 1.8K 118
                                    

One years later..

"Bibi, Paman kami berangkat!" Natasya berteriak dari luar halaman dan memakai helm. Kemudian gadis itu menjalankan motornya dengan Wenda yang sudah berboncengan di belakang.

"Hati-hati! " Ucap Kori mengingatkan sambil melambaikan tangan.

Tit

Natasya membunyikan klaksonnya menandakan jika mereka sudah berangkat. Dan akhirnya dengan perlahan gadis itu sudah menjalankan motornya.

Natasya tersenyum saat melihat cuaca pagi itu mendukung dengan suasana hatinya. Hari ini Natasya maupun Wenda berangkat kuliah berbarengan seperti biasa.

Tidak ada yang spesial di hari-hari mereka. Hanya keluarga kecil dengan kebahagiaan karena tidak ada orang yang mengganggu di kehidupan mereka. Bahkan Natasya sudah terbiasa dengan hidup sederhana.

"Jangan terlalu banyak tersenyum"

Wenda berucap dan menatap saudaranya itu lewat spion motor. Ada sedikit kekehan dari bibir Wenda.

"Kenapa? " Tanya Natasya bingung. Bukannya bagus jika selalu tersenyum?

"Para pria bisa meleleh kau tahu" Wenda terkekeh geli sambil menatap segerombolan pria di dalam mobil tengah menatap mereka menggoda di samping mereka.

Mengetahui maksud saudaranya, Natasya langsung melihat kearah gerombolan pria itu dan hanya bisa menggeleng pelan sambil tertawa.

"Biarkan saja mereka"

Natasya menambah laju motornya kemudian berhenti di persimpangan jalan. Seperti biasanya, ia turun dan memberikan sarapan kepada nenek tua yang setiap hari berjualan koran di sana. Sudah menjadi rutinitas bagi seorang Natasya untuk memberikan makanan kepada nenek tersebut.

Wenda yang sudah mengetahui hal tersebut hanya bisa menggeleng kepalanya pelan dan tersenyum. Tidak habis pikir dengan cara berpikir Natasya. Ia sangat Bangga mempunyai saudara seperti wanita itu.

"Jangan lupa di makan nek" Natasya melambaikan tangannya dan berjalan kearah motornya.

Sang nenek hanya tersenyum dan melihat kepergian Natasya.

"Tuhan memberkatimu nak"

Natasya langsung naik di motornya dan menjalankannya lagi.

"Kukira nenek tersebut memiliki anak?? " Ucap Wenda setengah berteriak karena suara angin lebih mendominasi dari suara mereka.

"Anaknya sudah menikah dan ku dengar pecandu narkoba" Balas Natasya tak kalah kuat.

"Hah? "

"Nanti saja ku ceritakan" Natasya langsung membelokan motornya karena mereka sudah masuk ke dalam area kampus.

"Baiklah"

***

Matias duduk di kursi kebesarannya dan berkutat dengan laptop dan berkas-berkas tentang perusahaannya.

Pria itu terlihat sangat serius dan tidak ada satu orangpun ingin mengganggunya.

Semenjak Natasya menghilang dari kehidupannya, Matias lebih menyibukan dirinya dengan pekerjaan. Dan ia menjadi orang yang tertutup, dingin, dan mudah emosi.

Bahkan Axel dan orang terdekatnya saja sampai kewalahan kalau ada satu kesalahan yang di perbuat mereka. Mereka akan mendapat amukan Matias walau hanya kesalahan kecil saja. Dan semua itu penyebabnya adalah Natasya. Hanya wanita itu juga yang bisa membuat Matias kembali tersenyum.

DAMN! MY BILLIONAIRE IS MY HUSBAND (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang