My Handsome Ghost |hiatus|

I like your smile

Mungkin ketika tuhan menciptakanmu beliau begitu banyak menambahkan cinta di dalamnya

PinSon🖤❤️

Hope you like it^^

Sinar mentari pagi tampak mengintip malu dari balik celah tirai. Cahayanya yang semakin terik menandakan pagi mulai menjelang. Di sebuah sofa cokelat bermotif polos nampaklah sesosok hantu yang nampaknya sudah terbangun dari tadi. Ia sibuk melamun dan memegangi dadanya. Entah apa maksudnya itu.

Perth POV

Sial kejadian semalam membuatku tidak bisa tidur. Wajah Saint dan tubuhnya itu terus saja terbayang olehku. Aku ini hantu harusnya tidak merasakan gejolak aneh seperti semalam.
"Okee tenang Perth.....huhhhh tarik nafas...... hembuskan.hahhhh" gila aku tidak pernah merasa seperti ini selama 20 tahun. Rasa ini memalukan sekaligus menyenangkan.

Huh baik Perth..dari pada kau terus memikirkan itu lebih baik aku mencoba membuat sarapan saja untuk Saint.
Aku segera beranjak dari sofa dan mulai menuju dapur untuk menyiapkan sarapan. Aku mengedarkan pandanganku mencari sesuatu yang bisa dimasak. Tapi aku ragu apakah aku bisa. Akhirnya aku melihat sekotak sereal di atas meja, sepertinya Saint sering makan ini.
Aku memandangi sereal itu sejenak, aku mulai mengarahkan tanganku untuk menyentuh kotak sereal itu.
Namun gagal, tanganku hanya menembus kotak serela itu begitu saja.
Aku tidak menyerah, aku mulai berkonsentrasi dan kembali mencoba menyentuh sereal itu. Namun gagal lagi :(

Ceklekkk....

Aku menolehkan pandanganku ke arah pintu kamar yang terbuka, disana Saint sudah berdiri rapi lengkap dengan baju kuliahnya.

Ia nampak bersinar 🤩

"Apa yang kau lakukan P'?"tanya Saint padaku yang hanya diam memandang kotak serealnya.
Ia kemudian melangkah melewatiku dan menuju rak piring untuk mengambil sebuah mangkok lengkap dengan sendoknya.
Ia mulai menuangkan isi dari kotak sereal itu ke dalam mangkok, setelah itu ia menuju lemari es untuk mengambil sebotol susu dingin.
Hal-hal itu semua tak luput dari pandanganku, ia nampak lucu ketika menuangkan susu ke dalam mangkoknya karena tercecer dimana-mana.

"Kau makan itu tiap pagi?"tanyaku pada Saint.
"Apa P' mau?"tawar Saint padaku sambil membawa mangkok berisi sarapan itu ke meja makan kecil dekat ruang tamu.
"Hmm"gelengku padanya.

Aku mengikutinya untuk duduk di seberang meja. Memerhatikannya yang sedang mengaduk sereal di depanku.

"P kita bisa memakannya bersama hehe"ucapnya sambil menyalakan lagi sebuah dupa elektrik dan mulai berdoa.