Closer

926 107 25
                                    

Aku semakin takut....








PinSon




Awas typo!

Langit malam nampak mendung tanpa bintang, bau tanah yang basah masih tercium karena bekas hujan barusan.

Suhu nampak semakin turun karena bisa hawa dingin mulai merasuk.

Para anak lelaki itu berdiri memandangi bangunan megah di depannya. Gelap tak menyurutkan niat mereka untuk tetap masuk ke gedung itu, gedung perpustakaan.

Si lelaki berwajah datar nampak mengeratkan jaket ketika angin malam bertiup cukup kencang.

"Kau yakin kita akan masuk? Sungguh ini sangat amat omong kosong!"ucap Ice yang nampak kurang setuju dengan rencana teman -temannya.

"Hm! Kau mau nilai kita meningkat seperti Saint? Maka kita harus masuk!"sahut Blue sambil mengarahkan lampu senter ke arah sekitar gedung.

"Saint! Jika bukan karena 'soal ujian lama' yang kau bilang sebagai jimatmu, aku tidak mau ikut!"ucap Blue pada Saint yang nampak sangat siap untuk memasuki perpustakaan walau gelap gulita.

"Aku jamin! Kau hanya perlu ikuti intruksiku."ucap Saint santai.

Kemudian dari arah pintu masuk perpustakaan, Perth berlari kecil menuruni tangga dan menghampiri Saint.

"Saint, pintu depannya terkunci."jelas Perth yang barusan mengecek keadaan pintu masuk.

"Guys! Kita lewat pintu belakang!" Saint bergegas memimpin jalan diikuti oleh Perth disampingnya dan dibelakang menyusul Ice dan Blue.

_____

Mereka telah sampai di depan ruang dokumen rahasia di dalam perpustakaan.

"Kunci?"tanya Saint pada Ice.
"Ini!"ucap Ice dan segera mendekat ke arah pintu. Mau tahu kenapa Ice punya kunci ruang dokumen rahasia ?
Ingatlah, dia seorang anggota HMJ lebih tepatnya sekretaris HMJ. Dia meminjamnya kemarin dengan alasan ingin melihat pembukuan HMJ tahun lalu. Sungguh licik (?)

Ice nampak masih berusaha mencoba beberapa kunci, karena sekarang ia memegang setidaknya 5 kunci ruangan dan salah satunya adalah kunci ruang dokumen.

Ceklekk!

Pintu berhasil dibuka, Saint masuk ke dalam ruangan gelap gulita tersebut di bantu pencahayaan dari ponselnya.

Mereka ber-empat mulai menyusuri satu persatu rak tinggi yang berjejer rapi memenuhi ruangan.

Karena keterbatasan pencayahaan mereka cukup kesulitan membaca label pada rak maupun lemari yang ada disana.

"Shit! Lemari dan raknya sangat banyak!"keluh Ice ketika mulai kewalahan membaca satu persatu label nama dokumen yang tertempel di depan lemari-lemari itu.

Sementara Blue malah asik mengamati sekitarnya, ia nampak jelas ketakutan.
"Hey Ice, perpustakaan di malam hari terlihat horror.."bisik Blue seraya mengapit lengan Ice.

"Yah! Lepas! Kau ini pengecut sekali"ucap Ice seraya memaksa Blue untuk melepaskan kaitan di lengannya.

Sementara Saint nampak ke lemari - lemari paling ujung ruangan.
Sebenarnya ini hanya akal-akal Saint, jimat yang ia maksud bukan 'soal ujian lama'. Ia berbohong pada temannya, demi mencari informasi tentang Perth.

My Handsome Ghost  |hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang