Please, Stay With Me

809 110 8
                                    

Kau benar, tidak baik berharap terlalu besar pada seseorang.




PinSon🖤❤️








Hope you like it guys^^







Saint pun sampai di apartment pribadinya, ia nampak murung tanpa alasan. Ia berjalan pelan sambil menyeret tasnya dan perlahan mendudukan diri di atas ranjangnya. Ia nampak memikirkan sesuatu, namun tak berselang lama ia mengambil sebungkus dupa dan memperhatikannya kemudian.

Saint POV

Entah kenapa perasaanku menjadi aneh setelah pulang dari makam. Aku terus memikirkan kejadian-kejadian bahkan semenjak aku pertama kali mengenal P'Perth.

Flashback

"P'Yong kenapa makam itu cokelat? Nggak kuning kayak yang lain?"tanya Saint kecil pada lelaki disebelahnya yang merupakan kepala pelayan di rumahnya. Hari itu Saint memutuskan untuk mengunjungi makam kedua orangtuanya bersama kepala pelayannya.
"Soalnya nggak ada yang mengurusnya sama sekali tuan muda"jelas pria itu.
"Kasihan banget yah P'"ucap Saint.
"Dia nggak punya keluarga yah P'"tanya Saint lagi.
"Hmm P' tidak tahu tuan muda"

Flashback End

Saint juga masih ingat bagaimana raut bahagia yang terukir di wajah  P'Perth ketika dia datang untuk mengunjunginya kembali. Bahkan ia terus bertanya apakah aku akan datang lagi mengunjunginya.

"Kau akan datang lagi kan tahun depan?"tanya P'Perth dengan nada cerianya.

"Tidak ada yang menziarahiku Saint. Mana bisa aku pergi keluar. Hantu sepertiku takkan bisa keluar kalau tidak ada yang memandu jalanku."

Perkataan dari P'Perth terngiang terus-menerus di kepalaku. Aku bingung harus melakukan apa. Aku hanya bisa meremas pelan bungkus dupa yang ada ditanganku saat ini.

Saint POV End

————————

Pagi pun tiba. Suasana kota Bangkok sudah sudah mulai ramai. Beberapa kendaraan mulai memdati jalan. Wajar saja Bangkok merupakan pusat kota Thailand. Kesibukan juga terjadi di sebuah komplek apartment, dua orang pemuda terlihat berlari kecil di sepanjang koridor, mereka mengobrol sembari bersenda gurau. Akhirnya merekapun tiba disebuah pintu apartment dan langsung membukanya begitu saja.

Salah satu dari pemuda itu memasuki kamar Saint dan mulai menggoyangkan tubuhnya.

"Saint, bangun, nanti telat"kata pemuda tadi.
"Cepat, ayo bangun"ucap pemuda itu dan keluar dari kamar Saint.
Saint yang merasa nyawanya baru terkumpul setengahpun hanya bisa menggaruk pipinya dan mulai bergegas keluar menemui kedua sahabatnya itu.

"Ai Ice, Ai Blue."panggil Saint pada dua  orang yang sedang duduk di ruang tamunya.
"Hari ini ada kelas Pak Thanasit. Telat sedetik saja, nggak boleh masuk, cepatlah!"kata Ice pada Saint.
"Oke, tunggu lima menit yah hehe"ucap Saint kemudian.
"Oh ya Ice kau kenal anak jurusan Seni Tradisional yang meninggal karena serangan jantung itu?"tanya Blue pada Ice.
"Siapa?"tanya Ice tanpa melihat wajah Blue.
"Banyak dibagikan di Facebook. Kasihan banget! Meninggal sebelum lulus."kata Blue dengan nada prihatinnya.
"Itu bukan urusanmu"ucap Ice cuek.
"Mana bisa begitu? Kakakku yang seorang perawat di rumah sakit itu. Cuma satu orang yang mengambil jenazahnya. Sepertinya dia nggak punya keluarga. Dia benar-benar sial. Meninggal sebelum lulus dan sebatang kara."jelas Blue panjang lebar pada Ice.

My Handsome Ghost  |hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang