11. | do you have an immortal soul?

30.2K 4.9K 566
                                    

today's question: have you shared this story ke teman-teman anda? koalisi pandan makin seru, lub it!





"Aduh, please .... gue bahkan baru buka mata dan chat WA udah sebanyak ini."

Aku membuka isi pesan satu per satu pada benda persegi putih itu. Segera membalas pesan dari Hago agar paginya tidak dimulai dengan rasa kesal.

Dia harus bekerja keras demi masa depan kamu.

Jemariku berikutnya berhenti di nama mas Dhana.

Ya Rabb.
Aku menelan ludah.

Aku belum membalas pesannya! Dan dia tidak mengirimkan pesan tambahan atau apa pun itu. Apa dia marah? Apa dia berpikir aku anak buah kurang ajar yang hanya diminta VC tetapi tak dijalankan?

Heh, kebodohan, kamu juga sudah bangun rupanya?

Oh sudah, pantesan langsung on aja kamu nih.

Aduh, aku harus bagaimana ya sekarang? Semalam, waktu aku mau balas pesan mas Dhana, tiba-tiba mama telepon dan biasalah, ocehannya panjang sampai aku pun ketiduran dan bahkan nggak tahu jam berapa dia mematikan sambungan.

Aku menggelengkan kepala. Lupakan dulu mas Dhana sejenak, sembari memikirkan jalan keluarnya, mari buka grup 4 Pendekar 1 Kurcaci karena aku ngeri kalau-kalau ada info penting yang terlewat.

Nah, sekarang, aku lagi membaca pesan di grup, pembahasan yang dimulai oleh kang Denny. Tentu saja bikin aku dag-dig-dug.

Kang Denny.
La, ke studio hari ini. Kita perlu diskusi panjang kali lebar kali samudera.

Gue bisa hari ini, Bella yang bakalan visit ke outlet dan nanti gue nyusul dia.

Uda Aldi.
Uda juga bisa. Datang ya, La.

Abang Alan.
Mau abang jemput?

Sebetulnya, aku sedang berasumsi kalau mereka ini hanya akan membahas mengenai next drama. Tapi, setelah aku menyadari sesuatu, diskusi itu biasa mereka lakukan bahkan hanya melalui grup WhatsApp, baru kami diskusi face-to-face setelah mas Dhana bilang 'okay sip!'. Namun, sekarang, mereka nggak mengatakan pembahasan apa yang kiranya bakalan kami renungkan. At least, I need the spoiler kan ya.

Aku mengetik balasan.

gausah, abang.
aku nanti naik gojek biar cepet.
kalau la boleh tau, mau bahas apa? biar La bisa prepare.

Uda Aldi.
Siapin dirimu aja.

Abang Alan.
Cukup siapin alasan yang yang meyakinkan.

Uda Aldi.
Pagi ya, La. abang nanti harus nemenin Diana ke dokter gigi, dia nggak mau kalau cuma sama mbak Lia.

Ya Tuhan.
Ini hal apa yang akan dibahas? Kenapa sampai membutuhkan alasan yang meyakinkan segala? Memangnya aku bagian dari pasangan calon presiden sampai memerlukan hal itu sebab kalau-kalau pertanyaan nanti akan menyulitkan? Haduh, bagaimana kalau ternyata para abang sudah kehilangan rasa sayangnya padaku dan baru menyadari kalau aku ini masuk dalam kriteria perdagangan manusia?

Mau dikirim ke mana aku?

Brunei? Bisa-bisa dihukum mati aku sama sultannya.

Korea Utara? Oke, sorry, kurasa mereka nggak seberani itu melawan sang presidennya.

Di saat jantungku sudah menawarkan sebuah perjanjian apik bahwa kalaupun dia harus berhenti bekerja, dia akan menjamin kebahagiaanku setelahnya, mas Dhana muncul di grup dengan satu tanda tanya.

 [ NOVEL ] setelah dapat kerja, lalu apa? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang