Chapter 20

225 24 0
                                    

Sebuah bencana besar ketika Wendy harus berjumpa dengan Kai.
Bukannya dia membenci Kai, namun dia tidak mau membuat salah paham sang kekasih.
Chanyeol tidak suka jika dia dekat dengan laki-laki selain dia.
Wendy tidak membenci sikap Chanyeol terhadapnya, gadis itu paham bila Chanyeol hanya takut untuk kehilangannya.
Bukannya Wendy sangat beruntung mendapatkan pria idaman seperti Chanyeol ?
Aku saja iri😟

Tapi sepertinya takdir belum berpihak padanya.
Wendy merutuki nasibnya ketika dia mendapatkan panggilan dari Kai.
Dari seberang, pria itu menyuruhnya untuk pergi ke kantin kampus.
Untuk apa coba ?

Huh, Wendy harus benar-benar tahan mental untuk kali ini.
Dia tahu Sunbae nya itu ingin cari gara-gara lagi dengan Chanyeol.
Dan Wendy harus bagaimana agar tidak akan menimbulkan masalah ??

Itu yang sedari tadi dipikirkan oleh gadis bersurai coklat yang tengah sibuk merajut langkah menuju kantin.
Dia mencoba menghubungi Chanyeol, tapi sayangnya handphone Chanyeol tidak aktif.
Mungkin barangkali prianya itu tengah mengikuti sebuah kelas, mengingat Chanyeol merupakan mahasiswa bisnis yang berada di tahun terakhirnya.

Niatnya memberi tahu kekasihnya urung.
Wendy kembali melangkah.
Setiba disana, dia bisa melihat sosok berkulit Tan yang bersidekap sombong di sebuah meja sembari menatapnya garang.

Tanpa disuruh, Wendy menghampiri Kai.

"Ada apa Sunbae ?"

Kai memicing.
"Ada apa ? Kau lupa dengan jabatan mu sekarang ? Kau masih pelayanku Wendy." Paparnya.

Wendy hanya manggut-manggut bodoh.
"Lalu apa sekarang tugasku ?"

Kai tersenyum.
"Ambilkan aku makan siang. Menunya terserah, asal jangan sampai ada cumi-cumi di makanannya. Aku alergi cumi-cumi. Dan untuk minumannya, eum... Air putihnya satu, lalu coffee Americano nya dingin tapi jangan terlalu dingin dan jangan kebanyakan es batu. Lalu untuk dessert nya, aku mau chocolatos roll saja, tapi coklat yang tidak berkalori, dan semuanya harus higienis !. Paham ?"

Wendy melongo.
Apa barusan yang diucapkan Kai ??
Dia terlihat bodoh.
Kalau tahu akan begini, Wendy pasti sudah membawa buku catatannya untuk menulis semua pesanan tuannya yang begitu menjengkelkan hatinya.

Wendy menggertakkan giginya, geram.
Lalu pergi begitu saja ke tempat pemesanan makanan.

Di sisi lain, Kai tertawa kecil.
Ia tahu Wendy geram dengan tingkahnya. Tapi itulah niatnya, ia ingin mengerjai gadis itu sampai ia puas.
Hahaha

Tak berselang lama, gadis itu kembali dengan membawa nampan besar berisi seluruh pesanan Kai, Lalu kemudian meletakkannya di meja.

"Ini TUAN pesanan anda" ucapnya geram dengan menekankan kata 'tuan'.

Kai nampak menahan tawanya.
Ia langsung memasang wajah dinginnya.
"Oke. Jangan kemana-mana. Tunggu aku sampai aku selesai memakannya."

Satu alis Wendy naik.
Apa pria itu tidak pernah diberi ajaran sopan santun ?
"Ya ! Kau tidak mau berkata sesuatu ?"

"Tidak. Memang apa ?" Ucapnya dengan masih sibuk makan.

Wendy semakin geram.
"Ah terserah !!" Ucapnya tertahan sembari membuang muka.

Kai yang tengah menyeruput kuah ramyeon tertawa kecil.
Pria itu memang sengaja tidak mengucapkan terima kasih, ia ingin melihat wajah merah Wendy yang menahan amarahnya sekali lagi.
Mungkin ia harus menambahkan hal itu ke daftar hal-hal yang ia sukai.
Ya ide bagus.

Wendy yang bingung harus melakukan apa disaat Kai sedang sibuk makan, pun memilih mengambil headset di tasnya.
Kemudian menyambungkannya ke ponsel dan menyetel lagu-lagu kesukaannya.
Gadis itu meletakkan wajahnya diatas kedua tangannya yang bertumpu di meja.
Dengan mata terpejam, Wendy meresapi setiap alunan musik yang mampir di telinganya.

When I Love Someone [PCY × SSW]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang