Fetish

632 88 10
                                    

Ketika aku mulai mengenal mu lebih lama, aku ingin ada di dunia ini lebih lama juga

.
.
.
.
PinSon

Awas typo!

Setelah melalukan berbagai usaha, mereka akhirnya menyerah.

Mereka berjalan dengan lesu keluar dari gedung perpustakaan. Perth nampak sangat sedih, karena masih belum bisa mendapatkan informasi seputar dirinya.

Saint yang melihat wajah murung Perth kemudian berdiri di depannya.
"Phi aku janji aku akan menemukan siapa sebenarnya dirimu. Tolong bersabar dan pegang janjiku ini..."kata Saint penuh keyakinan sambil menyodorkan jari kelingkingnya ke hadapan Perth.

Perth yang melihat hal itu langsung tersenyum cerah dan membalasnya dengan menyodorkan jari kelingkingnya juga. Walau tidak saling bertautan, kekuatan janji itu akan selalu ada.

Drrtttt...,drrtttt...

Suara dering telpun Saint memutuskan kegiatan mereka.

Ice is calling.......

"Hallo khap?"kata Saint pada Ice diseberang telepon.

"Hey ayo kemari! Pertandinganmu akan segera dimulai 30 menit lagi!"ucap Ice dengan nada gelisah.

"Ohh astaga! Aku akan segera ke lapangan! Tunggu aku Ice!"Sambungan telepon di tutup Saint dan segera mengajak Perth untuk ke lapangan basket karena ia ada pertandingan hari ini.

*****

Suara riuh menggema di stadion indoor. Bertandingan antar club basket dari masing-masing universitas sudah dimulai.

Kali ini lawan yang di hadapi oleh tim Saint cukup terbilang sulit. Club basket Universitas tetangga yang satu ini sudah beberapa kali menyabat gelar Juara 1 untuk pertandingan terbuka antar club se Universitas di Bangkok.

Saint berusaha mengambil bola dari lawan, namun beberapa kali ia meleset dan bahkan terjatuh.

Lawan terus saja mencetak point membuat Tim Club Basket yang diikuti Saint menjadi khawatir.

Teman-teman Saint (Ice, Blue, Jane) melihat dengan pandangan tegang sekaligus cemas. Mereka sesekali bersorak dan bersiul ketika Tim Saint berhasil mencetak point. Namun sayang, tim lawan masih unggul kali ini.

Saint terlihat masih gigih untuk merebut bola dari lawan, ia terlihat berkeringat dengan nafas ngos-ngosan.

Di sudut lapangan tepatnya di samping barisan pemain cadangan, hantu lelaki itu juga nampak cemas melihat pertandingan Saint.

Perth tahu betul, akhir-akhir ini Saint sering pulang malam untuk mempersiapkan pertandingan kali ini. Karena ini pertama kalinya Saint dipilih menjadi pemain inti oleh sang Pelatih.

Perth bersorak senang ketika Saint akhirnya berhasil merebut bola dari lawan.

Saint kemudian berlari membawa bola itu menuju ring dan menembakannya....

Sial! Meleset....

Teman setim Saint melihat kejadian itu langsung memasang wajah kesal.

Bola kembali diambil alih oleh lawan, mereka bermain sangat cepat dan keras. Beberapa teman setim Saint bahkan terjatuh ketika berusaha merebutnya.

"Wooooooooo....!!!"

Lawan berhasil mencetak poin lagi, wajah-wajah tim Saint nampak pasrah.

My Handsome Ghost  |hiatus|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang